•< 9 >•

157 15 14
                                    

Setelah Beberapa Jam berlalu, Lex akhirnya berdiri didepan Pintu Gerbang yang terlihat kosong dan Suram.

"Mungkin memang benar bahwa Tempat ini mengalami masalah." Celetuk Leo.

Lex dengan Wajah seriusnya, melangkah mendekat berniat membuka pintu besar Itu sendiri. Awalnya Davin melarangnya, Tapi Pria itu tetap tak mendengarkannya.

Krekk ....

Pintu Utama berhasil Lex lewati, hanya tinggal beberapa Langkah lagi menuju Tempat dimana semua Prajurit tertidur dengan kompresan di Keningnya.

Cklek!

"Pangeran ...!" Pemuda laki laki yang sepertinya Seorang Prajurit itu mendekati Lex dengan Wajah kotornya. Nampaknya, Pemuda itu Lelah merawat Kesemua Prajurit sendirian. Ia kira Lex membenci benteng ini, jadi kemunculan mendadaknya ini menyulut pertanyaan dalam Otaknya.

Lex tersenyum. "Hai, Reta. Apa yang terjadi disini?"

Reta menunduk menahan tangis, ia tak berniat menjawab. Karena ia pasti akan Dihukum karena kecerobohannya, tapi Ia bersedia menerima Hukumannya.

"Anu ... hiks, Awalnya baik baik saja. Namun tiba tiba Satu persatu Prajurit mengeluh bahwa badannya terasa panas dan Lemas, Akhirnya Kesemua Prajurit divonis mengalami Sakit yang sama. Namun ..."

Lex mengerut, menunggu Jawaban.

"Ah tidak apa apa. Kenapa Pangeran Rela berjauh perjalanan Ke benteng ini?"

"Hmm ... Sudah Tugasku mengawasi Benteng, Lagipula .... " Ucapannya terhenti saat Pikirannya tiba tiba menggambarkan Hyunsik yang tersenyum manis padanya.

Ah, Omong omong tentang Hyunsik ... bagaimana Keadaannya Sekarang? Apa Hyunsik makan dengan Baik? Lex ingin sekali menanyakan Hal itu pada Hyunsik, namun apalah daya.





{•• ZO ARYLLE ••}


"Lex, Kau serius?" Tanya Davin saat sebelumnya ia mendengar bahwa Putra Mahkota didepannya ini akan Langsung mencari keberadaan Pemberontak.

Dengan Mantap, Lex mengangguk. "Kau takut? Cih, Lemah. Aku sudah melacak mereka, lokasinya sedikit Jauh dari sini. Semua Senjata dibobol Habis tak tersisa, hanya tersisa sebuah Cakaran yang ada di tembok itu."

"Lex, kau yakin Mereka adalah Pemberontak dan Bukan Sekelompok Serigala?" Leo bertanya dengan Wajah Dinginnya.

"Aku yakin."




Reta mengambil Kayu Bakar yang kemudian akan ia letakkan pada Perapian. Tujuannya adalah Untuk menghangatkan Para Prajurit yang tergeletak dengan selimut menutupi seluruh Tubuhnya, beberapa dari mereka bahkan tidak Nafsu Makan dan membiarkan Piring berisi Makanan itu disampingnya.

Reta meneliti setiap Ruangan yang diisi oleh Pasukan, ia heran karena yang memiliki sakit terparah adalah Seseorang yang berada Paling dekat dengan Perapian. Sedangkan, yang paling Jauh bahkan sedang mengobrol dengan senyuman.

Padahal, Perapian itu Menghangatkan.

















































"Hyunsik, itu mereka?" Gyumin dan Harua bertanya secara Kompak disamping Hyunsik yang fokus memandangi Sebuah Goa yang terdapat Tawa sumbang dan Perapian.

Tidak, Kaki mereka tak menapak pada Tanah. Justru Hyunsik dan Golongannya berada pada sebuah Bangunan Kosong yang berada di samping Goa itu.

ZO ARYLLE • [LEXHYUN] • XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang