Bab 19

9.6K 549 0
                                    

Irene baru menyadari kalau saat ini dirinya sedang tersesat di taman yang seperti labirin. Ia terlalu sibuk berkutat dalam pikiran nya sendiri sehingga lupa mengingat ingat jalan yang sudah ia lewati tadi. Ia tidak menyangka kalau taman yang ia masuki ini sangat luas sampai sampai membuat nya tersesat.

''Jalan keluarnya ada di mana ya?'' tanya Irene retoris pada diri sendiri. Ia berjalan pelan sambil mencari jalan keluar dari taman.

Samar samar Irene dapat mendengar suara dua orang laki laki tengah bercakap cakap tidak jauh dari tempat nya berdiri.

Sepertinya ada orang lain lagi di sekitar sini, apa aku minta tolong pada mereka saja ya batin Irene.

Perasaan nya yang sedari tadi panik sedikit lega. Ia kemudian berjalan mendekat ke sumber suara.

''Bagaimana?''

''Selama satu tahun terakhir ini kesehatan kaisar semakin menurun. Ini menjadi kesempatan yang bagus untuk bergerak. Terlebih lagi Putra mahkota dan permaisuri masih belum menyadari rencana kita''

''Bagus. Tidak boleh ada yang tau rencana ku untuk menyingkirkan putra mahkota. Setelah ini lakukan yang baru saja aku suruh dan awasi mereka!''

''Baik yang mulia''

Dari balik pohon, Irene membekap mulutnya erat erat dengan kedua telapak tangan nya. Ia tahu, tidak seharus nya diri nya mendengar pembicaraan ini. Ia harus tetap diam. Atau, ia akan mati jika ketahuan.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara derap langkah kaki menjauh. Hening, Irene tidak lagi mendengar suara percakapan maupun langkah kaki lagi.

Apa mereka sudah pergi? Tanya nya dalam hati dengan perasaan was was

Irene memberanikan diri untuk mengintip dua orang pria yang melakukan pembicaraan rahasia itu dari tempat nya sekarang berdiri. Ia kemudian menghembuskan nafas lega setelah mengetahui kepergian dua orang tersebut.

''Siapa kau?, apa kau orang yang di kirim oleh permaisuri untuk memata mataiku?'' suara berat seorang pria terdengar jelas di teliga Irene

Irene terperanjat, ia kemudian membalikkan badan nya perlahan.

Pria itu kemudian menghunuskan pedang tajam nya mengarah pada leher Irene, hanya tersisa satu senti dari leher nya. Tubuh Irene seketika membeku, pupil matanya bergetar karena ketakutan.

''Bu-bukan, saya berada di tempat ini karena tersesat'' jawab Irene jujur dengan suara bergetar

''Bohong! apa menurutmu aku akan mempercayai ucapan mu itu?'' ucap pria itu dingin

Irene memberanikan diri untuk menatap lawan bicara nya itu. Mata nya melebar, seorang pria muda bersurai hitam legam dengan bola mata berwarna emas lambang keluarga kaisar. Tidak salah lagi, dia adalah pangeran ke dua, Kyler Sinclair Elgarion. Pahlawan perang kekaisaran yang beberapa saat lalu menerima penghargaan tertinggi atas jasanya memenangkan peperangan dengan Kerajaan musuh. Ia juga adalah salah satu tokoh pria yang akan menyukai Cecilia.

Setelah beberapa saat terdiam, Irene mulai membuka suaranya ''saya tidak berbohong, saya hanya berniat jalan jalan sebentar di taman ini tapi karena taman ini sangat luas, jadi saya tersesat''

''Kalau begitu katakan yang sebenar nya, siapa kau?'' Kyler meninggikan intonasi suaranya

Irene tersentak, ia menahan nafasnya setelah Kyler menempelkan pedang nya pada leher Irene.

''Sa-saya Irene Lancaster. Saya sudah mengatakan nya kan. Jadi tolong lepaskan saya!'' pinta Irene tegas

Mata Kyler menyipit. Ia menatap lamat lamat wanita di hadapan nya itu, yang Kyler tahu Irene adalah Wanita yang dekat dengan putra mahkota. Sebelum nya, Kyler dan Irene hanya beberapa kali bertemu di pertemuan resmi istana. Namun tidak pernah sekalipun mereka saling sapa apalagi berbicara satu sama lain.

Surviving as the Abandoned Lady {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang