Jeovan mengantarkan nya tepat di depan rumah miliknya dulu, di samping rumah Jeovan.
“sepi banget, Ganka tidur apa gimana?” gumam Kayshiel yang dapat di dengar Jeovan.
Ganka?
Jeovan mengurungkan niatnya untuk bertanya, ia memilih membiarkan perempuan tersebut masuk ke dalam rumah nya.
“bang?”
Kayshiel kebingungan melihat kondisi rumah nya yang gelap total, mencari sakelar untuk menyalakan lampu.
Saat lampu nyala, semakin menambah kebingungan Kayshiel. “bang Ganka! Kayshiel udah pulang nih.”
Tidak ada sahutan apapun, Kayshiel melangkah keatas, ia yang mengantarkan cowo itu sepulang dari rumah sakit untuk ke kamar atas.
Saat membuka pintu, Kayshiel tidak melihat siapa pun, Kayshiel menepuk dahi melihat kebodohan nya, pasti Ganka sedang keluar rumah.
Kayshiel menuju kamarnya, untungnya art selalu datang tiap Minggu membersihkan rumahnya, kalau mengharapkan Ganka membersihkan rumah, mana mau pria itu.
Kay mulai membaringkan tubuhnya hingga tanpa sadar terlelap.
Tanpa tahu, bahwa Ganka tak kan pernah pulang.
Kebesokan pagi nya, setelah mandi ia berniat mendatangi kamar kakaknya.
Cklek.
Masih kosong.
Ia mulai di landa cemas saat tidak melihat tanda-tanda kehadiran kakaknya, segera Kayshiel menelpon art nya.
Art yang setiap Minggu membersihkan rumah nya.
“bi! Ini kok saya ga liat kakak saya ya? Biasa nya emang jarang pulang atau gimana?”
Di sebrang sana, bibi nampak kebingungan “kakak? Selama saya kerja, saya cuma sendiri membersihkan rumah non, ga pernah liat ada orang ngehuni rumah ini.”
Aduh, Kayshiel semakin pusing.
Kemana pergi nya Ganka?
Ia pamit mematikan telepon, merasakan mulai ada tanda-tanda, Kayshiel merogoh laci nya untuk mengambil beberapa butir obat kemudian meneguknya bersamaan dengan air.
Obat anti depresi yang sudah lama tidak ia konsumsi.
Rasa pusing yang hebat membuat Kay merebahkan tubuhnya di atas kasur, memejamkan matanya.
Hiks hiks
Dalam salah satu ruang inap rumah sakit, terdapat satu perempuan sedang menangis meraung-raung.
Memeluk jasad pria yang sudah tak bernyawa, dengan kepergian yang begitu damai.
Berbanding terbalik pada apa yang di rasakan perempuan tersebut.
“LO JAHAT! LO JANJI GA BAKAL NINGGALIN GUE!”
“kalau ga ada lo, gue sama siapa lagi di dunia ini?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Kayshiel (END)
Novela Juvenil"buka selalu mata kamu, sampai aku dikebumikan." Kayshiel begitu mencintai Kaiden, tunangan hasil perjodohan orang tua nya. Mereka tidak saling membenci atau bahkan berusaha untuk memutuskan perjodohan itu, keduanya saling mencintai. Namun, itu semu...