Chapter 17 : Janji

355 46 0
                                    

❗WARNING❗
Mulai dari sini, kemungkinan besar alur di cerita ini akan menyimpang jauh dari cerita originalnya. Jadi mohon dimaklumi.

=====

"Oi, bangun! Bangun! Mau sampai kapan kau tidur?!"

Seorang kakushi tampak sedang membangunkan seorang pemuda beranting hanafuda.

Pemuda itu, Kamado Tanjiro, perlahan mulai tersadar dan melihat sekitar. Ia menyadari kalau tangannya sedang terikat saat ini.

Tanjiro juga menyadari kalau di hadapannya kini terdapat beberapa orang, lalu bertanya, "Siapa mereka?"

"Jaga perilakumu! Kau ini sedang ada di hadapan para hashira!"

'Hashira?'

"Katanya, ada seorang pemburu iblis yang membawa seorang iblis untuk bertarung bersamanya, ternyata cuma bocah ingusan, toh?" Ucap Tengen, dengan gaya nyentriknya.

"Umu! Naruhodo! Jadi kita akan mengadili anak ini, ya?!" Kyojuro dengan suara lantangnya.

Tanjiro melihat ke sekeliling, mencari keberadaan Nezuko dan teman-temannya, yaitu Inosuke dan Zenitsu.

"Nezuko, Nezuko dimana?!" Tanya Tanjiro.

"Tenanglah, dia aman kok." Kata Shinobu.

"Biarkan aku— Ahkk! Uhuk!" Tanjiro terbatuk-batuk.

Shinobu memberikan sebotol air pada Tanjiro. "Minumlah, ini bisa meredakan rasa sakit pada rahangmu."

Tanjiro meminum air yang sudah tercampur oleh suatu ramuan itu. Setelah merasa lebih baik, Tanjiro kembali bertanya.

"Dimana mereka?!"

"Daripada itu, aku lebih penasaran tentang adikmu itu. Apa dia benar-benar tidak menyerang manusia?" Tanya Shinobu.

"Ha'i! Dia sama sekali tidak menyerang orang lain selama ini! Nezuko berbeda dari iblis yang lainnya!"

'Apakah kasusnya sama seperti [Name]?' -Shinobu

'Kurasa dia mirip dengan [Name], perbedaannya mungkin hanya terletak pada tingkat kesadaran yang mereka miliki sebagai iblis.' -Kyojuro

Suara langkah kaki seseorang terdengar, membuat mereka semua mengalihkan atensi kepada sumber pemilik suara.

"Tadi kau bilang adikmu tak menyerang orang lain? Apa kau bisa membuktikannya?"

"Tatsuya-/shounen/san?" -Tengen, Kyojuro, Shinobu

Orang itu, Tatsuya Shouta, kembali berbicara. "Bukannya aku tak percaya, tapi aku hanya mau memastikan apakah perkataanmu itu valid dan bisa dibuktikan."

"Shouta, itu tidak perlu." Rena datang sembari membawa sebuah kotak yang terbuat dari kayu.

Tanjiro melihat kotak yang dibawa Rena. "Nezuko!"

"Baunya... Sangat mirip dengan mama, aku jamin anak ini tidak berbohong." Papar Rena.

"Apa kau yakin?" Tanya Obanai.

ᴍʏ ɴᴇxᴛ ʟɪꜰᴇ [ᴋɪᴍᴇᴛꜱᴜ ɴᴏ ʏᴀɪʙᴀ x ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang