04. Repeat Night

372 58 5
                                    

Eunwoo kembali ke ruang kerjanya untuk memberitahukan bahwa kamar tamu dan pakaian ganti untuk Rose sudah siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunwoo kembali ke ruang kerjanya untuk memberitahukan bahwa kamar tamu dan pakaian ganti untuk Rose sudah siap. Namun, ia melihat Rose sudah tertidur dengan meringkuk di sofa. Eunwoo mendekat dengan hati-hati dan mencoba membangunkan Rose.

"Rose, bangun," bisik Eunwoo sambil menyentuh bahu Rose dengan lembut.

Rose melenguh pelan dan membuka matanya. Eunwoo langsung mencium bau alkohol dari mulutnya. Ia melihat botol minuman yang tadi ia berikan sudah kosong di meja. Rose tersenyum melihat Eunwoo dan bangun lantas mengalungkan kedua tangannya di leher Eunwoo.

"Pak Eunwoo...," gumam Rose dengan mata yang setengah terpejam. "Kamu bos yang menyebalkan, tahu nggak?"

Eunwoo terkejut dengan tindakan Rose yang tiba-tiba. Rose, dalam keadaan mabuk, mulai mengecup bibir Eunwoo. "Rose, kamu mabuk," kata Eunwoo mencoba menahan dirinya.

Rose tertawa kecil. "Iya, aku mabuk. Tapi kamu tetap bos yang arogan, perfeksionis, dan tukang marah."

Eunwoo merasa jantungnya berdetak lebih cepat mendengar kata-kata Rose. "Rose, kamu tidak tahu apa yang kamu katakan," katanya sambil mencoba menjauhkan Rose darinya.

Namun, Rose malah semakin erat memeluknya. "Tapi, tahu nggak? Kamu juga tampan dan... gagah di ranjang. Malam itu... kamu luar biasa."

Eunwoo terdiam. Kata-kata Rose membuatnya bingung dan terkejut. Rose melanjutkan, "Jujur saja, bercinta dengan kamu lebih nikmat ketimbang dengan Taehyung."

Mendengar itu, Eunwoo merasakan gelombang emosi yang tidak bisa ia kendalikan. Ia meraih tubuh Rose, menggendongnya, dan membawanya ke kamarnya. Rose tertawa kecil dan menyandarkan kepalanya di bahu Eunwoo.

Setibanya di kamar, Eunwoo meletakkan Rose di tempat tidur dengan lembut. "Rose, kamu perlu tidur," katanya sambil menatap Rose dengan perasaan campur aduk.

Rose menarik tangan Eunwoo dan memandangnya dengan mata yang setengah tertutup. "Eunwoo... jangan tinggalkan aku," gumamnya sebelum akhirnya tertidur kembali.

Pertahanan Eunwoo pun runtuh. Ia melepaskan t-shirt miliknya dan langsung naik ke atas tubuh Rose. Melumat habis bibir ranum bau alkohol itu. Keadaan kian terasa panas walau AC sudah nyala sejak tadi. Tangan pria itu tak hanya diam, jemarinya aktif membuka kancing kemeja milik Rose.

Setelah puas dengan bibir lembut itu, Eunwoo mulai menjelajah turun ke leher jenjang milik sekretarisnya. Kulit putih susu yang bersih dan glowing itu membuat Eunwoo lupa diri. Rose pun sesekali melenguh, suara desahnya justru semakin membangkitkan gairah sang bos.

Permainan panas itu kembali terulang. Dengan keadaan yang sama, di mana Rose dalam pengaruh alkohol. Namun, kali ini, Eunwoo terpancing dengan kata-kata pujian panas yang terlontar dari mulut wanita itu. Ia merasa menang saat tahu bahwa permainan mereka lebih nikmat daripada saat Rose bermain dengan kekasihnya sendiri.

My Secret with Arrogant BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang