Chapter 8 : Pelanggaran Perjanjian

430 43 0
                                    

Hari demi hari, minggu demi minggu, hingga berbulan-bulan lamanya (y/n) berlatih ketahanan fisik, teknik berpedang, serta pernafasan. Giyuu dan Kyoujuro terus memantau perkembangan (y/n) yang semakin hari semakin meningkat. Mereka sedikit tidak menyangka jika perkembangan (y/n) ternyata cukup pesat juga.

Mereka salut terhadap (y/n) yang begitu gigih dan pantang menyerah mengikuti metode pelatihan keras mereka. Berkali-kali gadis itu bolak-balik dari Butterfly Mansion karena terluka dan cidera saat sedang berlatih.

Dan juga ada satu hal yang menarik perhatian mereka, yaitu tentang pertumbuhan Shouta dan Rena. Jika diperhatikan lagi, pertumbuhan kedua anak kembar tersebut tampak tidak wajar. Baru setengah tahun sejak mereka ditemukan di dua tempat yang berbeda, kini anak-anak itu terlihat seperti sudah berumur 7 tahun.

Sebenarnya mereka bertiga telah melaporkan hal ini kepada Oyakata-sama, dan beliau pun memberikan saran kepada ketiganya agar terus memantau dan mengawasi, serta merawat kedua anak itu seperti biasanya.

Kemudian ketika mereka pergi ke Butterfly Mansion, untuk memeriksa kondisi si kembar. Ternyata Shinobu pun tidak bisa memberikan jawaban yang pasti.

Sisi positifnya, (y/n) sekarang sudah bisa berbincang secara normal dengan Shouta dan Rena (keduanya tahu kalau pertumbuhan mereka sendiri tidak normal).

Di saat itulah, Shouta dan Rena membongkar identitas asli mereka. (y/n) yang mendengar hal itu pada awalnya skeptis, namun begitu mereka membahas masa lalu di kehidupan sebelumnya, (y/n) pun percaya dan menangis sejadi-jadinya.

Dari sini (y/n) percaya, bahwasanya takdir itu memang tidak pernah terduga...

Semenjak hari itu, mereka bertiga menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh kegembiraan. Dari pagi hingga sore hari, mereka berdua menemani (y/n) latihan bersama Giyuu dan Kyoujuro. Bahkan kini kedua anak kembar itu sudah mulai ikut berlatih supaya bisa menjadi pemburu iblis juga. Di malam harinya, terkadang mereka bertiga menghabiskan waktu semalaman hanya untuk mengobroli banyak hal.

Tak terasa, setahun pun telah berlalu (usia Rena dan Shouta sekarang terlihat sudah menginjak 10 tahun lebih). Kini (y/n) sudah cukup mahir dalam menggunakan teknik pernafasan api dan air, meskipun levelnya masih terpaut jauh jika dibandingkan kedua Pilar yang melatihnya.

Beberapa kali (y/n) ditugaskan untuk membasmi para oni, dan ia selalu mampu menghadapi mereka semua dengan cukup baik. Walaupun terkadang juga dia ditemani oleh salah satu Pilar.

Semuanya berjalan sangat lancar, hingga suatu hari...

Ketika sang Pilar api dan air datang seperti biasanya ke rumah (y/n). Mereka menyadari sesuatu yang aneh.

Dimana (y/n)? Mereka tidak menemukan gadis itu di engawa rumahnya seperti biasanya. Lalu menyambut mereka dengan senyuman hangat, bersama anak kembarnya yang aneh.

"Sepertinya ada yang tidak beres." Ucap Giyuu.

"Ayo kita periksa!"

Lantas, mereka pun berlari dan membuka pintu rumah (y/n). Pada detik itu juga kedua pria itu membelalakan mata mereka tidak percaya, di dalam sana mereka melihat sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi.

Giyuu dan Kyoujuro, melihat seorang gadis yang sedang memunggungi mereka. Di hadapan gadis itu, tampak dua orang anak bersurai putih dengan manik mata berwarna merah, menatap gadis itu dengan ekspresi wajah ketakutan. Tubuh mereka bergemetar hebat, sampai akhirnya kedua anak itu menyadari kalau ada sesosok Giyuu dan juga Kyoujuro yang tengah shock di pintu masuk.

"R-Rengoku-san...T-Tomioka-san..."

Perlahan, gadis it——iblis itu, (y/n) menoleh ke belakang saat menyadari kehadiran seorang Pilar di belakangnya. Wajah (y/n) kini sungguh mengerikan. Matanya berwarna merah menyala mirip dengan Kibutsuji Muzan, taringnya yang tajam terlihat sangat jelas, dan wajahnya penuh dengan urat yang menonjol keluar. Tatapannya begitu buas, bahkan sampai membuat Kyoujuro dan Giyuu memasang ancang-ancang mereka.

ᴍʏ ɴᴇxᴛ ʟɪꜰᴇ [ᴋɪᴍᴇᴛꜱᴜ ɴᴏ ʏᴀɪʙᴀ x ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang