*POTO YANG AKU POST DI SINI KALO GA SAMA ORANG NYA YA GIMNA YA, MASA AKU NYARI POTONYA YANG SAMA PERSIS ORANG NYA DARI AWAL AMPE AKHIR?! JADI MAKLUM SAJA YA PARA READERS*
Apakah keadilan itu nyata?
Tunjukanlah Tuhan aku ingin merasakannya.
"Aku ya...
"Paling bentar lagi jadi pelampiasan" ujar santai Billa pacar Reja.
Mereka semua menoleh pada Billa dengan tatapan tajam.
"Apa? Emang bener kan? Yang kemarin aja di tinggalin cuma gara-gara dedek gemes Mira" Billa.
"Lo kalo mau ribut mending keluar, ga usah sok sok an kaya gitu, situ cewe kan? Ngerti ga sih perasaan nya kalo lo gituin? " ucap Hilda dengan tidak santai.
"He'eh sia ngati teu sih aing sok hayang ngadek dikit" kesal Deana.
"Apasih kalian orang cuma mau ngingetin aja jangan terlalu berharap" santai Billa.
"Edan iki budak! " Killa menggebrak meja membuat semuanya menoleh.
Para lelaki menghampiri mereka, David membawa Rena ke tempat lain.
"Kenapa? " tanya David yang di balas gelengan oleh Rena.
"Enggapapa, cuma becanda" balas Rena dengan senyuman.
David yang khawatir pada Rena, takutnya teman-teman nya membicarakan hal yang tidak-tidak pada Rena.
"Ayo kita pulang aja" ajak David, Rena mengangguk.
****
Seminggu setelah kejadian di pesta tersebut Rena dan David tak pernah meluangkan waktu lagi, lebih tepatnya David.
Tak ada kabar yang di Terima oleh Rena, bertemu pun sebatas di sekolah dan jarang bertegur sapa.
Rena menghela nafas, selama Fara pergi dia tak ada teman untuk sekedar istirahat.
Lalu telfonnya berdering.
Fara🌠
Ren?
Lagi ngapain lo?
Gua kangen
Umm biasa Fara, lagi nonton tian-tian
Wahh dasar maniak kartun, jangan lupa minum susunya sebelum tidur.
Okey
Gimana lo sama David?
Umm baik kok
Bener?
Iya
Kalo ada apa-apa bilang sama gua, jangan pernah lo sembunyiin sesuatu, lo tau kan gua siapa?
