Pagi ini Hayoon sudah bersiap untuk pergi ke suatu tempat, setelah membuka toko dan membersihkannya, Hayoon segera memanaskan motornya. Pagi tadi ketika ia membuka mata, Jun mengirimkannya pesan bahwa ia butuh 1 karton air mineral untuk persediaan di rumah. Maka dari itu, Hayoon sangat bersemangat sekali hari ini.
Nenek Hayoon yang baru saja turun pun terkejut, melihat Hayoon yang sedang menyiapkan karton air mineral dengan helm yang sudah terpasang di kepalanya.
"Ada pesanan sepagi ini?" tanya Nenek.
"Ada nek, Jun-ssi memberiku pesan bahwa membutuhkan air." jawab Hayoon dengan senyuman riangnya.
"Sepertinya kau senang sekali akan bertemu dia?" tanya nenek kembali sambil menghampiri Hayoon.
"Ahh tidak juga, aku hanya bersemangat karena memulai hari dengan cuaca yang sangat bagus hari ini, yasudah kalau begitu aku berangkat dulu."
Nenek tahu bahwa cucunya itu sedang dalam keadaan jatuh cinta pada Jun, hanya saja Hayoon selalu menutupinya. Mungkin saja ia belum bersiap untuk bercerita pada nenek, yahh meskipun semua orang pasti tahu kalau melihat Hayoon yang seperti ini.
.
.
"Selamat pagi ... aku datang~" suara nyaring Hayoon terdengar di depan pekarangan rumah.
Jun yang sudah melihatnya melalui jendela pun hanya tertawa kecil sambil memperhatikan Hayoon yang membawa karton air dengan tubuhnya yang kecil.
"Sepertinya suara mu kurang begitu kencang nona genit." ucap Jun ketika ia sudah membuka pintunya lebar-lebar.
"Begitukah? wah sayang sekali aku tidak membawa speaker ku" jawab Hayoon menanggapi candaan Jun.
"Berikan padaku~" Jun mengulurkan tangannya dan mengambil alih barang bawaan Hayoon.
"Wowwwww gentleman sekali Mr. Moon" ucap Hayoon di buat-buat, Jun hanya tertawa mendengar ucapan Hayoon yang selalu di luar ekspektasi.
"Dasar kau ini, ayo masuk~ akan aku ambilkan uangnya."
Hayoon mengikuti Jun masuk dan mengekorinya sampai ke dapur, kemudian kembali mengekori Jun yang sepertinya akan mengambil uang di dalam kamarnya.
Jun pun berhenti di depan pintu kamarnya dan berbalik menatap Hayoon yang masih ada di belakangnya.
"Kau akan mengikuti ku masuk ke kamar ku?" tanya Jun pada Hayoon, gadis itu pun sedikit bingung dengan pertanyaan Jun. Sepertinya ia masih belum mengerti kenapa ia dilarang mengikuti Jun.
"Memangnya kenapa?" tanya Hayoon dengan polosnya.
"Nona genit, kau itu wanita dan aku laki-laki, dan sekarang kau akan mengikuti ku masuk ke dalam kamar, yang notabene adalah kamar LAKI-LAKI~" ucap Jun dengan penekanan di akhir kalimat dengan tawanya yang lebar.
"ASTAGA!!!!!!! ada apa dengan ku ini!!! maafkan aku Mr.moon, aku akan menunggu mu di ruang tengah." setelah itu dengan secepat kilat Hayoon langsung berlari meninggalkan Jun dengan muka yang sudah memerah.
Hayoon tak henti-hentinya memukul kepalanya karena sudah melakukan sesuatu yang sangat memalukan tanpa ia sadari.
Jun yang melihatnya pun langsung menangkap tangan Hayoon yang kembali akan memukul kepalanya sendiri.
"Jangan terus menerus memukul kepala mu seperti itu, aku tidak suka~" ucap Jun dengan sedikit tegas, tentu saja ucapan tegas Jun membuat Hayoon sedikit membuat matanya berlinang, Jun yang terkejut pun langsung menarik kedua tangan Hayoon perlahan dan mengusapnya dengan panik.
"Maafkan aku, please jangan menangis, aku tidak marah, sungguh"
"Maaf ... " ucap Hayoon perlahan kemudian menarik satu tangannya untuk mengusap air mata yang hampir saja tumpah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me ✔️
FanfictionDalamnya lautan kadang masih bisa untuk di Selami, bagaimana dengan hati manusia ? Seorang idol yang mengalami trauma karena sifat obsesi seseorang yang mengaku sebagai fans, hingga akhirnya membuat Jun kesulitan tidur setiap malam. Hingga suatu har...