2

257 21 0
                                    


(judul 2)

13.14

Hujan deras mendukung suasana di pemakaman itu. Semua yang omega itu dengar, ternyata tidak salah. Alphanya pergi meninggalkannya seorang diri.

Sang omega tidak tahu apa yang akan ia lakukan tanpa ada sosok pelindung di sampingnya. 75% dari hidupnya sudah dibawa pergi dengan alphanya. Ia bisa merasakan tanda mate nya semakin memudar. Menandakan kalau pasangannya memang sudah tak di sisinya lagi.

"Alpha, Vlyn. Kau tahu? Aku tidak bisa kehilangan tanda ini, aku tidak rela, alpha. Dia menghilang sekenanya saja. Alpha tolong kembalikan lagi lambang mate kita, alpha."

Suaranya yang begitu lirih, semakin tersamarkan karena hujan yang semakin deras. Bukannya meneduh, sang omega malah semakin terisak. Tak terima akan takdirnya yang berpisah dengan alphanya. Bahkan ia baru merasakan kebahagiaan dengan sang alpha, dan kini kebahagiaan itu di rebut paksa dari omega manis ini.

Menyadari kalau alphanya tidak akan membalas satu katapun, dia berdiri dan menyampaikan salam perpisahan dan melambaikan tanganya sambil tersenyum pedih.

Terlalu sulit menerima kenyataan yang begitu pahit ini.



22.17

Setibanya di rumah, ia dapat melihat bayangan halus disana. Di depan televisi yang tengah menyalakan berita, ia melihat alphanya sedang memakan churos cokelat buatannya sendiri.

"Oh?! Omega?! Selamat datang, sayang. Kemarilah Ravyn, gantungkan pakaian luarmu dan kita makan churos ini bersama. Aku memasak banyak, khusus untuk omegaku yang bekerja keras." Katanya dengan gerakan yang Ravyn pahami, ditambah tepukan di paha alpha yang menandakan kalau omeganya duduk di pangkuan sang alpha.

Ketika ia melangkah, bayangan alpha itu menghilang.

Beralih ke sebelah kanan dari posisinya berada, omega melihat bayangan alpha itu lagi. Dia melihat punggung sang alpha yang sibuk dengan dunianya, ketika berbalik ternyata ada 1 cup ramen warna merah hitam yang berada di kedua tangan nya. Masih terlihat kepulan asap menandakan kalau ramennya baru di masak. Wajahnya yang cengengesan dan memperlihatkan 1 jarinya dan kemudian 7, yang artinya dia baru memakan 1 cup ramen dalam seminggu ini.

Ketika ia melangkah lagi, bayangan alpha itu menghilang.

Semakin sakit dada sang omega, akhirnya ia beralih ke kamar dan segera mengganti pakaiannya ke piyama dan langsung merebahkan badannya, melangkahkan kakinya ke kasur. Ia melihat ke langit-langit.

Ravyn kembali melihat bayangan alphanya yang tengah usil padanya, mengganggu konsentrasinya, mencoba mengajaknya tidur ketika akan larut, memberikan air hangat kala ia terjaga sepanjang malam untuk tugasnya, merawatnya kala ia sakit dan sakitnya menular ke alphanya ketika Ravyn sudah sembuh. Ravyn yang curhat mengenai hari-harinya yang berat ke Vlyn dan mendapat senyuman tulus, tepukan lembut di kepalanya serta kecupan ringan di keningnya, kemudian sang alpha menyampaikan "Omegaku melakukan yang terbaik hari ini dan aku bangga padamu, Ravyn. Omegaku sudah lelah, waktunya istirahat,"

Sedih, terpuruk, kehampaan, ditinggalkan, diabaikan, itu yang dirasakan Ravyn saat ini. Semuanya bercampur menjadi satu. Ravyn merubah dirinya menjadi seekor serigala, Yav meringkuk seperti bayi. Melelehkan air mata yang sedari tadi menggenang di pelupuk matanya.

Berharap dari awal bahwa semuanya hanyalah mimpi, namun dari yang ia lalui dari pagi tadi hingga malam ini, ...





Nyata dan tidak akan kembali seperti semula 

CLINGY OMEGA - beomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang