19

143 20 0
                                    

Raut wajah dari seorang pemuda berubah menjadi datar.

"Lepaskan aku" pita pemuda itu saat dirinya diangkat seperti ngangkat kucing.

"Tidak, anda akan melarikan diri lagi" balas seorang jendral yang sudah memhentikan aksi melarikan diri pemuda tersebut.

Muka sang pemuda semakin cemberut seperti kucing.

"Arghhhhh lepasssss, huweee lepasss!" Rengek pemuda itu sembari meronta-ronta untuk dilepaskan.

"Saya tidak akan melepaskan anda, sebelum saya selesai bertanya sesuatu kepada anda pangeran" ujar sang jendral dengan raut wajah datarnya, sembari berjalan kearah tempat duduk ditaman, taman milik istana sang kaisar.

Dan sedengkan sang pemuda hanya cemberut kecil.

'Sebenarnya ada apa sih?' Batinnya dengan rasa bingung yang menghampirinya lalu kembali tersadar saat mereka telah sampai di sebuah taman milik istana disana.

Sang jendral segera menurunkan pemuda itu ke tempat duduk dan menyuruh sang pemuda untuk duduk.

"Duduklah."

Sang pemuda hanya patuh lalu berdehem kecil, untuk kembali normal dan mulai melontarkan kata tanyanya kepada sang jendral. "Jadi apa yang anda ingin tanyakan kepada ku?"

Sang jendral yang mendengar itu pun mulai bertanya dengan tatapan serius.

"Saya ingin bertanya, sudah lama saya penasaran namun tidak ada waktu yang tepat. Tapi sepertinya sudah waktunya.."jeda sang jendral, lalu menarik nafas untuk melanjutkan perkataannya.

"Pangeran. mengapa anda selalu ingin berada didekat tuan count? Tuan count telah membagikan dirinya ke sisi lain. Dan apa anda sudah tau kalau tuan count berubah ke sisi lain?" Tanya sang jendral kepada m/n yang sedang memejamkan matanya lalu membuka matanya dan menampilkan bola mata yang sangat indah.

Senyuman teduh nan lembut muncul dan tergambar di bibir tipis m/n.

"Seperti itu ya..? Aku paham dengan apa yang anda pertanyakan"ujar m/n sembari tersenyum tipis kearah jendral yang diam sambil mendengar itu.

'Perubahannya sangat berubah secara drastis..' batin sang jendral dengan mendengar secara seksama saat m/n kembali bersuara.

"Tapi.. saya rasa adalah saya ingin selalu berada disisi deon, bukan karena apa namun saya akan terasa terlindungi jika saya berada disisinya. Dan saya telah mengetahui itu, bahwa deon telah membagi dirinya ke sisi lain sengan sukarela. Itulah kenapa saya ingin ada disisinya, selain ada rasa terlindungi" balas m/n dengan raut wajah teduh, sembari menatap ke tanah dengan raut wajah teduhnya itu.

"Saya ingin juga melindunginya. Melindungi dengan apa yang saya ingin lindungi"

Angin lembut muncul dan menerpa helai rambut m/n secara lembut, hingga membuat m/n semakin cantik untuk dipandang.

Mata yang tadinya memejam saat menikmati aliran angin yang menerpanya dengan lembut itu kini mulai terbuka secara pelan, dan menatap sang jendral yang memandangnya dengan raut wajah tertegun.

"Aku adalah seorang pangeran, yang akan melindungi seseorang yang pantas dilindungi. Aku juga diciptakan oleh seseorang untuk melindungi dunia dan dalam pengertian kata itu adalah..."

"Aku siap mempertaruhkan nyawa jika dunia akan bahaya" ujar m/n sambil tersenyum tipis dan tanpa ada rasa beban sedikitpun saat mengatakan hal tersebut.

Mendengar itu sang jendral mulai bersuara dengan nada bingung.

"Maaf, tapi maksud anda..?"

M/n hanya tersenyum tipis lalu membalas itu. "Kehancuran akan datang, darah dimana-mana, banyak korban jiwa yang termakan oleh sesuatu, dunia runtuh, kiamat menghampiri. Anda pasti tau itu" balasnya sambil menatap sang jendral yang tempaknya terdiam saat mendengar perkataannya.

[BL] he is our angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang