Bab 37

7.2K 398 3
                                    

Akhirnya hari ini acara kompetisi berburu berakhir juga. Setelah acara penutupan, tenda tenda mulai di bongkar dan para bangsawan mulai mengemasi barang barang nya ke kereta kuda untuk kembali ke ibu kota.

''Nona, Putra Mahkota menitipkan surat ini untuk anda'' Emily memberikan secarik kertas pada Irene di dalam tendanya.

Irene memicingkan matanya kearah surat yang di terimanya. Ia kemudian membuka lipatan sebuah kertas kecil yang di tujukan untuk nya itu.

Temui aku di belakang tenda ku.

Irene mengerutkan keningnya, untuk apa putra mahkota memanggilnya. Setelah menerima surat itu, ia keluar dari dalam tendanya menuju tempat yang Alexei katakan di dalam suratnya.

.

.

''Apa yang mau anda katakan sampai memanggil saya ke tempat ini'' Irene menatap Alexei datar.

''Kenapa kau bisa kembali dari hutan itu bersama Pangeran?'' tanya Alexei meminta penjelasan.

''Saya mau bersama siapapun, memang apa urusan nya dengan anda?'' Irene melipat kedua tangan nya.

''Tentu itu menjadi urusan ku. Kita sebentar lagi akan bertunangan. Aku tidak mau ada rumor kau dekat dengan laki laki lain'' jelas Alexei.

''Saya tidak pernah bilang akan menerima lamaran anda, kenapa anda menyebarkan rumor kalau kita akan bertunangan sebentar lagi?'' tanya Irene kesal.

Alexei berjalan mendekat kearah Irene, ia mendekatkan tangannya ke wajah Irene untuk menyentuhnya ''Irene aku ...''.

Irene menepis tangan Alexei yang hendak menyentuh wajah nya.

''Tolong jangan ganggu saya lagi'' tegas Irene.

Alexei tertegun seraya menelan salivanya kasar. Baru pertama kali Irene menolak sentuhan darinya.

Irene kemudian berjalan pergi meninggalkan Alexei. Namun ia berhenti setelah berjalan beberapa langkah, ia membalikkan badan menghadap alexei Kembali dan berujar ''Saya tidak menyangka kalau anda akan mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh Pangeran''.

''Apa maksudmu?, aku tidak pernah melakukan hal kotor seperti itu?'' Alexei menyangkal tuduhan Irene.

Irene mengabaikan ucapan Alexei kemudian melanjutkan langkah nya untuk kembali ke tenda nya.

.

.

Semua barang barang Irene, Duke dan Eugene sudah di kemas dengan rapi dan diletakkan ke dalam kereta kuda. Kali ini Irene tidak lagi satu kereta kuda dengan mereka, ia bersama Emily kerena Duke dan Eugene harus melakukan investigasi mengenai komplotan pembunuh yang menyerang Pangeran Kedua saat kompetisi berburu waktu itu.

Irene menatap jalanan dengan tatapan kosong dari kereta kuda nya. Ia melamun memikirkan banyak hal di kepalanya, dari rumor kalau ia akan menjadi putri mahkota sampai rencana untuk mendapatkan jantung naga yang selama ini ia persiapkan dengan matang tidak bisa di bilang sukses sepenuhnya.

***

Setelah Alexei kembali dari hutan Silvius, ia tidak langsung ke istana nya untuk beristirahat. Ia justru bergegas pergi menuju istana Ratu, tempat ibundanya berada.

Alexei langsung membuka pintu kamar ibundanya itu tanpa izin terlebih dahulu. Terlihat ibundanya tengah meminum secangkir teh didalam kamarnya.

''Ibunda, apakah anda yang sudah mengirim pembunuh bayaran untuk menyerang Pangeran?'' tanya Alexei di ambang pintu kamar Ratu dengan ekspresi curiga.

''Kenapa kau tiba tiba menuduh kalau aku yang melakukan nya?'' tanya Cordelia, Permaisuri saat ini sekaligus ibu kandung Alexei terlihat santai menyesap tehnya.

Surviving as the Abandoned Lady {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang