"Lo beda, Dar. Lo beda dari cewek-cewek lain. Dan itu yang membuat gue suka sama Lo."
~DAFIE GIBRAN PUTRATAMA~
∆
∆
∆
∆
∆Jam menunjukkan pukul 13.43 WIB. Adara sedang makan siang yang di suapi Gibran, suaminya.
"Udah gib," ucap Adara kepada Gibran.
"Lagi dong, orang baru tiga sendok masa udah," Gibran kembali menyuapi Adara, Adara dengan terpaksa menerima suapan dari Gibran.
Saat Gibran ingin menyapu Adara lagi, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan Adara.
Ceklek...
"Hah?! Gibran?!" Kaget Vio.
"Eh gib, Lo kok di sini?" Tanya Naura.
"Iya, ya? Kok Lo disini, gib?" Tanya Lea.
Yang berkunjung menjenguk Adara adalah ketiga sahabatnya yaitu Naura, Vio, dan Lea.
"Duduk dulu, baru gue jelasin," ucap Adara. Kemudian Naura, Vio, dan Lea duduk di sofa ruangan Adara.
"Jadi gini...." Adara menjelaskan kepada tiga sahabatnya itu bahwa dirinya dan Gibran di jodohkan dan sudah menikah.
"Parah si lo, Dar. Nikah nggak ngundang kita." Ucap Vio.
"Bener banget kata Vio," Naura bersuara.
"Adara yang setelah sekian lama menjomblo, eh malah udah nikah duluan." Lea berujar.
"Emang Adara dulu punya pacar?" Gibran tiba tiba bertanya.
"Punya. Kalo nggak salah namanya... Gal... Gal... Gal... Galih. Ya, galih namanya." Vio kali ini yang menjawab.
Lantas Adara, Naura, dan Lea pun membulatkan matanya ke arah Vio. "VIO!!!"
Setelah percakapan tersebut, terjadi keheningan.
Namun tiba-tiba saja Naura bersuara. "Gimana keadaan Lo sekarang, Dar?"
"Udah nggak papa." Jawab Adara.
"Beneran udah nggak papa, Dar?" Tanya Vio memastikan.
"Iya, vioooo."
✯✯✯✯✯✯
Sore Hari pun tiba. Di ruangan Adara kini ada Rahsya dan Gibran.
"Dek, gue pulang dulu, ya. Besok gue ke sini lagi," ucap Rahsya kepada adiknya.
Adara mengangguk, "Iya, bang. Hati-hati."
"Ti-ati Lo, sya," Gibran bersuara. Kemudian Rahsya keluar dari ruangan Adara dan menuju ke rumahnya.
Terjadi keheningan antara Gibran dan Adara, karena Gibran sibuk bermain handphone dan Adara juga sibuk bermain handphone nya.
Namun, tiba-tiba saja Adara memanggil Gibran, "Gib..."
Gibran meletakkan handphone nya, "Ada apa, Dar?"
"Gue kapan ya, bisa keluar dari rumah sakit?" Tanya Adara.
Gibran yang tadinya duduk di sofa pun bangkit dan menuju ke arah Adara. "Ya, nggak tahu. Lagian kan Lo masih sakit."
"Emangnya kenapa, sih, kok pengen banget cepat-cepat keluar dari rumah sakit?" Lanjutnya.
"Bosen gib di sini terus, mendingan di rumah." Jawab Adara.
"Emm... Gimana kalo kita ke taman belakang rumah sakit aja," usul Gibran.
"Yaudah deh, ayo."
Kemudian Gibran mengambil kursi roda dan membantu Adara naik ke kursi roda. Lalu berjalan ke taman belakang rumah sakit.
Sesampainya Adara dan Gibran di taman belakang rumah sakit, Adara memanggil Gibran, "Gib..."
Gibran yang berada di belakang Adara pun merubah posisinya menjadi di depan Adara. Ia jongkok di hadapan Adara. "Ada apa, hm?"
"Lo kok bisa cinta sama gue, sih? Padahal kan banyak cewek yang lebih cantik dari gue dan juga banyak cewek yang suka sama Lo, contohnya Kinan?" Ujar Adara menatap Gibran.
Gibran mengambil kedua tangan Adara, ia menggenggam nya dan menatap matanya. " Lo beda, Dar. Lo beda dari cewek-cewek lain. Dan itu yang membuat gue suka sama Lo."
Blush
Pipi Adara merah bak kepiting rebus. Ia salting karena ucapan Gibran.
Setelah berucap seperti itu, Gibran langsung mencium punggung tangan Adara selama 5 menit. Adara pun mematung menahan salting.
"Cie... Salting," goda Gibran.
"S-siapa yang salting," ucap Adara terbata-bata.
"Elo, lah. Tuh pipinya merah." Ucap Gibran sambil menunjuk pipi Adara.
Adara memegang kedua pipinya, "Emang iya, ya?"
Gibran mengangguk."Yaudah, masuk yuk. Dingin di sini," ucap Gibran yang di angguki Adara.
Kemudian Adara dan Gibran berjalan menuju ke kamar inap Adara.
TBC
Gimana, baper nggak di bab ini? Maaf kalo banyak typo.
Jangan lupa bintangnya 🌟. Masa yang baca hampir 300 tapi yang nge vote nggak ada 50. Rugi dong aku buat cerita ini.
Setidaknya vote bab ini tanda bahwa kalian menghargai aku.
TERIMAKASIH RADERS
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUKRAMA (GIDARA)
Novela JuvenilCerita ini tentang Adara. Hidup Adara begitu-begitu saja, layaknya gadis seusianya. Akhirnya dia diberi kesempatan untuk mengenal Gibran. Cowok satu sekolahnya dan juga kakak kelasnya. Gibran juga menjadi suami Adara karena dijodohkan. Apakah...