BAB 12 : 17 + Off, I Can't Breathe❌

251 27 20
                                    

[ T R A P P E D ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ T R A P P E D ]
.
.
.

'Aku tidak punya sedikitpun kenangan menyenangkan tentang Natal'

Gun duduk di tengah-tengah kasurnya yang besar, kata-kata itu bergemuruh di kepalanya. Gun mencoba memahami, namun tidak membuatnya berhenti berpikir dan mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan tanpa akhir kepada dirinya sendiri. Mengapa Off tidak memiliki kenangan menyenangkan tentang Natal? Berpaling dan melihat pada pintu ganda yang memisahkan tempat tidurnya dengan ruang santai. Pintu itu masih tertutup rapat.

Apa yang dilakukan Off?

Dimana dia tidur?

Berapa saat lalu mereka pulang ke hotel tanpa berbicara, Gun terdiam tak berani berkutik saat kalimat itu terucap dan Off juga tidak berkata-kata. Sekali itu, ponselnya tak berbunyi, Off hanya menatap jalanan sepi di luar jendela, wajahnya yang tampan terlihat seperti topeng tak berekspresi.

Dengan rasa penasaran Gun turun dari Kasur, membuka pintu perlahan, takut mengganggu jika ternyata Off sedang tidur. Ruang tamu yang luas dalam keadaan gelap, api diperapian hampir padam karena seluruh lampu dimatikan, Off tidak ada disana. Dia jelas mengetahui  jika Off sudah pasti tidur di kamar lain. Gun baru saja akan berbalik memilih kembali masuk saat menyadari ada cahaya redup di sudut ruangan, Gun menyadari jika itu adalah cahaya dari PC Off.

Saat matanya perlahan menyesuaikan dengan kegelapan, dia melihat Off duduk di kursi santai menghadap kearah luar jendela.

"Sudah jam empat pagi." Gun bergumam. "Kau sebaiknya tidur," ucap Gun membuat pria itu menoleh kearahnya.

"Aku tidak mengantuk." Suara Off nyaris tak terdengar. "Kembalilah tidur, tidur sampai mabukmu hilang."

Mengetahui jika dirinya tak diinginkan, Gun berniat kembali tidur, namun kakinya terpaku di tempat saat matanya menatap wajah tampan itu, Off terlihat seperti pria rapuh bukan pria sejati yang selama ini diperlihatkannya, pria yang berjuang mengendalikan emosi yang tak sanggup dia tahan. Off kembali menatap layar PC, tapi entah bagaimana Gun tahu kali ini pria itu tidak membaca angka-angka, matanya muram dan kosong, Gun tahu ini pasti tentang ucapannya tadi dipesta itu.

Masa kecil seperti apa yang Off lalui sehingga tidak memiliki satupun kenangan menyenangkan tentang natal? Keheningan mendadak muncul dalam ruangan itu.

Gun berdiri terpaku, menyadari dirinya memasuki saat-saat pribadi pria itu. Dia tahu seharusnya dia menyingkir memutar arah kembali ke tempat persembunyian yang aman di kamar. Dia harus menutup pintu besar itu dengan meninggalkan Off atas pikiran gelapnya. Mengapa mesti peduli jika pria itu ingin menutup diri, bertingkah seakan Off memiliki kenangan yang terlalu buruk.

Tapi ada sesuatu tentang sosok muramnya Off membuat Gun tidak mungkin meninggalkannya sendiri, Gun tidak pernah bisa berpaling meninggalkan manusia lain dalam kepedihan yang teramat sangat, dia yakin jika pria itu kini sedang merasakan perasaan itu. Sekarang pertanyaan baru muncul dalam benak Gun,

✔ [9] Because Of : TRAPPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang