•< 10 >• END1

146 16 11
                                    

Oke, Lex merenung didepan Pintu besar berbesi itu. Malam penuh darah akhirnya berhasil ia lalui, hanya saja ... ia masih teringat pada sorot Menyeramkan itu.

Leo dan Davin merasa aneh dengan Tingkah Putra Mahkota, mungkin Yang Lex pikirkan itu sungguh penting daripada suara mereka yang memanggilnya.

"Lex!" Lex akhirnya sadar, ia menatap Hyunsik yang berdiri dihadapannya. Entah darimana Pria mungil itu.

"Aku tahu penyebab mereka menjadi seperti itu." Lex melamun Menatap Hyunsik, membuat Pria itu kesal. Leo dan Davin pun pergi meninggalkan mereka karena Leo maupun Davin merasa Obrolan mereka lebih Penting dan Privasi.

"H-hyunsik ... emm ..."

"Ya?" Jawab Hyunsik.

"Kamu ... hebat ..." Cicit Lex malu, jujur tatapan Hyunsik membuatnya gugup sekarang. Ia malah terbayang bayang Oleh Kemampuan Tunangannya tadi Malam.

Hyunsik tersenyum, "Terima kasih ... Harua dan Gyumin juga membantuku ... sekarang, aku tau penyebabnya."






























Lex mendengarkan Hyunsik dengan Teliti, melihat bagaimana bibir Pink tersebut bergerak serta suara indah itu menyapa Indra perungu nya.

Hyunsik, menjelaskan bahwa Kayu bakar itu terkontaminasi dengan Obat Terlarang yang dapat menurunkan Sistem imun pada Tubuh Manusia. Sekalinya dibakar, bau dan partikel Obat dari Kayu bakar itu menyebar ke seluruh Ruangan. Yang pada Akhirnya dihirup tanpa Sadar oleh para Prajurit benteng.

"Hebat ..." Lex tak percaya dengan kepintaran dan Keahlian Hyunsik dalam meneliti setiap Objek yang bahkan tak Ia curigai itu.

"Itulah mengapa Seseorang yang paling jauh dari perapian terlihat baik baik saja, itu karena dia tak banyak menghirup partikel itu." Jelas Hyunsik panjang lebar. Dan kali ini, Lex hanya bisa menghela nafas. Untung saja Hyunsik berada di sisinya, jika tidak ... habis sudah benteng disini.

Lex membalikkan badan, kearah para pengawalnya yang baru saja ia panggil.

"Bersihkan Perapian, kalau perlu bersihkan hingga bersih." Mutlaknya, para Pengawal berbadan besar itu mengangguk mengerti dan mulai meninggalkan mereka.

Canggung, tak ada yang memulai percakapan untuk menghangatkan suasana.

Mereka lebih memilih membiarkan pikiran mereka yang berkelana, berbeda dengan tubuh mereka yang menapak tanah hari ini. Akhirnya, Lex menggenggam sebuah pertanyaan di dalam pikirannya.

Ia menatap Hyunsik penuh kekecewaan.

"Hyunsik ... kamu berbohong padaku selama ini ..." Pria Mungil nan Manis itu menoleh, menatap langsung mata yang dipenuhi rasa kecewa itu. Hyunsik dengan mata lelahnya menjawab

"Maaf ... aku, aku tak ingin kau menjauhiku jika kau mengetahuinya. Aku takut kau merasa risih denganku ... Jadi, lebih baik aku-"

"Semakin kau menutupinya, semakin sakit pula Hatiku Hyunsik. Aku siapa bagimu? Apa aku hanya orang asing yang menurutmu tak perlu mengetahui lebih dalam tentangmu?"

Tatapan Hyunsik melemas "Lex ... bukan seperti itu ..." Lirihnya.

"Hyunsik, aku tahu apa maksudmu menyembunyikannya. Tapi dengan cara ini, aku menganggapmu berbohong padaku. Setidaknya kamu memiliki sebuah pikiran bahwa aku bukan Hanya Orang asing didalam hatimu ... Bukalah hatimu untukku, Hyunsik. Apa itu sulit bagimu?" Sorot Mata itu berubah tajam, mengetahui bahwa ia sekecewa itu karena Seseorang yang dicintainya membohongi perasaan kecilnya.

"Lex ..."

"Aku siapa, Hyunsik?"

Hyunsik menggeleng cepat dengan mata Mulai mengeluarkan Cairannya, ia sedih jika Lexnya berubah menjadi seperti ini.

"Aku siapa bagimu, hm?" Bukan hanya Hyunsik yang menahan air matanya, Lex dengan mata berairnya turut hadir dalam menahan kesedihan.

Hyunsik menunduk, air matanya jatuh dari kedua Bola matanya yang indah. Tak kuasa menjawab pertanyaan Lembut dari Tunangannya.

"Kau ... hiks, kau Tunanganku. Kau pengisi Hatiku, Kau Cinta Pertamaku ... Lex, Itu Kau." Hyunsik menjawab dengan susah payah, Dadanya yang membuat Suaranya tak begitu jelas seperti sesegukan.

"Setelah kamu mengetahuinya lalu kenapa menyembunyikannya? Kenapa kamu berpikir aku akan Kecewa padamu? Justru jika kamu memberitahuku lebih awal aku akan sangat senang menerimamu ... bukan seperti ini." Lex membawa Tubuh bergetar itu untuk ia dekap, ia juga butuh pelukan disaat Hyunsik menangis untuk pertama kalinya dihadapannya.

Hyunsik menerima pelukan Hangat itu, berkali kali meminta maaf padanya. Ia sungguh menyesal, telah membohongi Pria yang begitu mencintainya.

Ah, sepertinya ini salah Gyumin. Jika saja Gyumin tak membicarakannya, mungkin saja ini tak akan pernah terjadi.
















"Lex ... Zo Doohyun ... " Renjun berusaha memanggilnya, namun seperti seseorang yang tuli, Lex tak mendengarkannya. Ia baru saja Menapak lantai Kerajaan, disambut dengan baik oleh para pelayan beserta sang Ratu.

Ia lagi lagi kecewa pada Bundanya, karena tak memberitahukan yang sebenarnya. Renjun seperti bekerja sama dengan Hyunsik, ia sedikit Curiga.

Lex menunjukkan rasa amarahnya dengan cara mengabaikan Ratu Renjun yang berjalan dibelakangnya. Omong omong, dimana Adiknya?

Ah sudahlah, Lex tak ingin membahasnya. Ia lelah dan sepertinya akan terus Lelah, biarkan saja Dunia berjalan sesukanya untuk sementara Waktu. Yang pasti, ia akan memperbaiki semuanya di waktu terdepan.

Ya ... Lex bertengkar dengan Hyunsik.

Itulah yang membuatnya Lelah. Cahaya Cermin di Siang Hari menyapa Wajah Cemberutnya saat ini, Ia benar benar tak memperdulikan Renjun yang berusaha menyamakan langkah kaki lebarnya.

"Heii, Zo Doohyun!" Karena habis kesabaran menghadapi tingkah Anaknya, akhirnya Renjun mendorong Punggung itu kedepan.

"Apa?" Ketus Lex menatap Bundanya.

"Ada apa denganmu? Apa kau mempunyai Sebuah masalah dengan Hyunsik?" Tanya Renjun dengan wajah kesal yang kentara.

Lex berdecih, dengan kurang Sopannya ia menjawab dengan Wajah menantang. "Apa pedulimu? Kenapa Bunda menyembunyikan Identitas Hyunsik dariku?"

Renjun terbelalak, dari mana Putranya mengetahui bahwa dirinyalah yang memalsukan Jati diri Pemuda itu?

"Apa? Bunda tak menjawab, yang berarti Bunda memang benar benar menyembunyikannya." Bersamaan dengan Perginya Lex, Donghyuck dan Sing datang dengan Wajah bertanya tanya.

"Ada apa?" Tanya Sing saat melihat Bundanya menimang nimang sesuatu.

"Lex mengetahuinya." Donghyuck berkerut tak mengerti dengan maksud Istrinya.

"Apa?"

Kedua tangan seputih Salju itu Renjun angkat menumpu pada Kedua Pundak sang Suami, juga tatapan Terkejut dan paniknya ia layangkan pada Donghyuck dan Sing yang masih tak mengerti.

"Lex ... Tahu bahwa akulah yang menyembunyikan Identitas Tunangannya." Melasnya. Ah, akhirnya Ayah dan Anak Berotak Kabel itu mengerti akan Maksud perkataannya.

Beberapa detik kemudian, Donghyuck berteriak. "APA? BAGAIMANA BISA?" Sontak saja Sing dan Renjun Kompak menjauh dari teriakan itu.














END ( S1)




















Hayoo kaget ya?

Wkwkwkwkkwkw tapi emg bener ko ...

Aku sengaja mau pisahin ... hehe ... biar cepet juga selesainya.

Habis season 2, book nya bakal End beneran.

Apa? Gada Epilog" an, gada juga Spin off. #noprotes

😈😈 aku baiq bukhan?

Wakakakakakaka

Bye bye see you

Vote ga?👿🫵👊🤛



ZO ARYLLE • [LEXHYUN] • XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang