PERJODOHAN (Hyuckren)

Sevenn

Rabu, 10 Juli 2024...

Saat ini renjun sedang di periksa diruang UGD (ruang gawat darurat), hyunjin, Felix menenangkan chenle yg terus menangis memanggil renjun dengan 'mama' mereka benar-benar tidak mengerti, "hei nak sudah.. Diam pasti mama mu baik² saja" Ujar hyunjin menenangkan chenle tapi malah semakin menangis, "hiks.. Mama!! Injunn hiks papa!!" Teriak nya memanggil sang pap ia pun teringat akan suatu, ia menghapus air matanya, "om.. Boleh minjem hpnya gk" Ujar chenle memohon kepada Felix dengan mata sembab dan hidung yg memerah karena habis menangis tadi.

Felix melihat hyunjin yg tertawa pun memandang tidak suka ke hyunjin, dirinya yg ganteng begini dibilang om?! Tapi kalo gk dikasih terus nangis lagi bahaya! Felix pun mengasih hpnya ke chenle, "terimakasih om!" Chenle pun menekan angka untuk menelpon papa nya, Felix mengerutkan wajahnya, "mau nelpon siapa kau bocah?" Felix Mengintip di belakang chenle.

Chenle pun menjawab singkat Felix, "Papa!" Ujarnya membuat hyunjin dan Felix menerka-nerka masa ketuanya ini sudah menikah?! Dan punya anak segede ini sejak kapan!?.

Akhirnya panggilan telepon dari chenle diangkat oleh haechan, "halo siap-" Ucapan telepon haechan terpotong kala disambungkan telepon chenle berteriak disambil dengan tangisannya.

"PAPA!! HIKS!! MAMA.. INJUN!! HIKS!!" teriak chenle dengan tangisannya yg nyaring membuat haechan gelisah mencoba menenangkan dari telepon.

"Sttt.. Lele.. Tenang dulu, cerita ada apa?" Haechan mencoba menenangkan chenle dari telepon dan berhasil membuat nya tenang ia terkejut ketika chenle berbicara kembali, "Papa.. Mama INJUN kecelakaan!!" Ujar chenle lirih disebrang telepon membuat detak jantung haechan berdetak lebih kencang karena khawatir keadaan renjun.

"Papa.. Kesini hiks.. Mama INJUN dirumah sakit.." Ucap chenle dari telepon membuat haechan bangkit dari duduk ditempat kerjanya mencari kunci mobil untuk segera kerumah sakit.

"Lele!! Tenang ok? Papa kesana kirim alamat nya!!" Ujar haechan menutup teleponnya sepihak.

Tut..

Chenle menghapus air matanya dan menyerahkan HP ke Felix dan berbicara untuk mengasih alamat rumah sakit ke papanya, "om.. Tolong kasih tau papa alamat rumah sakit ini.." Mohon chenle lagi pada Felix hanya bisa mendengus kesal dipanggil om lagi tapi ia lakukan kok, "udah cil, oh ya jangan panggil om gw masih muda ya! Panggil kakak aja ngapa?!" Ujar Felix mensejajarkan tinggi nya pada chenle yg mengaggukkan kepala.

🦊~🐻~🐬

Beberapa menit kemudian langkah kaki haechan menghampiri sang putra kesayangannya dan memeluknya erat, membuat chenle tidak bisa menahan air matanya ketika haechan menggendong nya dengan elusan dikepalanya, "sttt.. Lele tenang mama pasti gk knp²" Ujar haechan menenangkan chenle namun dilubuk hatinya haechan khawatir sangat² khawatir dengan keadaan renjun.

Haechan melihat dia orang pemuda pakaian SMA apa ini orang yg menolong renjun, "hm.. Kalian yg menolong renjun kan? Terimakasih" Ujar nya yg masih menimang chenle yg ternyata tertidur karena lelah menangis.

Felix, hyunjin melirik bersamaan untuk menjawab, "iya kami temannya tadi kami kebetulan melihat renjun kecelakaan jadi kami tolong" Ucap mereka berdua berbarengan membuat haechan tersenyum tipis dan mengucapkan 'terimakasih'.

"Kalo boleh kita tau kamu suami teman kita kah?" Lanjut Felix.

Degg...

Haechan menegakkan rahangnya yg tegas dan menelan susah salivanya apa yg harus ia katakan haruskah haechan jujur? Tapi dia dan renjun sepakat menutupi pernikahan mereka di publik, tapi mereka juga teman renjun jadi tak mengapa bukan, haechan menarik nafas cukup panjang, "huh, ya renjun is-" Ucapan haechan terpaksa terpotong kala dokter keluar dari ruangan renjun yg sudah diperiksa, "keluarga pasien mana ya?" Tanya dokter ketika hyunjin dan Felix ingin mengangkat tangan tapi lebih dulu haechan yg menjawab pertanyaan dokter membuat mereka tercengang, "saya suaminya dok gimana keadaan istri saya?" Dokter pun menyuruh haechan mengikutinya keruangan nya, meninggalkan hyunjin dan Felix yg tercengang tidak percaya.