Rose bangun lebih awal pagi ini. Dengan semangat, dia mulai menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Eunwoo. Dia membuat scramble egg, salad sayuran, dan roti baguette. Untuk minuman, Rose membuat segelas jus untuk dirinya dan secangkir kopi untuk Eunwoo. Tak lupa, ia juga menyiapkan air mineral untuk mereka.
Setelah semuanya siap di atas meja, Rose kembali ke kamarnya untuk segera mandi dan bersiap-siap. Begitu selesai, ia keluar kamar dan melihat Eunwoo sudah duduk di meja makan, terlihat tengah menatap sarapan yang telah disiapkannya.
"Selamat pagi, Mas Eunwoo," sapa Rose dengan senyum. Sapaan "Mas Eunwoo" digunakan sesuai dengan permintaan bosnya agar mereka lebih akrab saat hanya berdua dan tidak berada di kantor.
"Selamat pagi, Rose. Wah, sarapannya terlihat enak," kata Eunwoo sambil tersenyum. "Terima kasih sudah menyiapkan."
"Sama-sama, Mas. Yuk, makan," ajak Rose, duduk di seberang Eunwoo.
Mereka mulai sarapan, suasana terasa lebih hangat dan santai dibandingkan hari-hari sebelumnya.
"Mas Eunwoo, aku mau bilang, aku putuskan untuk masuk kerja hari ini," ujar Rose sambil mengunyah roti baguette.
"Kamu yakin? Kamu baru saja melewati banyak hal," jawab Eunwoo sambil menatap Rose dengan sedikit khawatir.
"Ya, aku nggak bisa terus-terusan meratapi nasib. Lagipula, pekerjaan di kantor nggak bisa aku abaikan," kata Rose dengan tegas. "Aku harus profesional, kan?"
Eunwoo mengangguk pelan. "Baiklah, kalau itu memang keputusanmu. Aku akan dukung."
"Terima kasih, Mas. Aku sangat menghargai perhatianmu selama ini," ujar Rose tulus.
Mereka melanjutkan sarapan dengan obrolan ringan. Meskipun masalah pribadi Rose masih menggantung, setidaknya untuk pagi ini, ia merasa lebih kuat dan siap menghadapi hari-hari yang akan datang.
---
Setelah sarapan, keduanya berangkat dengan kendaraan yang berbeda. Eunwoo, seperti biasa, berangkat dengan mobil pribadi miliknya. Sementara itu, Rose memilih menaiki taksi, sesuai kesepakatan mereka agar tidak menimbulkan gosip atau bahan gunjingan di kantor.
Kebetulan, Rose tiba lebih dahulu. Saat ia hendak keluar dari taksi, matanya tertuju pada sosok Taehyung yang berdiri di depan pintu lobi. Rose sebenarnya malas untuk bertemu dengan mantan kekasihnya itu lagi, tapi ia tahu bahwa ia tidak bisa selalu menghindarinya.
Setelah membayar sopir taksi, Rose keluar dan berjalan menghampiri Taehyung. "Apa yang kamu lakukan di sini, Taehyung?" tanyanya dengan nada datar.
Taehyung tampak gugup. "Aku mau bicara sana kamu, Rose. Aku juga mau tahu, selama ini kamu tinggal di mana? Setiap kali aku datang ke rumahmu, kamu selalu nggak ada."
Rose mendesah. "Tempat tinggalku sekarang bukan urusanmu, Taehyung. Dan aku nggak mau bicara sama kamu lagi. Hubungan kita sudah benar-benar berakhir. Tolong pergi dari sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret with Arrogant Boss
FanfictionAtas kesalahan yang tidak disengaja, Rose harus menyimpan rapat-rapat rahasianya bersama sang bos yang terkenal arogan. Keduanya sepakat tidak akan memperpanjang apa yang telah terjadi. Namun, entah kenapa hal tersebut justru mengusik pikiran keduan...