03. Apartement

333 66 1
                                    

Satu jam sebelum waktu pulang, telepon di meja Rose berdering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu jam sebelum waktu pulang, telepon di meja Rose berdering. "Rose, tolong datang ke ruanganku," suara tegas Eunwoo terdengar dari seberang telepon. Rose merasa jantungnya berdetak lebih cepat, tapi ia segera mengumpulkan berkas-berkasnya dan menuju ruangan Eunwoo.

Saat Rose tiba di ruangan Eunwoo, ia melihat Mingyu, asisten pribadi Eunwoo, yang baru saja kembali dari liburan bulan madunya. Mereka tampak serius berdiskusi, namun berhenti ketika Rose masuk.

"Selamat sore, Pak Eunwoo, Pak Mingyu," sapa Rose dengan sopan.

"Selamat sore, Rose," jawab Eunwoo. "Mingyu baru saja kembali dan kami membicarakan beberapa hal penting. Namun, ada sesuatu yang harus kita selesaikan malam ini."

Rose mengangguk. "Apa yang bisa saya bantu, Pak?"

Eunwoo menatap Rose dengan serius. "Ada beberapa pekerjaan yang harus dikirimkan melalui email besok pagi pukul setengah tujuh. Dokumen-dokumennya harus siap malam ini juga. Namun, karena akan ada pemadaman listrik di sekitaran perusahaan, saya khawatir tentang keamanan bekerja di sini meskipun perusahaan memiliki cadangan listrik."

Rose mendengarkan dengan cermat, merasa sedikit khawatir tapi berusaha tetap tenang. "Jadi, apa yang harus kita lakukan, Pak?"

Eunwoo melanjutkan dengan sedikit ragu. "Saya berpikir untuk memindahkan pekerjaan ini ke apartemen saya. Di sana kita bisa menyelesaikannya dengan aman dan nyaman."

Rose terkejut, tapi ia menyembunyikan perasaannya. "Baik, Pak. Saya akan ikut dan membantu menyelesaikan pekerjaan tersebut."

Eunwoo merasa sedikit lega mendengar jawaban Rose. Dalam hatinya, ia merasa senang karena Rose tidak menolak dan lebih memilih untuk bekerja sama daripada harus menghadapi risiko di kantor yang gelap gulita.

Mingyu, yang mengamati dari samping, tersenyum tipis. "Kalau begitu, saya akan pulang dulu. Selamat bekerja, Pak Eunwoo, Rose."

"Terima kasih, Mingyu. Selamat sore," kata Eunwoo sambil mengangguk. Rose juga mengucapkan selamat sore sebelum Mingyu pergi.

Setelah Mingyu pergi, Eunwoo dan Rose mengumpulkan semua berkas yang diperlukan dan bersiap-siap untuk pindah ke apartemen Eunwoo. Perjalanan ke apartemen terasa canggung, dengan keheningan yang hanya diisi oleh suara mesin mobil.

Sesampainya di apartemen, Eunwoo membuka pintu dan mempersilakan Rose masuk. "Silakan, masuk. Kita bisa bekerja di ruang kerja saya."

Rose masuk dengan perasaan sedikit canggung. Ini pertama kalinya ia berada di apartemen pribadi Eunwoo. Ruangannya rapi dan teratur, mencerminkan kepribadian perfeksionis Eunwoo. "Terima kasih, Pak. Dimana saya bisa menaruh berkas-berkas ini?"

Eunwoo menunjuk ke meja kerja di sudut ruangan. "Letakkan di sana. Kita bisa mulai bekerja sekarang."

Mereka mulai bekerja dengan tekun, memeriksa dokumen dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk dikirimkan esok pagi. Meskipun suasana canggung, keduanya berusaha tetap profesional.

My Secret with Arrogant BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang