18 : Chenle

846 48 0
                                    

Jeno menyambut Jisung yang baru pulang. Jaemin menyerahkan tas Jisung kepada Jeno.

"Jisung bilang yang aneh-aneh ga ke kamu?" - Jeno.

"Tidak. Dia anak baik. Kamu mendidiknya dengan baik, No." - Jaemin.

"Dia pasti bahagia banget ketemu kamu." - Jeno.

"Jeno... Kalau Jisung tanya apapun ke kamu. Abaikan saja." - Jaemin.

"Maksud kamu apa?" - Jeno.

"Aku memberi janji kosong padanya. Sesuatu yang ga mungkin berlaku." - Jaemin.

"Kamu janji apa, Na?" - Jeno.

"Hanya janji kosong. Katakan pada Jisung, esok aku akan mengantar dan menjemputnya sekolah." - Jaemin.

"Tapi biasanya Jisung ke sekolah bareng Chenle." - Jeno.

"Gapapa. Aku bisa mengantar Chenle juga. Aku akan beritahu Haechan nanti." - Jaemin.

"Baiklah. Kamu pulang hati-hati ya." - Jeno.

"Iya. Selamat malam." Jaemin pun pergi dari rumah Haechan.

-----(skip)-----

Jaemin melihat dua anak kecil itu berlari-lari masuk ke sekolahnya. Selepas memastikan mereka selamat masuk ke gerbang sekolah, Jaemin ingin pergi ke kantor.

Namun niatnya terhenti ketika melihat Jisung dan Chenle dirundung oleh beberapa pelajar lain. Jaemin lekas turun dan menghampiri mereka.

"Apa yang bisa lo lakuin hah? Lo mau aduin ke bapak lo? Oh lupa. Lo ga punya bapak."

Itulah kalimat yang didengar Jaemin. Jisung sekadar diam sambil memeluk Chenle.

"Kata siapa dia ga punya bapak?" - Jaemin.

"Om siapa?"

"Saya Jaemin. Daddy Jisung." - Jaemin.

Anak-anak itu keliatan terkejut lalu mereka berlari pergi dari sana.

"Dad... Chenle kenapa?" - Jisung.

Jaemin memandang Chenle yang ga sadari diri. Segera Jaemin mendukung tubuh kecil itu kembali ke mobil.

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit, Jisung ga berhenti menangis dan cuba membangunkan Chenle.

"Daddy... Kenapa Lele ga bangun? Lele biasanya kuat." - Jisung.

"Sebentar lagi Lele bangun ya sayang... Dokternya lagi bantuin Lele." - Jaemin.

"Jaem! Anak gue mana?" Haechan berlari menghampiri Jaemin dan Jisung.

"Maafin Icung, uncle. Icung yang salah. Hiks..." - Jisung.

"Cerita ke uncle, sayang. Apa yang terjadi?" - Haechan.

"Lele.. Hiks.. Lele lindungi Icung lagi. Terus, anak itu pukul dadanya Lele." - Jisung.

Haechan mengecup dahi Jisung.

"Bukan salah kamu, Ji... Tenang ya?" - Haechan.

"Maaf... Aku telat nyamperin mereka." - Jaemin.

"Ini sudah sering terjadi, Jaem. Aku bakalan laporin semuanya ke pengadilan, Hyuck." - Mark.

"Baiklah. Kali ini aku tidak menghalang mu." - Haechan.

"Maaf. Bisa saya berbicara dengan wali Chenle?" - dokter.

"Saya bapaknya dok." - Haechan.

"Silakan ikut saya pak. Yang lain bisa menjenguk Chenle tapi saya minta jangan mengganggunya." - dokter.

YOU & ME - Dongmark/JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang