"Seorang ibu bisa menggantikan semua orang di dunia.Tapi tidak ada satu pun yang dapat menggantikan ibu di dunia ini."💌*HAPPY READING❤*
"Nona Aurelina Wulan?”tanya seorang bapak yang cukup tua sembari mengendarai mobil avanza berwarna putih.
Wulan mengangguk bingung awalnya.Tetapi setelah melihat ciri ciri mobil itu ,ia pun sadar.
“Bapak driver pesanan saya? Saya Wulan Pak.”Sembari tersenyum manis memperkenalkan diri.
Bapak itu segera keluar dari mobilnya mengambil barang-barang Wulan dan mempersilahkannya masuk.
“Saya izin turunkan kaca mobilnya,ya Pak.”pinta Wulan dan sang supir mengiyakan.
Mobil itu kini telah keluar dari bandara,dan menyusuri jalanan kota terlihat yang cukup ramai.
Wulan sekarang bisa menatap lebih jelas pemandangan kota yang sudah lama ia rindukan.Melihat Gereja dan Masjid yang berdampingan,kesibukan para pedagang kaki lima di jalan,anak-anak yang bermain sepedaan dan jalanan yang lebih banyak dikuasai oleh pemotor.Rupanya pemandangan itu masih terus bertahan.
Suasana indah yang dilihat kini tak bertahan lama.Mobil tiba-tiba berhenti dan Wulan disambut oleh pemandangan yang tidak menyenangkan.
Sebuah perkelahian terjadi tak jauh dari keberadaan Wulan.Perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok remaja laki-laki.Orang-orang disekitarnya hanya bisa menonton kejadian itu dan tak ada yang berani untuk meleraikan mereka.
Terlihat seorang remaja berpakaian seragam dengan jaket hitam,memukul lawannya dengan bengis.Setelah menumbangkan salah satu musuh,pria itu melihat ke arah Wulan,menatapnya dengan tajam.
Wulan yang sadar dilihat oleh seseorang langsung menaikan kaca mobil.Ia sedikit tidak nyaman ketika mendapatkan sorotan aneh dari salah satu pelaku aksi kekerasan itu.
“Anak zaman sekarang kerjanya hanya suka berkelahi.Bukannya cari prestasi malah bikin sensasi!”
“Sering ya pak terjadi kayak begini?”tanya Wulan yang ingin menanggapi perkatan si supir.
Ia memang sangat jarang melihat perkelahian seperti ini dan rasanya sangat tabu.Tetapi anak anak ini dengan beraninya memperlihatkan ketabuan itu.Mungkin bagi mereka hal ini sudah biasa.“Wooohh sering sekali nona.Pikirnya mereka sudah jago sekali.Padahal masih bau kencur!”cerca si bapak tak setuju dengan perkelahian yang melibatkan banyak dari mereka masih dibawah umur(usia sekolah).
Tak lama dari percakapan itu terdengar sirene mobil polisi yang terlihat menuju lokasi perkara.Melihat para pria berbaju abu-abu yang berdatangan,para pemuda itu menghentikan aksinya dan tak melawan sedikit pun sebab mereka sudah dikepung.Para polisi mulai mengamankan anak-anak liar itu dan membawa mereka semua menuju kantor kepolisian.
“Pak,sekarang apa kita bisa lanjut ke rumah sakit?”
“Oh iya-iya nona.Maaf bapak hampir lupa.Soalnya lagi serius nonton mereka.”ungkap si supir yang langsung menancap gas.
Di dalam perjalanan Wulan masih terbayang dengan pemuda yang tiba-tiba menatapnya.Wajahnya tidak tertampak jelas sebab sebagian mukanya ditutupi rambut yang berantakan serta luka dengan darah yang mengalir.Saat ia sudah menaiki kaca,pria itu masih terus saja menatap ke arahnya yang berada di balik jendela mobil.
“Apa laki-laki itu kenal saya?Ataukah dia hanya tak sengaja melihat saya?”
Pertanyaan di kepalanya kini terhenti,sebab mereka sudah sampai pada tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam Itu
Teen Fiction"Cinta itu Kebutuhan dan Mencintai adalah Keputusan." ~Kata rembulan pada bintang dan bintang pada rembulannya.~ Wulan dan Bintang kini hadir.Melukiskan kisah mereka di langit.Akankah mereka seperti rembulan dan bintang-bintang yang saling menerangi...