BAB 7

2.2K 176 1
                                    

Alana mengerjapkan matanya, tangannya meraih hp yang berada di nakas, ternyata sudah jam 2 siang. Zenon gila.. bagaimana bisa laki-laki itu membuatnya bercinta sampai dini hari, lalu saat pagi hari laki-laki itu juga lagi dan lagi mengajaknya bercinta lagi. Tubuhnya sakit semua, belum lagi banyak jejak yang ditinggalkan zenon di tubuhnya. Alana bangkit, ternyata kamar sehabis perang mereka sudah di rapihkan oleh zenon, ia terduduk kembali di pinggir kasur, area bawahnya sangat sakit, sambil tertatih ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dilihatnya di meja makan ada sekotak makan siang yang sudah di siapkan suaminya. Alana bersemu merah karena secara tidak langsung ia sudah mengakui zenon sebagai suaminya.

"Hallo anak bunda" sapa alana ceria begitu layar hp'nya memperlihatkan wajah gemas zelo.

"Hallo bunda, zelo lagi ikut nenek dan kakek petik sayuran" jelas zelo lalu kamera di arahkan ke sebuah pohon tomat.

Semenjak bertransmigrasi alana belum pernah bertemu dengan kedua mertuanya, tapi menurut cerita novel sang mertua sangat mencintai anak,menantu dan cucunya itu, hanya saja alana asli yang buta sehingga malah menyiksa anak sambungnya, sang mertua juga tidak menyangka anaknya akan membunuh istrinya sendiri. Alana tidak tahu bagaimana akhir dari novel setelah kematian alana asli, tetapi karena ia sudah disini ia tidak ingin mati di tangan zenon, apa lagi keadaan sekarang sudah jauh berbeda dari plot novel aslinya.

"Koq bengong" tegur zelo bingung,sebelum alana menjawab kamera sudah berpindah, sekarang ada wajah laki-laki dan wanita paruh baya tetapi masih terlihat awet muda tersenyum padanya.

"Halo ibu,ayah apa kabar"

"Baik, baik.. lain kali datang kesini sama zenon dan zelo" ucap sang ibu mertua

"Zelo cerita kalau bundanya sangat baik" sambung sang ayah mertua, sedangkan alana tersenyum kikuk.

"Ayah ibu, titip zelo yang lama ya disana" tiba-tiba saja zenon sudah mendekatkan wajahnya ke sebelah alana, seperti biasa alana tidak bisa mendengar langkah kaki zenon, kenapa si dia kalau berjalan tidak menimbulkan suara bikin orang kaget saja.

"Memangnya kenapa?" Tanya sang ibu tidak mengerti.

"Zenon sama alana lagi berusaha bikin adik untuk zelo" yang disambut tawa oleh kedua mertuanya dan anak sambungnya itu, jangan tanya wajah alana sudah pasti merah seperti kepiting rebus, diam-diam tangannya mencubit perut zenon tanpa ampun membuat sang empu meringis.

"Ibu, ayah, sudah dulu ya, zelo juga baik-baik disana ya"

Setelah itu alana langsung mematikan hp'nya, apaansi zenon ini bikin malu saja.

"Padahal semalem udah saya jinakin, tapi masih belum jinak ternyata"

Alana langsung menginjak kaki zenon sebal membuat zenon tertawa puas.

"Sakit ga?" Tiba-tiba zenon bertanya lembut membuat alana bingung, kan dia yg dicubit dan di injak kenapa alana yang ditanya.

"Maksudnya ini" kata zenon sambil mengelus area bawah alana membuat alana kaget dan teriak histeris.

"Zenonnnn dasar mesum" teriaknya lalu berlari ke kamar membuat zenon tertawa puas.

Sudah lama ia tidak tertawa dengan lepas setelah perceraiannya dulu. Tapi semenjak alana datang perempuan itu justru membuatnya mudah sekali tertawa.

MENDADAK  JADI IBU TIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang