Rose memeluk kakinya dan menumpukan dagunya di kedua lututnya. Air mata mengalir deras, mencerminkan rasa sakit, kekecewaan, dan amarah yang tak tertahankan. Ia menyesali perasaannya yang bersalah kepada Taehyung atas apa yang terjadi antara dirinya dan Eunwoo. Namun, kenyataan bahwa Taehyung berselingkuh hingga wanita itu pun mengandung, membuat Rose merasa pengkhianatan Taehyung jauh lebih parah.
Saat Taehyung pulang tadi, ia mengetuk pintu rumah dan meminta Rose untuk mengizinkannya masuk.
“Rose, buka pintunya. Aku mau bicara,” suara Taehyung terdengar memohon di balik pintu.
Rose tetap diam, berusaha menahan tangisannya.
“Rose, tolong. Aku bisa jelaskan semuanya. Aku minta maaf,” suara Taehyung semakin putus asa.
Rose bangkit dengan mata sembab, menghampiri pintu dan berteriak dengan suara gemetar, “Pergi, Taehyung! Aku nggak mau lihat kamu lagi! Kalau kamu nggak pergi sekarang, aku akan hubungi polisi!”
Taehyung terdiam di balik pintu, mungkin terkejut dengan ketegasan Rose yang biasanya lembut.
“Rose, aku benar-benar minta maaf. Biarkan aku masuk dan bicara,” Taehyung mencoba lagi.
Rose merasa hatinya semakin hancur. “Maaf nggak akan mengubah apa pun, Taehyung. Kamu sudah menghancurkan semuanya. Pergi!”
Suasana sunyi sesaat. Rose mendengar langkah kaki menjauh dari pintu.
Ia kembali duduk di sofa, menangis sejadi-jadinya. Semua kenangan bersama Taehyung, kebahagiaan yang mereka bagi, tiba-tiba terasa pahit. Bagaimana bisa seseorang yang begitu ia percayai, yang begitu ia cintai, melakukan hal yang begitu menyakitkan?
Rose merasa dunia seakan runtuh di sekelilingnya. Ia merasakan kekosongan yang tak terelakkan, dan hanya air mata yang bisa mengisi ruang itu untuk sementara. Tangisannya mengisi kesunyian rumah, mencerminkan rasa sakit yang tak terucapkan.
Ia mengedarkan pandangannya, rumah itu penuh dengan kenangan dirinya dan juga Taehyung. Setiap sudut ruangan, menjadi saksi bagaimna mereka menghabiskan waktu bersama semenjak memutuskan untuk tinggal berdua di hunian sederhana itu. Rasanya benar-benar menyakitkan. Hingga Rose enggan berlama-lama berada di sana, padahal rumah itu adalah peninggalan orang tuanya.
---
Rose menekan tombol panggil di ponselnya, menghubungi Eunwoo yang sedang dalam perjalanan pulang setelah bekerja. Suara Eunwoo terdengar tenang di seberang sana, "Rose, ada apa?"
Dengan suara yang bergetar, Rose bertanya, "Pak Eunwoo, apa boleh saya menginap lagi di apartemen Bapak untuk malam ini?"
Eunwoo, yang merasakan ada sesuatu yang tidak beres, balik bertanya, "Apa yang terjadi, Rose? Kenapa kamu menangis?"
Rose tidak bisa menjawab. Ia hanya terisak, membuat Eunwoo semakin khawatir. "Rose, tunggu di sana. Saya akan segera ke rumahmu," ucap Eunwoo tegas sebelum mengakhiri panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret with Arrogant Boss
FanfictionAtas kesalahan yang tidak disengaja, Rose harus menyimpan rapat-rapat rahasianya bersama sang bos yang terkenal arogan. Keduanya sepakat tidak akan memperpanjang apa yang telah terjadi. Namun, entah kenapa hal tersebut justru mengusik pikiran keduan...