1. SooJi Perempuan Kuat

84 15 16
                                    

.
.
.
.
.
.
..
.

"EunBin..... "

"Ada apa lagi? "
Tanya EunBin nampak sedikit paham dengan temannya yang tiba-tiba memasukan ponsel dan terlihat lelah

"Huft...... "

"Anak-anakmu? "

Mengangguk menyudahi perawatan Kaki nya

"Aku harus langsung ke sekolah"
Pamit dengan wajah menahan kesal

"Mereka membuat masalah lagi?"
Kembali mengangguk,

SooJi langsung pergi meninggalkan sahabatnya yang baru bisa Ia temui di sela kesibukan kedua nya,

Berjanji akan menghabiskan waktu berdua selama seharian sebelum sahabat tercinta pergi bulan madu, nyata nya tak Ia penuhi, dan lagi-lagi karna urusan Dua anak kembar yang lumayan sering menguras perhatian dan emosi.

.
.
.
.
.
.


Masuk diruang yang sudah di siapkan,

Terlihat si kembar yang duduk santai sekali menunggu nya bersama satu petugas konseling dan petugas bagian kesiswaan

Dipersilahkan duduk di sofa yang sudah disediakan

Dua Guru itu tersenyum menyapa SooJi yang sudah tiga kali dalam satu tahun ini di panggil oleh keduanya.

Sedikit membuka obrolan dengan hal-hal umum,


.
.
.


"Kasus yang ini sedikit berbeda tapi tidak bisa di toleransi lagi Nyonya Lee"
Dan mulai masuk ke pokok permasalahan

"Kim SooIn kembali berseteru dan Kim SooJin tidak melerai justru membantu mengeroyok satu siswa menengah atas...... "

Belum selesai guru berucap,

"SooJin melerai tapi kena pukulan, makanya Dia membalas...... "

"SooIn diamlah..... "
Berucap pelan seperti menahan kekesalan karna SooIn memotong penjelasan salah satu Guru Mereka

Guru nya melanjutkan penjelasan,

"Sekarang anak itu masih di urus di ruang kesehatan, menunggu wali nya datang, karna siswa itu di sekolah menengah atas, Dia akan diproses oleh bagian kesiswaan menengah atas dan tetap mendapat hukuman karna perbuatannya, seperti hal nya Kim SooJin Dan Kim SooIn"

Dan seperti biasanya,
Apapun keputusan bagian kesiswaan,

SooJi harus menerima karna perilaku kedua anaknya memang salah dan
Berpamitan untuk kembali pulang membawa SooJin dan SooIn yang mendapat Skorsing tiga hari.







***







"Kata siapa Kalian berdua boleh masuk kamar sekarang? "
Keduanya berhenti, kembali menoleh arah Ibu yang sudah sangat emosi pada bagian wajah lelah nya

Duduk disofa dan memberi kode tangan yang berarti keduanya harus berdiri tepat didepannya

Mereka menurut,

"Satu kali lagi membuat masalah, Kalian harus bersedia mengundurkan diri dari sekolah, itu yang tadi Mereka katakan pada Ibu...... "
Nada bicaranya pelan, tapi cukup menusuk telinga keduanya karna sangat menekan,
Masih dengan menahan emosi agar tak meledak

Sempat terjadi hening sepersekian detik.....

"Yasudah, Kita pindah sekolah saja Ibu..... "

"Mulutmu itu SooIn..... Mudah sekali berbicara...... "
Langsung menyahut kembali emosi bahkan berdiri membuat keduanya mundur beberapa langkah

THE FIRST ESSENTIAL CELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang