13

298 25 40
                                    

Udah lebih dari 30+ COMMENT, meskipun votenya makin turun tetep kita coba lanjut ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah lebih dari 30+ COMMENT, meskipun votenya makin turun tetep kita coba lanjut ya

30+ VOTE
30+ COMMENT

°°°

Pagi yang baru Sakti sambut dengan dirinya yang baru saja terbangun setelah semalaman tidur di sofa panjang ruang tengah, di apartemennya. "Sshh... aduh pegel juga lama-lama kalau gue tidur di sofa terus... hoamhh..." Sakti jalani hari-hari seperti biasanya. Ia ambil kaos oblong yang jatuh ke lantai karena kalau tidur Sakti terbiasa bertelanjang dada, tak nyaman kalau mengenakan baju apapun yang melekat di tubuhnya mau tidur di mana pun itu.

"Yes... ikut ngambil baju ganti dong!"

Tok... tok...

Tok... tok...

"Yesha?"

"Yes?"

Sakti tak mendengar suara Yesha menyahut dari dalam kamar. "Yes, aku izin masuk ya!" Karena tak ada respon, Sakti memilih menerobos masuk ke kamar yang biasa Yesha tempati sendiri di apartemen itu

Kosong.

Itulah yang baru Sakti sadari mengapa tak ada suara Yesha yang memberinya izin akses masuk ke kamar itu. "Astaga..." Sakti menepuk jidatnya, "Konyol banget, ngapain gue nyari Yesha sih tadi ckckckck..." Geleng-geleng sambil berkacak pinggang Sakti mentertawakan kebodohannya sendiri. "Bisa-bisanya gue gak inget kalau Yesha tinggal sama bonyok (bokap-nyokap) gue sekarang."

"Haaahaha... hahahha..."

Tawa yang Sakti buat kemudian terasa hampa, "Haah... Ti... Ti, lagian ngapain lo tiba-tiba kepikiran Yesha sih." Ucapnya berbicara pada diri sendiri. "Come on... it's my freedom now, gue gak perlu berbagi ruangan lagi atau main kucing-kucingan selama gue jauh sama dia."

"Oh ya... handphone gue mana ya?"

Secercah senyum girang muncul di tepi bibirnya. Si don juan yang sebenernya belum mau terikat pernikahan ini merasa kembali bebas menggelorakan jiwa mudanya di ibukota. Ponsel Nokia kesayangannya pun ia ambil dari meja. Siapapun sudah bisa menebak kontak siapa yang Sakti hubungi di telepon genggamnya.

"Hai Keira..."

Nada lembut dan genit Sakti sedang mencari kesempatan mepet si super model, Keira Sabrina lagi. "Kamu gak hapus kontak aku dari handphone kan?" Berulang kali Keira menghindar, selalu saja Sakti cari celah untuk meluluhkannya. Sakti yang masih penasaran akan obsesinya untuk memiliki Keira, tak berhenti mengejarnya meski sang istri dalam ikatan yang sah semakin besar dan semakin sering tidak bisa tidur nyenyak lagi karena memasuki trimester ketiga kehamilannya.

[M] Rockstar ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang