2. what was that?!

116 17 0
                                    

Hari berganti hari, namun tak sedetikpun Irene melupakan kejadian itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berganti hari, namun tak sedetikpun Irene melupakan kejadian itu.

Lelaki yang terlihat di pemakaman, juga cerita tentangnya yang bertentangan dengan kehadirannya di sana. Cerita itu sudah pasti benar, Paul tidak mungkin mengarangnya.

Itu berarti, lelaki yang Irene lihatlah adalah bagian yang patut dipertanyakan. Apa dia benar-benar Kim Taehyung? Anak sulung Mr. Kim yang katanya meninggal lima tahun lalu?

Kalau itu benar dia, bagaimana bisa?!

Dan kalau pun tidak, lalu... siapa dia?!

Untuk sementara Irene akan menyebut lelaki dengan mata seram yang waktu itu sebagai John Doe, seorang tak beridentitas. Seorang. Orang. Masih manusia.

Tentu saja dia manusia. Irene tidak punya kemampuan untuk melihat makhluk astral, ia berani bersumpah!

Paul seorang pendeta dan sudah puluhan kali Irene menemani Ayahnya itu menyelesaikan tugas berkhotbah di pemakaman, atau peringatan kematian seseorang. Dan selama itu, tidak pernah sekalipun Irene mengalami hal-hal mistis atau melihat arwah.

Atau barangkali sudah pernah namun ia tidak menyadarinya? Ah, mana mungkin. Arwah-arwah pasti berpenampilan mengerikan dan menyeramkan dengan bercak darah dan luka di tubuh, bukan? Belum pernah Irene melihat wujud seperti itu dalam hidupnya.

Selain di acara tv, atau setiap spooky night diakhir oktober. Intinya sangat tidak mungkin bagi seorang Isabae Irene melihat makhluk tak kasat mata.

Irene berani menjamin kalau yang dilihatnya di pemakaman kemarin lusa itu masih seorang manusia. Kalau tidak, Irene akan mencium Stuart.

Iya, Stuart. Tetangga baru belum genap setahun yang seorang warga negara Belanda itu. Lelaki hampir albino yang suka sekali berkunjung ke rumahnya, membawakan Ibuny pie apel sebagai buah tangan dan Irene sangat anti dengan itu.

Sekilas tidak ada yang salah dengan perbuatan Stuart. Masalahnya ada di bagian lain. Hampir setiap tiga hari pie apel akan mendarat di pintu rumahnya, diantarkan langsung oleh Stuart.

Irene sampai kewalahan harus menghabiskan pie itu, sampai pernah mual mencium aromanya, lantaran trauma seminggu penuh menjadikan pie apel sebagai camilan. Beruntung akhir-akhir ini keluarga Von Salfa jarang di rumah, sehingga keluarganya bisa terselamatkan dari makanan pencuci mulut itu.

Kalau kata Dami, tetangga lain yang berkebangsaan Korea, Stuart suka dengan Irene.

Hanya karena pernah diberi surat tulis tangan dan bunga lily saat hari valentine?

Irene rasa, itu belum termasuk bentuk rasa suka. Sebab, sepupu Steve Park juga suka memberinya itu. Sebulan sekali saat sepupunya tersebut berkunjung ke rumah setelah capek menghamburkan uang, Steve yang kaya raya akan membawakan Irene sebuket bunga tulip ungu dan secarik kertas.

what would IRENE do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang