Larut dalam pemikiran akan dinding biru di hadapannya, Taehyung meyakinkan dirinya untuk tidak berurusan dengan hal tersebut.
Karena bisa saja keberadaannya di dunia akan berakhir dalam sekejap hanya oleh kecerobohan yang disebabkan oleh asal menaruh percaya pada seorang manusia.
Taehyung harus segera pergi dari sini.
"Kim Taehyung?" suara Irene menyentak Taehyung dari satu langkah mundur yang baru saja diambilnya.
"Ayo," Irene menggenggam pergelangan tangannya. Kejadian selanjutnya terjadi begitu saja.
Secepat kilat, selaju petir menyambar. Oh, itu berlebihan. Arwah Taehyung yang linglung sudah ditarik Irene tanpa aba-aba.
Tentu saja Taehyung terbelalak di sana, namun terlambat baginya untuk melawan karena hanya dalam beberapa sekon dirinya sudah diseret berlari oleh Irene, memasuki area rumah gadis itu.
Menembus dinding biru yang sebelumnya mengancam keberadaannya di bumi.
"H-hah?!" panik dan kaget, Taehyung melihat ke belakang untuk memeriksa dinding pembatas itu.
Tidak ada yang berubah selain fakta bahwa ia sudah berhasil masuk, melewati pembatas itu. Mengejutkan dan aneh?
Tapi, kejutannya tidak sampai di sana.
Kalau Taehyung ini manusia, jiwanya mungkin sudah melayang pergi ke langit, melihat keadaan rumah Irene yang pantas disebut mimpi buruk.
Dimulai dari lorong tak berukuran seberapa yang mengarah lurus ke sebuah pintu, dengan tangga menjulang menuju lantai dua di sisi kanan, pada setiap sudut dinding berlapis Linen foam yang berdiri dan plafon di atas kepalanya, semuanya terlapisi oleh dinding biru yang sama.
"Aku pulang! Ibu~"
Taehyung masih terperangah saat Irene melepas tangannya, menjauh dan meninggalkannya menuju lorong, menyeberang ke ruangan lain.
Dengan tak berdaya Taehyung jatuh terduduk mendadak menyesali keputusannya yang sembrono. Lantai menjadi satu-satunya yang tidak dilapisi pembatas biru sialan itu.
"Astaga!" saat kembali, Irene terkejut melihat Taehyung sudah tersungkur di lantai.
Dibantunya Taehyung untuk berdiri dengan sepenuh tenaga.
"Kamu kenapa duduk di sini?" bisik Irene keheranan.
Taehyung tidak punya tenaga untuk menjawab Irene. "Kita ke kamarku saja."
Irene melirik ke lantai dua, Taehyung cuman mengangguk, mempersilahkan Irene memimpin jalan menuju ke atas. Taehyung bersiaga penuh untuk tidak menyentuh permukaan dinding yang bergerak bergelombang seperti laut yang siap menenggelamkannya kapan saja.
Saat mencapai lantai dua, dan melihat sebuah pintu di sudut berlawanan tangga, Taehyung nyaris tersungkur jatuh lagi.
Ia pikir dinding biru sudah cukup mengancam. Apa lagi ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
what would IRENE do?
FanfictionMungkin, bertemu Isabae Irene adalah cara Tuhan mengingatkan Kim Taehyung bahwa dunia ini bukanlah tempatnya. Waktunya hampir habis, dan ia harus segera pergi. Beralaskan janji untuk tidak pernah meninggalkan, Irene akan melakukan apapun itu agar Ta...