Chapter 19 : Comeback

367 30 4
                                    

Satu jam perjalanan, [Name] dan Giyuu pun sampai di kediaman keluarga Ubuyashiki. Giyuu mengetuk fusuma rumah keluarga Ubuyashiki beberapa kali.

Fusuma/pintu geser tersebut terbuka, menampakkan sesosok wanita yang merupakan istri dari Kagaya, Amane.

Raut wajahnya tampak terkejut. "Tomioka-san? [N-Name]? K-kenapa kau bisa ada disini?"

[Name] menunduk karena canggung. "Itu... Nanti akan saya ceritakan."

Amane terdiam menatap [Name] sejenak, lalu setelahnya menghela nafas. "Baiklah, silahkan masuk dulu."

Mereka bertiga masuk ke dalam dan bertemu dengan Kagaya yang tengah berbaring di futon nya. Kagaya menyadari dan merasakan keberadaan seseorang yang ia kenali.

Kagaya bangun dari posisi tidurannya, lalu menoleh ke arah mereka bertiga.

"Apa itu kau... [Name]? Iya 'kan?" Kagaya bertanya.

[Name] kembali meneteskan air matanya, dia merasa begitu lega karena akhirnya bisa bertemu lagi dengan seseorang yang telah ia anggap seperti ayahnya sendiri.

"Oyakata... Sama..."

[Name] terduduk di lantai tepat di hadapan Kagaya, sambil menghapus air matanya. Giyuu dan Amane ikut duduk seraya menepuk bahu [Name].

Kagaya tersenyum lembut, lalu jemari tangannya mengusap pipi [Name].

"Jadi kau kembali, ya... Aku sudah tahu kalau suatu saat kau akan kembali pada kami."

Tangan Kagaya berpindah ke atas kepala [Name]. "Okaeri... [Name]."

[Name] mengangguk seraya mengulas senyuman. "Um... Tadaima..."

Setelah itu, [Name] menceritakan segala macam kejadian yang ia alami ketika masih berada di genggaman Muzan. Mereka bertiga mendengarkan ceritanya dengan seksama, tanpa menyela.

Giyuu mengepalkan tangannya kuat-kuat usai mendengar cerita dari [Name], berusaha menahan emosinya. "Jadi, selama ini kau hanya disiksa dan dimanfaatkan oleh Kibutsuji? Keterlaluan..."

"Maa maa, daijobu... Yang terpenting aku tidak mati di tangannya, itu sudah cukup."

"Muzan... Kuharap dia tak merencanakan hal yang di luar prediksiku ke depannya. Mungkin dia akan murka saat mengetahui bahwa kau telah melarikan diri darinya, [Name]." Ujar Kagaya.

"Sou nee..."

Keheningan yang agak canggung menyelimuti mereka semua untuk sesaat. Tak berselang lama, Giyuu angkat bicara dan bertanya.

"Lalu, sebaiknya [Name] harus bagaimana untuk ke depannya, Oyakata-sama?"

"Sama seperti sebelumnya, kalian semua tetap harus menjaga [Name] dan melaporkannya kepadaku jika terjadi sesuatu. Hanya saja, kali ini kita harus lebih memperketat lagi pengawasannya."

"Jadi?" Tanya Giyuu.

Kagaya mengukir senyuman yang terlihat tak meyakinkan. "Mungkin ini terdengar agak lucu, tapi kurasa inilah caranya."

_____

Saat ini, [Name] tengah merebahkan dirinya di atas futon yang lembut. Pandangannya tertuju pada langit-langit kamar yang gelap. Ia menghela nafas panjang, memikirkan usulan dari Kagaya sebelumnya.

Kagaya berkata, mulai besok [Name] akan kembali tinggal di kediamannya sendiri, seperti dulu. Namun bukan itu yang menjadi beban pikirannya, melainkan apa yang dikatakan oleh Kagaya mengenai 'empat bocah' yang akan menemaninya dalam beberapa waktu ke depan.

ᴍʏ ɴᴇxᴛ ʟɪꜰᴇ [ᴋɪᴍᴇᴛꜱᴜ ɴᴏ ʏᴀɪʙᴀ x ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang