Spesial 1k aku kasih banyak²!Happy reading
Beberapa tahun berlalu, tahun demi tahun yang merubah dua bocah kecil yang kini mulai beranjak dewasa.
Dua bocah kembar itu kini duduk dibangku sekolah menengah pertama, kelas delapan, sebentar lagi akan masuk sekolah menengah akhir.
Dan yah, mereka dibesarkan dengan didikan Guanlin yang selalu mengingatkan agar Qia menjaga adiknya.
Terkadang Qia bosan mendengar kata itu disetiap harinya. Tanpa disuruh juga ia melakukan hal itu. Lagi pula memangnya dia rela adik manisnya itu diapa-apakan oleh orang lain? Oh tentu tidak. Adiknya itu terlalu manis jadi ia harus menjaganya setiap waktu.
Seiring berjalannya waktu juga membawa sifat mereka pada sifat yang berbeda. Sada yang semakin pendiam dan Qia yang semakin usil, membuat Sada terkadang melemparkan buku pelajarannya pada sang Kakak lataran emosinya.
"Ayah kami sudah ingin berangkat!" Teriak Qia, memakai sepatunya sembari menuruni tangga.
Sedangkan Sada, hanya menatap datar si Kakak yang terlihat begitu kelimpungan. Untung dia sudah siap sedari tadi, salah Qia sendiri yang bangun terlambat. Padahal semalam dia sudah memperingatkan untuk bangun pagi.
"Pakai sepatumu dengan baik" Titah Sada berjalan melewati Qia menuju dapur.
"Hey tunggu aku!"
Sada tak peduli, memilih meninggalkan kembarannya itu tanpa sepatah katapun.
Para Maid hanya dapat menggeleng, merasa heran dengan sifat dua pemuda itu yang begitu berbanding terbalik.
"Sudah siap?" Tanya Guanlin begitu melihat anak bungsunya masuk kedalam dapur.
"Kakak masih sibuk dengan sepatunya"
"Mana ada? Sudah tahu, kau yang meninggalkan ku"
Pemuda dengan paras cantik itu tak peduli, memilih duduk pada kursi dan memakan sarapan yang sudah disediakan seperti biasa.
"Tidak setia kembar" Gumam Qia menyindir.
"Diam atau aku tidak akan mengajarimu" Ancam Sada, merasa lelah dengan drama kakaknya pagi ini.
Sedangkan Guanlin hanya dapat menghela napas, sudah terbiasa dengan drama disetiap paginya. Lebih baik ia menunggu dimobil karena dirinya sudah selesai sarapan sedari tadi.
"Ayah tunggu dimobil"
Keduanya mengangguk, masih asyik dengan sarapan mereka. Hanya Sada yang serius, sedangkan Qia ya begitulah.
"Adik-"
"Diam!"
Benar-benar sifat yang sama dengan orang tua mereka bukan? Yang satu usil dan yang satunya lagi begitu emosian.
Perpaduan yang luar biasa.
06.46
Tangan itu membuka pintu, menunggu kedua anaknya yang kini baru keluar dari bangunan besar itu. Bangunan dengan beribu cerita pedih didalamnya.
"Semuanya sudah?"
"Sudah" Jawab keduanya kompak.
"Obatmu tidak lupa kan nak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Segalanya || GuanRen 2
Fanfiction"Akan ku rawat mereka dengan hati yang tertutup rapat dan habis pada dirimu. Percaya itu" "Jadi... Selama ini Ayah?" "Tidak Nak bukan begitu! Ayah bisa jelaskan padamu" "Ayah tak menginginkan diriku begitu?" "Sudahlah, semuanya telah berlalu" "Semua...