16

155 18 0
                                    

"Apa kalian mau 'berteman' dengan ku?"

Mendengar itu keduanya diam dan langsung tercengang.

"...apa?"

"Selama ini aku ingin dekat dengan kalian. Tapi kalian sibuk, jadi aku kesulitan untuk bertemu denganmu" ucap elphidius yang mengeluarkan gerutu-gerutunya kepada m/n dan deon yang begitu heran dengannya.

"Anda datang jauh-jauh kemari untuk mengatakan itu..?" Beo deon yang begitu terheran-heran pada tingkah laku elphidius.

"Padahal anda tidak perlu melakukan itu.. hanya karena mengatakan itu" timpal m/n yang tersenyum kikuk.

"Posisi putra mahkota adalah posisi yang penuh dengan tanggung jawab, jadi aku tidak bisa melakukan apapun dengan sesuka hatiku" ucap elphidius dengan menyeduhkan tatapannya untuk mengambil rasa simpati mereka.

"Aku bahkan tidak bisa menemui orang yang ingin kudekati secara pribadi" lanjutnya lagi.

"Jadi aku datang kemari dengan menjadikan acara perjamuan sebagai alasan. Apa tawaran ini.. membuat mu tidak nyaman?" Ucap sekaligus tanya dari elphidius kepada deon dan m/n, dengan malu malu sambil mengelus tengkuknya.

'Yah, kenapa kau menanyakan hal yang sudah pasti?!! Aku tidak mungkin menerima tawaran konyol itu!!!' jerit deon dalam hati.

'Tawaran ya..? Aku sudah menduga itu sih tapi mungkin dia melakukan itu karena ingin aku dan deon berada dipihak kerajaan, dengan begitu maka keraajan tetap utuh. Lagipula aku sudah tau semuanya.. alurnya sepertinya tetap sama, ..keknya sih' m/n berpikir keras, apakah ia menerima itu atau tidak? Ia tidak keberatan sih.. tapi kalau ia menerima itu maka ada yang akan mengincar elphidius.

"Bagaimana mungkin saya berani—" deon diam dengan perasaan takut, ketika jendral menatapnya dengan tatapan pembunuh, bahkan auranya mengoar tanpa diketahui oleh elphidius yang aura milinya itu bertentangan dengan aura jendral.

Sangat beda jauh.

"Sa-saya merasa sangat terhormat karena bisa berteman dengan yang mulia putra mahkota.."dengan membuang muka kesamping, bahkan tubuhnya deon bergemetar saat jendral masih saja menatapnya dengan tatapan seakan membunuhnya.

Elpidius menatapnya tak menyangka lalu beralih menatap m/n yang diam saja, ah ternyata pemuda manis itu masih saja melamun ya?

"Kalau m/n?"

M/n tersentak kecil lalu tersenyum bak malaikat dan mengangguk.

"Dengan senang hati saya menerima tawaran itu, untuk berteman dengan anda yang mulia putra mahkota" ucap m/n sambil tersenyum manis melebihi gulali, dengan cahaya yang ada dibelakangnya dan membuatnya terlihat seperti angel yang menyamar sebagai manusia.

"!!"

Elphidius dengan cepat mendekati m/n dan memegang tangan m/n sembari memasang muka gembiranya.

"Kalau begitu, mulai hari ini kita 'teman' ya!!" Girang elphidius yang sangat senang.

"...baik"

"Haha iya"

Bahkan elphidius sengaja menggenggam tangan m/n untuk bermodus sih..

'Tangannya kecil sekali.. dan begitu mulus nan putih' batin elphidius yang begitu merasakan perbedaan ukuran tangan m/n dengan ukuran tangannya itu.

"Aku akan berusaha agar bisa menjadi lebih dekat dengan kalian kedepannya!"

"Aku tak menyangka bisa berteman dengan orang yang paling dipercayakan oleh kaisar. Aku senang sekali!"

[BL] he is our angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang