•< 5 >•

129 14 12
                                    

Di Kepala Gunung ternyata terdapat sebuah Rumah (?). Namun, 'Rumah' itu jelas berbeda dari Rumah Zaman kerajaan lainnya.

Rumah itu terlihat seperti Mansion berlumut, kotor, dan yang pasti berantakan. Tak ada penerang di luar Mansion buruk itu, Didalamnya mungkin ada, tapi hanya beberapa saja. Di sana juga banyak jendela yang sudah berkarat dan lumayan susah dibuka dengan tangan kosong.

Hyunsik terbangun di sebuah penjara kecil disana.

Posisinya adalah dirinya menatap langsung pintu penjara itu, dengan keadaan tertidur menyamping. Hyunsik perlahan bangun dan jelas saja ia bingung dengan tempat ini. Hyunsik meneliti tempat ia berpijak, ruangan kecil berdinding batu, dan beberapa tong kosong yang mungkin dimanfaatkan sebagai meja.

Ia baru teringat bahwa dia mendapat pukulan leher untuk membuat dirinya pingsan untuk sementara.

Di tengah kebingungannya, Hyunsik berjengit saat sel besi itu terangkat dengan seseorang yang ia ingat telah menculiknya. Seseorang itu menatap Hyunsik yang sedang terduduk, ia tersenyum remeh.

"Kau sudah bangun rupanya ..."

Tch ! Kenapa dia malah berbasa basi !

"Apa ini? Keluarkan aku!" Hyunsik baru tersadar bahwa kedua tangannya terikat oleh tali serabut kelapa. Ia menatap nyalang pria dihadapannya.

"Kau ingat tidak? Aku menyapamu di kaki gunung tadi?"

Hyunsik tersenyum penuh emosi. "Kau menganggap itu Sapaan? Itu Gila ! Lepaskan aku !"

"Oh tidak bisa," Pria itu berbalik memunggungi Hyunsik.

"Bukankah menyenangkan saat mengirim barang bagus pada orang yang mementingkan uang?" Hyunsik mengernyit, tidak-dia tidak bingung, dia heran.

"Apa? 'Barang' ? 'Mengirim' ?" Gumam Hyunsik. Dia paham betul apa yang dimaksud Pria ini.

Dibalik punggungnya, Pria itu tersenyum. Berbalik dan berjalan hingga kini ia mendekat pada Hyunsik, lalu mengelus lembut Rahang Pemuda mungil itu.

"Langka sekali ... Pria berwajah imut sepertimu ... Tubuhmu hampir mirip dengan Perempuan. Mereka akan Senang saat aku mengirimmu kesana, bukan?"

Hyunsik menggeleng. Barang bagus maksudnya adalah dirinya, Mengirim artinya Pria ini akan menjualnya pada seseorang yang gila harta. Alias Dia akan dijual ke Kerajaan lain, dan ia akan terpisah dari Lex.

Pria itu berbalik, menutup kembali sel besi itu seraya berkata,

"Bukan sekarang, aku harus menunggu sampai Rambut halusmu memanjang. Agar kau semakin mirip dengan Perempuan dan aku akan mendapat imbalan yang membuatku Kaya." Dia terbahak setelah itu pergi begitu saja meninggalkan Hyunsik dengan Otak pintarnya yang sedang berpikir keras tentang bagaimana caranya ia bisa kabur dari Tempat ini.

{•• ZO ARYLLE ••}

"Lex?" Davin memasuki Ruang Kerja Putra Mahkota setelah ia mendapat izin dari Sang Pemilik Ruangan. Dan ia menemukan Lex di mejanya yang sedang menandatangani setumpuk kertas dengan wajah tertekuk.

Ia mendekat.

"Lex?" Tanyanya sekali lagi.

"Apa?!" Lex menjawab dengan nada meninggi, Padahal Davin bertanya secara lembut.

"Tenanglah ... Ekhem ! Kau dipanggil Yang Mulia di Ruang Makan." Lex merengut, ia bersandar sembari merenggangkan tubuhnya yang sudah berjam-jam berkutat dengan Kertas-Kertas menyebalkan ini.

ZO ARYLLE • [LEXHYUN] • XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang