27👤👤👤

119 5 1
                                    

Jay membuka pintu di ruang rahasianya, dan melihat anggotanya masih melakukan kegiatan vulgar tersebut. Bahkan ini sudah 7 hari lamanya jay mengunci anggota" nya itu disini.

Jay:" heiii, enough." ucap jay sambil melirik anggotanya.
Jay memberikan minuman yang dibawanya kepada anggotanya. Dan mencekoki mereka satu persatu. anggota jay jatuh ke lantai setelah minum ramuan dari jay. Jay mengangkat satu persatu anggotanya, dan merantai seseorang di ruangannya kembali.

Jay:" and you, what you want?." ucap jay pada wanita paruh baya yang diikat dikursi.
:" ambil saja dia, lakukan sesukamu, dan biarkan aku pergi."

Jay:" And you're going to tell them everything?."
:" no, never, ti-tidak akan ku beritahu." wanita itu terlihat gelisah dan memberontak saat jay mendekatinya dengan pisau.

Aakhh....akhh....sshh....

Jay mengukir kata " bitch" di leher wanita itu dengan darah sebagai hiasannya.














*
*
*
*












Bryan:" sshh.. Akh..." desis Bryan sambil memegang kepalanya.

Bryan dan anggota lain sudah dibawa ke kamar mereka masing" oleh jay, jay juga menyelimuti mereka  untuk menutup privasi mereka.



*
*

 

Bryan merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Terutama bagian pinggangnya.
Bryan:" apa yang telah ku lakukan." ujar Bryan sambil memijat tengkuknya.

Kreet

:" Bryan, kami akan pergi kel—
Belly membolakan matanya dengan mulut yang menganga.

( fyi: tiga setangkai ku kasih nama.
• Billy ( orang normal dan taat agama tapi kadang gila dan heboh sendiri).
• Bolly ( pria sengklek dengan tingkat halu setinggi angkasa dan hobinya berak, kelebihannya cuman satu mukanya agak tampan dari dua sahabatnya)
• Belly ( agak boti, tapi badannya kekar).

Belly :" ulala beybihh..."
Bryan:" apa?." ujar Bryan bingung.

Belly menunjuk" sesuatu dengan jarinya sambil malu".
Bryan yang menyadari apa yang di tunjuk salah satu anggota jay seketika membeku dan menutup bagian atasnya dengan selimut.

Billy:" heh, kenapa lama?. Astagfirullah.... Antum tidak boleh melihat itu, ya allah... TAKBIR!!!." Teriak Billy heboh sambil menutup mata belly.

Bolly:" eh, udah, kek kalian gak punya aja, bagusan lagi punyaku, udah yok, cepat, Bryan kami mau keluar kota bentar, ada pasar malam yang baru buka, pasti rame disana."
Bryan:" y-ya, pergilah." ujar Bryan masih menutup tubuhnya dengan selimut.

Belly yang ditarik pun melambaikan tangannya ke Bryan sambil berkedip menggoda, sementara Bryan.. Bulu kuduknya sudah berdiri dari ujung kepala sampai ujung jempol.

Bryan:" kalau jay tidak memberi tau ku bahwa kalian kanibal, aku pasti sudah menendang tiga setangkai itu keluar." Bryan bangkit dan memakai pakaiannya.

Bryan berjalan ke ruangan jay untuk bertanya apa yang telah terjadi, karena dia benar" tidak mengingat apapun setelah bangun tadi.

Tok...
Tok...

Bryan:" tuan..."

Cklek..

Bryan:" eh..." pintu kamar di ruangan  jay tidak terkunci.

Bryan masuk dan tidak melihat tanda" tuannya di dalam. Bryan kemudia berjalan menuju pintu kamar jay dan memutar knop pintunya.

Cklek..

Untuk kedua kalinya pintu jay tidak terkunci. Bryan berjalan dan mengedarkan pandangannya, kamar yang sangat simple, tempat tidur dan lemari big size, kulkas dan televisi di hadapan tempat tidur, dengan nuansa warna hitam, dan aroma kopi yang menenangkan, sangat menggambarkan karakter jay.

Bryan kembali mengedarkan pandangannya dan berniat untuk keluar, sebelum sesuatu menghentikannya. Bryan berjalan ke arah lemari besar untuk memastikan apa yang telah dilihatnya.

Bryan menarik kain di bawah pintu lemari jay yang sedikit terbuka.

Bryan:" i-ini bra?." ujar Bryan membolakan matanya.

Timbul banyak pertanyaan di kepala Bryan, " punya siapa", " apa tuan menyewa jalang", " bagaimana bisa", "apa mainan baru tuan". Semua pertanyaan itu terus muncul di kepalanya.

:" bry."
Bryan tersentak ketika jay memegang bahunya.

Bryan:" tu-tuan."
Jay:" apa yang kau lakukan disini, hm?."
Bryan:" i-itu.. Tuan, a-anu...."
Jay:" apa itu anu?, come with me." perintah jay

Bryan langsung mematuhi perintah jay dan mengikutinya.
Jay membawa Bryan ke ruangan tempat Bryan mengoleksu mata kesukaannya.

Bryan:" kenapa kesini tuan?." Bryan  melihat jay  berjalan mengelilingi koleksi bola mata miliknya.

Prang!!!

Bryan:" tuan!!!." Bryan langsung menyerang jay namun terhenti saat melihat tatapan jay.

Jay menjatuhkan bola mata di tangannya ke lantai dan menginjak ya sampai hancur. Bryan jatuh bersimpuh dan memegang koleksi bola matanya yang sudah tak berbentuk.

Bryan:" apa yang kau lakukan jay!!." teriak Bryan ingin bangkit dan memukul jay, namun terhenti saat jay memegang dan menahan kepalanya.

Jay menunduk dan mengelus kepala Bryan hingga ke tengkuknya.
Jay:" kau sudah sangat lancang karena masuk ke ruangan ku." ucapan jay terhenti, sementara tangannya masih mengelus kepala Bryan.

Bryan melihat tatapan tajam jay yang seolah menghipnotis nya dan memotong semua urat saraf nya hingga tak bisa bergerak.




Jay:" This is your punishment... Dark. " ucap jay membuat kepala Bryan yang menunduk tiba-tiba menatapnya takut.





TORMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang