Jeno melangkah masuk ke dalam rumahnya bersama Taeil dibelakangnya.
"Kamu dari mana, Jeno?"
"P- papi?"
Yangyang sedang duduk di sofa bersama Kun.
"Kapan papi pulang?" - Jeno.
"Baru. Dan kamu ga ada di rumah. Kamu kemana?" - Yangyang.
"A- aku.."
"Jeno ke fakultas saya." - Taeil.
"Kan papa sudah bilang kamu ga bisa keluar! Sampai urusan ini selesai!" - Kun.
"Papa ga kasian sama Mark? Mark tersiksa loh. Papi juga lihat kan keadaan Mark gimana?" - Jeno.
"Tapi bukan begini caranya, Jeno!" - Kun.
"Lo ketemu dia di mana Taeil?" - Yangyang.
"Jeno— Jeno hampir terjun dari atap." - Taeil.
"Jeno capek, pa. Jeno lelah. Rasanya pengen menyerah. Harusnya dari awal kalian ga adopsi kita."
Pang!
Taeil dan Jeno kaget. Yangyang baru saja menampar Kun.
"Gue tinggal mereka sebentar doang, Kun! Sampai kapan lo mau begini?!" - Yangyang.
"Lo mau nikah walaupun tau gue ga bisa hamil karena kerjaan gue. Gue ikut. Lo mau adopsi anak, gue nurut. Terus kenapa lo tega nyakitin anak gue?!" lanjutnya.
"Sayang... Ini untuk kebaikan mereka—"
"Kebaikan apa?!"
Kun terdiam. Yangyang tidak pernah membentak ataupun meninggi suara padanya.
"Papi.. Ada Taeil di sini. Bicarakan baik-baik." - Jeno.
"Taeil, Jeno. Kalian ke kamar Mark." - Yangyang.
Taeil dan Jeno pun bergegas ke kamar Mark. Yangyang kembali memandang Kun.
"Jelaskan sikapmu terhadap anak-anak." - Yangyang.
"Aku cuma lindungi mereka, sayang. Mereka ga bisa ada hubungan sama anak-anak Neo itu." - Kun.
"Kata siapa? Mereka bisa. Kenapa tidak? Lo dulu juga anak geng motor." - Yangyang.
"Aku dapat informasi, kalau Jeno sama Mark itu anaknya Ten dan Yuta." - Kun.
"Lo mau gue tampar lagi? Siapa yang nyebarin berita ga bener itu? Lo mikir dong, Kun. Ten itu membesar di Thailand, belajarnya di America. Kapan dia bisa ketemu Yuta yang ga pernah ninggalin Jepang sama sekali?" - Yangyang.
"Kenapa lo percaya orang asing, Kun? Yang lo bicarakan sekarang, itu teman-teman aku! Lo pikir Ten semurah itu?!" lanjutnya.
"Sayang.."
"Gue kecewa sama lo, Kun. Lo tau ga. Lo itu gagal dalam segala hal. Gue ga masalahkan itu. Tapi lo gagal dalam menjadi ketua keluarga. Lo gagal jadi seorang ayah. Dan gue kecewa." - Yangyang.
Kun terdiam.
——.
"Gue rasa, rencana kita gagal. Papi ada di rumah. Gue ga tega." - Jeno.
"Gue udah hubungi Doyoung. Mereka tunggu di mobil. Jika perlu, baru mereka akan ke sini." - Taeil.
Jeno dan Taeil pun melangkah masuk ke kamar Mark yang berantakan.
"Mark?"
"Taeil? Jen?" Mark turun dari kasur dan menghampiri mereka.
"Haechan mana? Dia ga kenapa-napa kan? Dia baik-baik aja kan?" soal Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU & ME - Dongmark/Jaemjen
Fiksi PenggemarMain: Dongmark, Jaemjen Side : Ilyoung, Jaeyong "Di mana Mark?" - Haechan. "Gue nyerah" - Mark. "Lo ngapain di fakultas gue?" - Jaemin. "Gue lelah." - Jeno