3 : kuat

1.5K 108 3
                                    

Mark berjalan sendirian di koridor sepi itu. Hari ini kelasnya dibatalkan karena gurunya ada urusan mendadak. Sekarang tujuan Mark adalah fakultas seni.

Byur!

Mark tersentak ketika air dingin itu mengenai tubuhnya. Dia memandang ke atas. Di sana ada Haechan, Doyoung dan Taeyong yang sedang memegang baskom. Tawa mereka memecah keheningan.

"Gimana? Seger gak? Lo kelihatan kayak orang ga belum mandi, makanya gue mandiin." - Haechan.

"Kata mama gue, habis mandi itu harus dikasih bedak." - Doyoung.

Doyoung mengeluarkan mangkok berisi bedak bayi lalu membuangnya di atas Mark.

"Wangi banget lo Mark!" - Taeyong.

Mark dapat merasakan air matanya menetes, dia segera berlari pergi dari sana. Haechan tertawa bersama temannya.

——

Mark membasuh wajahnya. Haechan benar-benar mempermainkannya. Dia telat ke kelas paginya karena menunggu Haechan yang katanya ingin menjemputnya. Tapi tidak. Lelaki itu tidak datang sama sekali. Dan kini, Haechan mempermalukannya.

"Kau kuat, Mark. Di panti juga begini, di SMP juga begini. Di SMA juga begini."

Mark berbicara sendiri pada pantulan dirinya di cermin.

"Lo ga secantik Jeno, Mark."

——(skip)——

"Anjing!"

Jaemin mengumpat karena kalah dalam permainan videonya. Haechan dan keempat temannya sedang di kantin fakultas arsitektur buat makan siang.

"Hyuck, itu Mark." - Jaehyun.

Haechan memandang Mark yang sedang berjalan dengan nampan di tangannya.

"Lo mau lihat dia berlutut ga?" - Haechan.

Teman-temannya mengerti. Jaemin terutamanya.

"Mark! Sini sama gue. Bentar lagi Jeno datang." - Jaemin.

Dengan ragu, Mark menghampiri meja mereka. Taeyong sengaja mengulur kakinya membiarkan Mark kesandung.

Seisi kantin tertawa melihat Mark yang kesandung dan terjatuh di atas lantai.

"Butuh bantuan ga?" soal Haechan.

"Bantuin lah, Hyuck. Kasian anaknya." - Taeyong.

Haechan mengulurkan tangannya untuk membantu Mark. Namun si mungil itu menepisnya dan berlari pergi dari situ.

Plak!

Doyoung kaget dengan Taeil yang tiba-tiba menamparnya.

"LO APA-APAAN SIH?!" - Doyoung.

"Lo yang kenapa?! Itu teman gue! salah apa dia sama kalian?" - Taeil.

"Salah apa? Dia nantang gue, bro. Harusnya lo nasehatin dia. Di kampus ini, bahkan di mana pun, ga ada yang nantang gue." - Haechan.

"Kalian keterlaluan!" - Taeil.

"TAEIL! Lo kenapa bela-belain dia? Mending, lo duduk sama gue terus kita nikmati makan siangnya." - Doyoung.

"Ga! Gue ga mau berurusan sama orang kayak lo lagi!"

Doyoung menarik tangan Taeil.

"Lo denger ini baik-baik. Lo itu harusnya bersyukur gue jadikan lo pacar gue. Kalau ga ada gue, lo udah dijual sama bokap lo. Jadi jaga mulut lo atau gue ajar lo sekalian." bisik Doyoung.

Taeil menarik tangannya lalu meninggalkan Doyoung dan kelompoknya. Doyoung tersenyum senang.

"Jangan kasar-kasar sama pacar. Nanti gelar gentleman lo ilang." - Jaemin.

YOU & ME - Dongmark/JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang