Holo school-11 "Hari kedua berkemah."

71 14 9
                                    

Pagi hari t'lah tiba, semua murid bangun pukul lima pagi untuk mandi dan dilanjutkan senam seperti kemarin.

Pagi ini sangat cerah, tapi siapa sangka bahwa ramalan cuaca memberi tahu kalau hari ini hujan badai.

Setelah semua orang mandi, senam pun dimulai. Namun, semua orang berlagak aneh. Seperti Subaru yang biasanya semangat malah diam dan ikut senam seperti biasa. Apakah karena terlalu lelah sebab kurang tidur? Entah lah.

Setelah selesai senam, mereka pun sarapan dan istirahat. Setelah itu mereka di beri waktu mengobrol sampai jam 12 siang.

"Yop, kamu ngerasa aneh ga?" tanya Risu.

"Aneh gimana? Aku ga ngerasa aneh kok," jawab Iofi dengan santai.

"Ehh... gapapa, mungkin perasaan aku aja," ucap Risu dengan santai walau dirinya merasa ganjil dengan sikap semua orang.

"Ohh oke...?"

"Oh iya, Moona kemana, Yop?" tanya Risu, dirinya belum melihat Moona setelah waktu sarapan tadi.

"Aku juga ga tau, mungkin dia sama Sora? Rapat?" jawab Iofi.

"Ohh oke oke, makasih, Yop."

Risu dan Iofi pun lanjut ngobrol dengan topik berbeda-beda, lalu tetiba saja mereka merasa kedinginan.

"Dingin...," ucap Risu menggigil.

"Ini mau hujan, Ris. Ramalan cuaca bilang ini akan hujan badai," ujar Iofi.

"Iyakah?"

"Iya, cek aja."

Risu pun memeriksa dan ya benar aja, hari ini akan turun hujan badai.

"Wah padahal tadi kayaknya cerah cerah aja tuh," ucap Risu.

"Iya ya."

"Duar!!" teriak Kobo yang berada di pintu tenda.

"Eh- Kobo, ngapain kamu ke sini?" tanya Iofi.

"Gapapa! Aku mau ikut ngobrol aja," jawab Kobo.

"Owalah..."

----

Jam menunjukkan pukul 12 siang, dan hujan pun turun dengan lebat dan petir bergemuruh dengan keras membuat beberapa ketakutan.

"Aaa!! Kobo takut!!" ujar Kobo sembari meringkuk di pelukan Risu dan Iofi.

"Gapapa, Bo. Ada aku sama Risu," ucap Iofi sembari menenangkan Kobo.

Hujan semakin lebat, pepohonan tertiup angin kencang sehingga beberapa pohon tumbang. Untungnya tidak mengenai para peserta.

DORR
Suara tembakan senjata terdengar jelas dari balik suara hujan yang lebat, itu membuat beberapa orang panik tapi mereka berpikir itu adalah suara dari para pemburu hewan liar.

Hujan mulai mereda sekitar jam 2 siang, semua murid akhirnya keluar dari tenda dan mereka sangat terkejut melihat satu orang murid tertembak dibagian kepala.

Suasana sangat riuh dan mencekam, darah mengalir dari kepala murid itu. Darah nya berada dimana-mana karena terseret air hujan yang sangat deras.

Semua murid panik dan heboh saat itu, namun beberapa siswa tampak sangat tenang dan seperti tidak ada apa-apa yang menimpa saat itu.

Risu melihat mayat itu, dirinya langsung menyadari beberapa hal janggal yang ada di tubuh mayat itu.

"Tumbal...?" lirih Risu. Dirinya melihat sebuah tulisan di tangan kanan mayat dan itu bertuliskan 'Tumbal', apakah kematian ini ada sangkut pautnya dengan ilmu hitam?

HOLOLIVE SCHOOL  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang