Alana fokus menulis sebuah catatan, sesekali jarinya menekan-nekan angka kalkulator yang ada di hpnya.
Ia berencana untuk membuka toko kue online, produk utamanya berupa brownies dan pasrty.
Untuk modal awal ia akan memakai uang yang ditinggalkan alana asli dalam rekeningnya, ini sebagai bentuk menyalurkan hobi agar tidak terlalu kesepian saat zenon pergi bertugas lagi dan zelo ke sekolah.
"Sedang apa?"
Alana menoleh kaget, lagi-lagi zenon datang tanpa suara langkah kaki.
"Bisa gak si kalau datang bersuara" alana memasang wajah jengkel.
"Gak bisa" balas zenon pendek tanpa merasa bersalah sama sekali, lalu duduk di sebelah istrinya, mencoba mencari tahu apa yang sedang dilakukan alana dengan wajah serius begitu.
"Saya mau usaha online"
"Uang dari saya kurang ?"
"Lebih banyak banget malah, tapi saya mau menyalurkan hobi" jelas alana semangat
"Tenang aja, saya gak akan lepas pengawasan sama zelo ko" lanjutnya lagi,takut zenon berfikir alana akan mengabaikan zelo.
"Saya carikan ART ya" usul zenon
"Hmm kayanya belum perlu deh, nanti aja kalau usaha saya udah jalan"
"Oke, nanti ngomong aja kalau kamu butuh sesuatu.
"Sayabutuhtambahanmodal" seru alana cepat sambil memejamkan matanya lalu tangannya menengadah ke arah zenon membuat pria itu tertawa pelan. Tingkah alana sangat menggemaskan.
"Oke" zenon menjawab singkat lalu membawa tangan alana yang berada di depan dadanya ke arah bibirnya. Cup. Alana langsung menarik tangannya cepat, terkejut dengan tingkah zenon.
"Dasar tukang cari kesempatan dalam kesempitan" sungutnya judes tetapi semburat merah muncul di pipinya.
"Biarin.. sama istri sendiri ini" balasan dari zenon membuat pipi alana bertambah merah karena malu.
****
Alana menatap zenon yang sedang fokus menyetir, saat ini mereka sedang dalam perjalanan kerumah kedua orangtua zenon, untuk menjemput zelo.Alana terus-terusan merengek meminta untuk menjemput zelo, padahal zenon sudah menjelaskan kalau zelo baik-baik saja disana, tetapi perempuan itu tetap keukeh untuk menjemput zelo bahkan ia sempat mengancam zenon untuk pisah ranjang kalau zenon tidak mau mengabulkan permintaanya, mau tidak mau zenon tetap bergerak untuk menjemput zelo.
"Marah?" Tanya alana lembut sambil menoel lengan kiri zenon membuat sang empu melirik sekilas tapi langsung fokus lagi ke depan.
"Marah ya" gumam alana lebih ke sebuah pernyataan tetapi tidak di gubris zenon, lalu perempuan itu menyandarkan kepalanya ke jendela sambil mencoba memejamkan mata.
Zenon sengaja mengabaikan alana, ia sedikit jengkel dengan istrinya, kenapa semua perhatian alana tertuju hanya kepada zelo saja, kekanakan memang tapi ia tetap kesal. Entah mulai kapan ia ingin alana memperhatikan dirinya juga, kan tidak lucu harus bersaing dengan zelo yang masih bocil.
Zenon membelokan mobilnya ke kawasan rest area. Ia ingin mampir sebentar membeli es kopi.
Alana turun mengikutin zenon yang turun tanpa bicara apa-apa,gadis itu memberengut kesal dengan sikap suaminya tapi tidak banyak protes. Saat zenon menuju ke sebuah tenant kopi, ia justru berjalan ke arah toilet yang berada si berangnya.
"Saya ke toilet dulu" ucapnya pelan, terlepas zenon akan mendengar suaranya yang pelan atau tidak yang penting dia sudah meminta ijin.
Sebenarnya ia ke toilet bukan untuk buang air kecil, hanya untuk mencuci wajahnya dengan air mengalir, kebiasaanya ketika ia marah atau kesal. Aneh memang tapi bagi alana sentuhan air yang dingin dapat memadamkan percikan marah atau kesal pada dirinya.
Saat ia keluar dari toilet, zenon sudah menunggunya sambil menenteng 2 gelas es, salah satunya ia berikan pada alana, es matcha latte.
"Gak tau kamu suka apa, jadi saya belikan random" jelasnya,lalu langsung berjalan duluan ketika alana sudah menerima gelas es yang dia bawa.
"Makasih mas" ucap alana saat sudah masuk mobil dan duduk di sebelah zenon. Ia menikmati es matcha pemberian zenon. Meskipun mereka sedang mode ngambek ternyata zenon masih memperhatikannya.
"Mas, maafin ya? Baikan" seru alana tiba-tiba membuat zenon mengernyit bingung.
"Baikan" katanya lagi kali ini dengan tampang melas yang di buat-buat, membuat zenon gemas lalu menganggukan kepalanya, membuat alana langsung merubah ekspresi wajahnya senang, ia mencium pipi zenon tiba-tiba membuat sang empu terkejut, alana juga kaget dengan tindakan impulsifnya.
"Bibir gak sekalian?" Tanya zenon iseng yang langsung di balas delikan tajam alana. Memang dasar mesum suka cari kesempatan dalam kesempitan.
"

KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK JADI IBU TIRI
RomanceAlana kaget karena ia hidup kembali dan memasuki dunia novel, tetapi kenapa harus menjadi ibu tiri jahat yang mati di tangan suaminya sendiri karena menyiksa anak sambungnya sampai cacat, tidak mau berakhir tragis dengan nasibnya, dan berencana me...