Seperti rutinitas biasanya, Kaiden akan mengantarkan sarapan untuk Kayshiel.
Membuka pintu kamar yang di huni Kayshiel. Mata nya menyorot pada satu titik, perempuan yang sedang duduk di lantai menghadap balkon.
Langkah kaki nya lebih cepat menuju kearah tersebut, hanya untuk memastikan apakah perempuan itu melakukan tindakan nekat yang akan menghancurkan rencana mereka atau tidak.
Raut wajahnya tidak berubah setelah melihat Kayshiel yang memejamkan mata seperti orang tidur.
Menaruh nampan di samping nya, Kaiden memilih duduk di sofa biasanya.
Setelah memakan waktu yang cukup lama, Kaiden melangkah kearah tv yang bertepatan dengan itu beberapa maid masuk untuk memastikan sesuatu.
Beberapa dari mereka melangkah kearah Kayshiel, menarik dagu perempuan itu untuk di minta menjulurkan lidah.
Setelah memastikan Kayshiel meminum obat seperti biasanya, mereka pun kembali ke tempat awal sembari sesekali mengangguk.
Setelah selesai memastikan tuan muda mereka menyalakan DVD seperti biasa, mereka pun beranjak keluar dari kamar.
Namun, diam-diam Kaiden mengeluarkan kembali DVD nya kemudian mengganti nya dengan tontonan favorit Kayshiel.
Seperti hal nya DVD yang tak pernah lagi Kaiden setel untuk menampilkan sosok Ganka, beberapa butir obat yang di berikan maid juga Kaiden sembunyikan secara diam-diam dengan mengganti nya menggunakan vitamin.
Hal yang selalu dilakukan Kaiden setiap hari, dan sembunyi-sembunyi.
Tapi, seingat Kaiden dirinya masih belum memberikan vitamin sebelum kedatangan para maid itu?
Kaiden mendekat untuk mengambil nampan kosong tersebut, saat berjongkok mata nya tak sengaja melihat botol obat yang masih terlihat di bawah kolong kasur.
Tangan nya dengan cepat mengambil botol obat tersebut, kemudian membaca keterangan nya tanpa dapat Kayshiel cegah.
“balikin!”
Kaiden menatap tajam pada Kayshiel, mata nya begitu memperlihatkan bahwa pria itu begitu marah pada perempuan tersebut.
“sejak kapan?”
Kayshiel berdiri dari duduknya, hendak menuju ke kasur, sebelum tangan nya di tahan oleh Kaiden.
“lepasin brengsek!” usaha Kayshiel tidak membuahkan hasil, alhasil tangan nya semakin merah akibat perlawanan dan erat nya cengkraman dari pria itu.
“JAWAB! SEJAK KAPAN MINUM OBAT ITU!?”
Kayshiel langsung mematung begitu mendengar bentakan keras dari Kaiden, bukan nya semakin menurut Kayshiel justru menendang tulang kering Kaiden hingga pria itu terjatuh.
“gausah ikut campur urusan gue! Mau gue minum racun sekali pun, harus nya lo dan keluarga lo senang karena kematian gue lebih cepat!” ucap Kayshiel dengan emosi yang meluap-luap.
Kaiden ingin sekali mengutarakan semua isi hati nya, semua beban dan pikiran yang menghantui nya, tapi yang keluar dari mulutnya justru...

KAMU SEDANG MEMBACA
Kayshiel (END)
Fiksi Remaja"buka selalu mata kamu, sampai aku dikebumikan." Kayshiel begitu mencintai Kaiden, tunangan hasil perjodohan orang tua nya. Mereka tidak saling membenci atau bahkan berusaha untuk memutuskan perjodohan itu, keduanya saling mencintai. Namun, itu semu...