3

47 5 2
                                    

Pagi ini Jun kembali membawa sepedanya untuk berkeliling, tapi saat ini tujuannya sudah jelas, yaitu sungai Bukhan. Ia bukan pergi untuk memancing seperti kebanyakan orang, tetapi ia akan mencari paviliun untuk ia bisa bersantai sejenak sambil menghirup udara segar. 

Sayangnya Jun tidak membaca ramalan cuaca hari ini, setengah jam bersantai sambil menikmati pemandangan, hujan turun dengan deras di wilayah Woncheon-ri. Ketika ia berniat menelpon managernya, ia teringat meninggalkan ponselnya di atas nakas untuk di isi daya. Akhirnya ia hanya bisa pasrah, sambil menunggu hujan reda ia melihat ke sekeliling sungai, melihat rintikan hujan yang jatuh pada atap paviliun, menghirup aroma tanah yang sangat khas ketika tertimpa air hujan, sungguh membuat hati Jun terasa damai sekali. Ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia melihat hujan dan menikmati suasananya. Daripada harus mengeluh karena terjebak, ia lebih memilih bersyukur karena dapat merasakan moment ini.

Setelah menunggu kurang lebih 15 menit, hujan belum menunjukan tanda akan berhenti. Jun hanya bisa membuang nafasnya kasar karena ia sedikit merasa bosan. Tapi tak lama kemudian, sebuah sepeda motor berhenti tepat di depan paviliun itu, seorang gadis dengan baju yang sudah basah kuyup berlari menghampiri paviliun untuk berteduh. Jun hanya diam sambil memperhatikan, dan gadis itu tampak tidak sadar jika ada orang lain yang sedang memperhatikannya disana.

"Hayoon-ssi?" sapa Jun ketika ia dapat melihat dengan jelas siapa gadis yang baru saja datang.

Hayoon terkejut ketika menoleh ke arah belakang dan mendapati presensi Jun sedang memperhatikannya. "Jun-ssi? sedang apa disini?" tanya Hayoon kemudian.

"Ahh aku sedang berkeliling dengan sepeda ku, tapi tiba-tiba saja hujan" Hayoon hanya mengangguk perlahan, ia tampak merasa canggung harus berduaan disana dengan Jun, yang notabene adalah idol favoritenya. "Lalu kau? bagaimana bisa hujan-hujanan menggunakan sepeda motor?" tanya Jun untuk sekedar memecah kecanggungan.

"Aku baru  saja pulang dari Hwacheon-gun, tapi di tengah jalan hujan tiba-tiba turun, karena aku sudah setengah perjalanan jadi aku tidak mungkin kembali ke Hwacheon-gun untuk berteduh."  Kali ini Jun yang mengangguk sebagai respon jawaban dari Hayoon.

"Begitu~ aku senang disini, mendengarkan suara hujan membuat ku tenang." ucap Jun tiba-tiba sambil menutup matanya.

Hayoon hanya bisa terpaku pada pria yang ada di hadapannya, seseorang yang selalu memotivasinya selama ini, sekarang berada tepat di hadapannya. Seseorang yang sedang berjuang memulihkan dirinya sendiri karena kesehatannya, seseorang yang memiliki hati yang sangat murni, penuh kebaikan dan ketulusan. Hayoon tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Jun yang ada dihadapannya, masalah apa yang menimpanya sampai ia harus berisitirahat dari semua kegiatannya, tapi yang pasti ada perasaan sesak di dada ketika melihat Jun bisa menikmati waktunya dengan perasaan tenang seperti saat ini. Apa sesulit itukah perjalanan hidup mu? Hayoon hanya bisa mengucapkannya dalam hati.

Tanpa sadar Hayoon meneteskan air mata, perasaan yang membucah karena melihat Jun yang baik-baik saja membuatnya ikut bahagia. Isakan tangis Hayoon membuat Jun membuka matanya, ia terkejut melihat Hayoon yang sedang menangis sambil menutup wajahnya, ada rasa panik yang Jun rasakan ketika melihatnya menangis. Kemudian ia mendekati Hayoon sambil menebak-nebak apa yang sedang terjadi padanya.

Jun melihat Hayoon dengan baju yang basah. Akhirnya, Jun berinisiatif membuka switernya dan menyerahkannya pada Hayoon. "Kau kedinginan? kau bisa pakai switter ku, baju mu sampai basah semua." Hayoon yang mendengar tawaran Jun langsung membuka matanya, melihat Jun yang ada di hadapannya sedang tersenyum tulus padanya membuat Hayoon kembali menangis terisak. "Ada apa? kau terluka?" Jun semakin panik, gadis yang ada di hadapannya semakin terisak dengan kencang. 

"Tolong hiduplah dengan bahagia, aku dan penggemar mu yang lain akan selalu mendukungmu, dan kami semua akan selalu menunggu mu sampai kau sehat kembali~" ucapan Hayoon disela-sela tangisnya membuat Jun terdiam, ia tidak menyangka Hayoon akan mengatakan hal seperti ini padanya. Ia tidak tahu harus merespon dengan cara apa, kalimat yang sudah Hayoon katakan padanya benar-benar membuatnya tidak menyangka, maka ia hanya bisa meresponnya dengan menepuk perlahan puncak kepala Hayoon, agar gadis itu bisa berhenti menangis.

"Jujur saja aku tidak tahu harus merespon perkataan mu dengan cara apa, tapi terima kasih sudah mau mendukung ku dan mengkhawatirkan ku, aku tak tahu apa aku pantas mendapatkan dukungan seperti ini, tapi terima kasih karena sudah mengatakannya." 

"Apa yang kau katakan? kau sangat pantas mendapatkan banyak kasih sayang dari para penggemar mu, dan aku adalah satunya yang akan selalu siap mendukung mu." ucap Hayoon bersungguh-sungguh, tangisnya mungkin sudah berhenti, tapi perasaan haru karena bisa mengatakannya langsung pada Jun sungguh membuatnya ingin menangis kembali.

"Terima kasih banyak Hayoon-ssi, aku akan semangat menjalankan pemulihan hingga akhirnya aku bisa kembali lagi bersama yang lainnya."

"Tentu saja, aku dan penggemar yang lain akan setia menunggu mu." ucap Hayoon dengan tulus.

Tanpa mereka sadari hujan sudah berhenti menumpahkan semua air matanya, hingga akhirnya Jun mengajak Hayoon untuk segera kembali ke rumah.

"Aku akan mengembalikan switter mu setelah selesai mencucinya." ucap Hayoon ketika melihat Jun sudah menaiki sepedanya.

"Santai saja, kau bisa menggunakannya jika kau suka."

"Terima kasih banyak Jun-ssi, hati-hati di jalan."

"Kau juga, hati-hati dengan genangan air."

Setelah itu mereka kembali ke rumah masing-masing. Selama perjalanan Jun terus saja tersenyum mengingat perkataan Hayoon, perasaan bahagia ketika mendengar banyak orang yang masih mau mendukungnya seperti ini, ia kembali bertekad akan menjadi Jun yang lebih baik lagi dari sebelumnya, dan akan kembali dengan segera setelah pemulihannya selesai.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Siapa sangka, memutuskan untuk kembali ke desa malah memberiku banyak kebahagiaan tidak terduga" ucap Hayoon sebelum ia terlelap dalam tidurnya.

.

.

"Siapa sangka, bertemu dengan salah satu penggemar dari banyaknya penggemar di luar sana malah membuat ku merasa nyaman." ucap Jun sebelum ia terlelap dalam tidurnya.

.

.

Tbc


Heal Me ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang