Cuhuuyyy😍....Lanjut yuk🤗😁....
Wulan memasuki kelas bersama raut kesalnya yang belum juga tertinggal dari taman yang dikunjunginya tadi.
"Kamu dari mana Wulan?!" tanya Casandra dan Claudia mengkhawatirkan.Setelah mengisi perut mereka di kantin,seenaknya saja Wulan pergi tanpa memberitahu.
"Habis ngalahin PENUNGGU di taman belakang sekolah!!"balas Wulan ketus.Dirinya juga sangat malas untuk membahas orang yang membuatnya kembali memendam amarahnya tadi.
Tetapi Claudia sangat antusias dengan jawaban Wulan yang baru saja ia dengar. "Kamu benar-benar ngelawan mahkluk penunggu itu? Ngelawannya pakai apa? Atau kamu punya ilmu sihir untuk usir penunggu itu?"
Pertanyaan beruntun itu membuat Wulan kembali mengingat kejadian tadi.Ia sedikit tertawa dengan sosok penunggu yang dimaksudkan Claudia, dengan penunggu yang ditemuinya tadi.
"Bukan pakai sihir...."
"Ck,tapi pakai kerikil."Wulan membalas dengan senyum miringnya.
"Serius pakai kerikil? Berarti kerikilnya,kerikil sakti?"Dengan polosnya Claudia menanggapi perkataan itu.
Wulan hanya bisa menampilkan tawa lebarnya karena pertanyaan Claudia.Jika diingat kembali,Wulan juga sangat ingin menertawakan kejadian tadi.Seseorang yang mencoba menjahilinya akhirnya mendapatkan batunya!Jangan maen-maen kalau lawanmu adalah Wulan.
Casandra melihat tak percaya dan hanya menggeleng-geleng,sebab tak mungkin Wulan,si gadis bertubuh kecil itu mengalahkan sosok penunggu yang sangat ditakuti hampir semua orang disitu.
"Semuanya buka Hp kalian sekarang! Lihat Group angkatan kita,cepatt!!" Instruksi Keysha pada teman-temannya.
Semua orang meraih ponsel mereka masing-masing,terkecuali Wulan yang memang belum masuk pada group angkatan mereka.
Semua orang menonton sebuah vidio dengan durasi 30 detik.Mereka cukup tercengang dengan apa yang mereka lihat.
Vidio tersebut seketika mengubah atmosfer kelas menjadi lebih dingin dan terlihat menegangkan.Seisi kelas memandang Wulan dengan tatapan aneh.Casandra dan Claudia juga ikut memandanginya seperti itu.Mereka mengerumini Wulan dan sayangnya gadis itu menjadi sorotan yang membuat dirinya berada diposisi paling tidak nyaman.
"Wulan,ini Kamu?!"Casandra memperlihatkan vidio berdurasi 30 detik itu dari ponselnya.Ia berharap Wulan tak mengakuinya.Sebab jika benar,maka sahabatnya kini berada dalam masalah besar.
"Iya? Memangya kenapa?" Wulan membalas dengan santai dan memutar matanya dari depan layar ponsel Casandra lalu menghadap bingung ke seisi kelas yang juga menatapnya.
"Jadi,penunggu yang kamu kalahkan tadi itu,Bintang?" Claudia tak percaya dengan apa yang terjadi sekarang.Seisi kelas juga di buat tercengang oleh siswi pindahan ini.
Awalnya Wulan merasa sedikit gugup dengan ketidaktahuannya akan semua kebingungan yang menyorotinya.Ia berusaha mengendalikan diri dengan terlihat cukup santai agar seisi kelas tak menaruh curiga padanya. "Oh,jadi namanya Bintang." Berusaha terlihat santai tanpa rasa penyesalan.
"Kamu memangnya tidak pernah tahu soal Bintang ?"Mendengar kalimat itu membuat Casandra sedikit tertegun dan menyesal tentunya.Sebab sebagai sahabat,sudah seharusnya ia memberitahu apa saja yang perlu diketahui Wulan sebagai murid pindahan.Cassandra sungguh sangat menyesali itu.
"Salah satu kesalahan kamu adalah dengan tidak mengenal siapa itu Bintang!" Timpal salah seorang dari mereka.
Wulan menggeleng dan kemudian mengernyit pada pertanyaan tadi "Tidak.Memangnya dia siapa? Jadi saya harus tahu segala sesuatu tentang dia."Wulan menaiki salah satu alisnya lalu mendengus seolah meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam Itu
Teen Fiction"Cinta itu Kebutuhan dan Mencintai adalah Keputusan." ~Kata rembulan pada bintang dan bintang pada rembulannya.~ Wulan dan Bintang kini hadir.Melukiskan kisah mereka di langit.Akankah mereka seperti rembulan dan bintang-bintang yang saling menerangi...