Carter memberi kunci serta akses untuk masuk ke rumah pribadinya pada Khaelia yang menerima dengan bingung. Selain itu ada sebuah kotak yang masih tertutup rapi.
"Kartu dan kunci ini selain aku hanya kamu yang punya. Kalau suatu hari nanti aku memintamu datang berarti kamu harus tiba di sini tanpa banyak alasan. Tenang saja, aku akan memintamu kemari dalam situasi tertentu. Isi kotak ini tidak boleh kamu lihat tanpa ijin dariku."
Situasi tertentu seperti apa yang dimaksud hanya Carter yang tahu, Khealia memilih untuk tidak banyak bertanya, termasuk apa isi kotak yang diberikan padanya. Hari ini setelah sex yang brutal, Carter mengirimnya pulang dengan sopir yang menganar langsung sampai ke rumah sakit. Hal pertama yang dilakukan Khaelia adalah menjenguk sang mama. Ia mengabaikan fakta baru saja melakukan sex dengan laki-laki di luar pernikahan. Seandainya papanya masih hidup pasti akan membunuhnya dan kalau mamanya sadar, pasti akan memakinya panjang lebar. Bisa jadi meminta Khaelia menjauhi Carter.
Duduk di samping sang mama, Khaelia tanpa sadar mendesah. Kalau orang tuanya masih ada dan dalam keadaan sehat, sudah pasti dirinya tidak akan terjebak dalam hubungan yang rumit dengan Carter. Tidak akan membuat dirinya menjadi budak. Memang tidak bisa dipungkiri kalau dirinya menikmati setiap sex yang dilakukan bersama Carter, tapi tetap saja ingin hubungan yang biasa saja layaknya manusia normal pada umumnya.
"Maa, seandainya Mama sadar dan mengenal Carter pasti suka. Dia memang laki-laki kaya dan arogan tapi sangat mencintai keluarga. Carter pula yang membiayai Mama di rawat. Cepat sadar dan sembuh, Ma. Aku ingin banyak bercerita, ingin makan bersama dan piknik berdua. Jangan tidur terus, Ma. Aku bosan sendirian."
Khaelia terus membisikan kata-kata di telinga sang mama, berharap bujukannya berhasil membuat orang yang dicintainya mendengar dan sadar kembali. Tidak ada yang tahu apakah sebuah tindakan sia-sia atau tidak bila tanpa dicoba.
"Mama ingat tentang rumah di Soul Hils yang pernah kita lewati dan kagum dengan luas serta megahnya? Itu adalah rumah keluarga Solitaire dan aku bekerja dengan mereka."
Dua jam Khaelia terus bicara hingga akhirnya kelelahan dan tertidur di samping ranjang sang mama. Terbangun beberapa saat kemudian saat seorang suster membangunkannya. Ia meninggalkan ruang rawat dan kembali ke kontrakan dengan langkah tertatih lalu ambruk ke ranjang kecil bahkan tanpa mengganti pakaian.
Dua jam sebelum kerja, Carter mengirim pesan padanya. "Buka kotak dan keluarkan isinya. Aku ingin kamu memakainya untuk bekerja hari ini. Tuanmu memberi perintah, Cara."
"Iya, Tuan."
Khaelia membalas cepat sebelum membuka kotak dan mengeluarkan isinya. Ada sebuah celana dalam hitam berenda yang transparant. Khaelia tertegun saat melihat di alat kecil merah muda menempel di celana dalam, ada pula buku petunjuk penggunaan celana dalam itu dan wajahnya memanas seketika. Carter menginginkan dirinya bekerja dengan memakai celana dalam vibrator yang bisa dikendalikan dengan bluetooth ponsel. Bukankah itu sama saja seperti menyuruhnya bergairah setiap saat? Membayangkan saja rasa malu menyergapnya. Bagaimana kalau ada yang memergoki? Bagaimana kalau ternyata vibratornya tidak berfungsi dan menyakitinya. Carter seakan bisa membaca pikirannya. Sebuah pesan masuk ke ponselnya.
"Alat itu aman, tidak akan menyetrum atau menyakitimu. Harus dipakai, aku tidak terima penolakan."
Sekali lagi Khaelia ke tempat bekerja menaiki taxi, pemborosan yang harus dilakukan demi keamanan dan kenyaman diri. Dengan vibrator yang bergetar di vaginanya, bagaimana ia bisa menaiki kendaraan umum? Untung saja gaji serta bonus dari Carter cukup besar dan mampu membiayai perjalanannya.
Keluar dari taxi, Khaelia berjalan cepat dengan darah berdesir setiap kali benda itu menyentuh klitorisnya. Dari awal memakai sampai sekarang, entah berapa kali Khaelia merasa jantungnya melompat seiring dengan sentuhan di pangkal pahanya. Keringat membajiri seiring dengan dengan getaran yang terasa kuat. Di luar keinginannya Khaelia merasa sangat ingin bercinta.
YOU ARE READING
Midnight Secretary
RomanceKisah Khealia yang menjalani tugas sebagai sekretaris billionare bernama Carter. Bekerja saat malam, menjadikan keduanya terjebak dalam hubungan liar dan memabukkan.