04|Wulan VS Bintang-bintang

47 7 16
                                    

Trimakasih sudah kembali
..............
.........
......
...
.
Semoga Suka🤗💐

Beri saya Bintang ⭐biar saya makin semangat💪🔥🔥🔥

Wulan menemani Casandra yang saat ini menerima tugas penting dari ibu Matilda,yaitu membawa tumpukan catatan bahasa Indonesia anak-anak di atas mejanya pada ruang guru.Setelah menyelesaikan tugas itu dan pulang, mereka memilih untuk tidak melewati koridor kelas,sebab takut akan Wulan yang pasti akan disoroti karena vidio viralnya.

Kedua orang ini memilih melewati lapangan basket yang dilihat jalurnya pasti akan memakan waktu yang lama,karna saking jauhnya dari ruangan kelas mereka.Sebab pasti dipikir mereka saat ini, jalur itu pasti sepi dan tidak banyak anak yang akan memilih jalur itu untuk dilewati.

“Wulan,pokoknya kamu harus menghindar dari kereumunan orang,biar kamu tidak disoroti” Casandra berjalan sambil merangkul dengan gerak geriknya yang selalu mengawal Wulan. “Orang-orang disini,terkhususnya para pemuja-pemuji Bintang pasti tidak akan melepaskan kamu, Wulan.Tapi saya akan selalu berusaha untuk menjaga kamu.”lanjut Casandra.

Wulan mengangguk mengerti akan situai sulit ini.Dalam kesusahannya,ia bersyukur masih ada Casandra yang mau mengkhawatirkannya. “Makasih Casa”

“Sama-sama Lan!”

Ketika sampai dilapangan basket,sebuah kerusuhan terjadi.Beberapa kelas yang tak ada gurunya memilih ikut nimbrung pada kerumunan itu.Orang-orang berbondong-bondong datang untuk melihat.

Sebuah perkelahian yang sangat menarik perhatian Wulan.Perkelahian antara dua orang itu dianggapnya tidak seimbang.Pasalnnya salah satu di antara mereka,tak bisa menerima lagi pukulan dari lawannya.Orang itu jatuh terkapar dengan bersimbah banyaknya darah.Lawannya seperti tak pandang bulu.Dengan amarah yang menyala-nyala,orang itu terus memukul tanpa ampun,tentunya tak ada belas kasihan.

Casandra segera menarik tangan Wulan untuk segera pergi dari kerumunan itu. “Ayo Wulan,kita harus pergi.Banyak orang yang akan melihat kamu nanti”

Tetapi hati kecil Wulan terus memandang orang yang tersungkur itu.Dirinya memang tak tahan melihat penderitaan orang lain.Penindasan ini sangat tidak adil baginya.Dengan penuh rasa kasihan,Wulan terus memandangi sampai tak menghiraukan apa kata Casandra padanya.

“Ayo Wulan,kita harus pergi!!”

“Tidak!”seru Wulan.

Wulan mengamati sekelilingnya yang hanya menonton, yang dikira mereka sebuah pertunjukan yang sangat seru untuk ditonton.Tak ada satu pun yang mau melerai atau bahkan membantu lawan yang lemah itu.Mereka malah mencemooh dan mengoloknya.Wulan merasa,orang-orang ini sepertinya tidak punya hati sebagai manusia!!!

Dalam kengeriaan yang dilihat,Wulan memberanikan diri untuk masuk pada kerumunan itu.

“Eh,Wulan! Jangan kesitu!!”Casandra tak bisa menahan Wulan.Nyali anak ini sungguh lebih besar dari tubuh kecilnya.

“Aduh! Mampus ini!!” Casandra menepuk dahinya.Ia tak bisa membayangkan hal apa lagi yang akan dibuat Wulan dan hal apa yang akan menimpanya nanti.

Dalam jarak yang cukup dekat,Wulan dapat melihat dengan jelas orang itu dipukul habis-habisan oleh seorang pria yang baru saja dikenalinya,Bintang Gaela.

Bugh..

Buugghh...

Sebuah bogeman mendarat dengan mulus di perut dan wajah orang yang lemah itu.Ia jatuh tersungkur.Bintang meraih kerak bajunya dan mengangkatnya untuk berdiri,lalu melayangkan pukulannya yang semakin membrutal.

Langit Malam ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang