BAGIAN 24

42.9K 2.7K 185
                                    

HAPPY READING!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!❤️‍🔥

💋KOMEN YANG BANYAKKK💋

❗️NO SPOILER PLEASE ❗️

Selamat bertemu dengan Fourich!🚩

========

BITTERSWEET RUINS
[ Bagian 24 | One Condition ]

"Zirga, udahlah biarin aja!"

Meskipun semua perkara lem itu sudah lewat beberapa jam yang lalu dan terkesan basi. Tetapi Zirga yang selalu menepati ucapannya, pasti tidak akan lepas tangan begitu saja setelah mengetahui kebenaran siapa pelaku pengoles lem tersebut.

Apalagi lelaki itu sudah melihat sendiri dari rekaman CCTV yang disadap oleh Alex.

"Jangan dengerin," kata Regaska mengompori, sambil meraih tas Luina untuk ia serahkan pada pelayan.

"Lo kompor banget, sih! Lagian yang ngelakuin itu gak cuma Raya, Chelsea juga! Nih, pacar dia!"

Alex yang ditunjuk tampak mengerutkan kening pura-pura tidak mengerti.

"Pacar gue?" Tangannya lalu merangkul Luina dengan tatapan menggoda. "Pacar gue kan lo, Lui."

"IH apasih!" Tepisnya kesal. "Udahlah. Mereka juga paling gak tau kalau gue udah dilepas dari Red Person."

"Sekarang lo bisa bilang gitu. Padahal tadi ngerengek sama gue. Hampir nangis malah," Ujar Zirga menyindir.

"Ya itu reflek!"

"Reflek lo jelek. Like your face."

Luina melotot. "Kayak lo ganteng aja!"

"Emang ganteng," sahut Zirga mendadak narsis.

"Iyadeh," Luina tiba-tiba mengalah. "Zirga, ga nya ganteng."

Zirga terkekeh sambil mengacungkan jempol. "Nice."

"Tapi gue tetep bakal bales dia. Gombalan lo gak mempan," lanjut Zirga membuat Luina mendelik sebal.

"Lagian ini bukan cuman karena perkara itu, Na. Tapi juga soal Javas," Ardanthe menimpali dengan mengingatkan Luina akan peristiwa pemukulan helm. "Dan juga soal lo yang luka di toilet waktu itu."

"Ya tapi kan—"

"Tunggu, deh." Sela Alex. "Dulu kayaknya lo sangar banget ngelawan Raya. Kenapa sekarang tiba-tiba jadi ngamanin dia? Sejak kapan lo jadi naif?"

DEG!

Sial! Dia terlalu cepat berubah, kah?

Sebenarnya Luina tidak masalah mereka mau membalas apapun ke Raya dan Chelsea. Hanya saja, selain menjadi lemah fisik, dia juga ingin terlihat lemah hati.

Dia ingin Fourich menganggapnya sebagai seseorang yang berhati besar. Dia ingin tampil seperti gadis baik-baik yang tidak suka balas dendam. Supaya mereka mengira, Luina itu se-istimewa dan se-baik itu.

Tetapi ternyata, Alex terlalu pintar untuk membaca kepalsuannya.

"Gue gak naif!" Sanggah Luina mencoba tenang.

"Terus?"

"Ya.. gue cuma gamau aja kalian ngapa-ngapain Raya. Dia, kan.. dulu sahabat gue."

Regaska tiba-tiba maju mendekat, bergerak seolah menghirup aroma tubuh Luina. "Hmm.. I smell bitch."

BITTERSWEET RUINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang