Affair | 12

2.9K 302 32
                                    

V/N : VOTE DULU BABYJO!

Gaby turun sedikit tergesa-gesa lewat tangga begitu mendengar bel dari luar. Ia menoleh pada Jeffrey yang juga sudah ada disampingnya, mungkin ia terganggu juga karena suara bel dari luar. "Kamu ada tamu Mas?"

Jeffrey menggeleng. "Caca mungkin baru pulang."

Gaby mengernyit. "Mba barusan nelpon gak pulang lagi malam ini, itu juga Kalila baru Gaby tidurin."

Pria itu mengernyit. "Gak pulang lagi? Sebenernya kemana kakak kamu itu pergi?"

"Gaby gatau Mas, dia bilang ada urusan."jawab Gaby jujur, dia juga tidak tahu kemana Caca pergi.

Sudah tiga harian ini setiap malam kakaknya itu tidak pulang. Pulangnya besok pagi setelah itu tidur untuk istirahat. Jeffrey mendengar itu pun tak berkomentar apapun. "Jadi siapa yang mencet bel?"guman Gaby ia turun ditangga terakhir namun di cegat Jeffrey.

"Kamu dibelakang aja biar Mas yang buka."titah Jeffrey diangguki Gaby.

Bel itu terus berbunyi mengundang rasa was-was keduanya. Jeffrey menyentuh knop pintu. "Risa?"

Gaby yang ada dibelakang Jeffrey pun bergerak cepat mendekati Risa dengan khawatir. "Ya ampun Risa? Kamu kenapa?"

Risa menangis keras lalu memeluk Gaby erat. Jeffrey melihat itu mendorong keduanya untuk masuk lalu menutup pintu. Gaby menepuk punggung gadis itu pelan saat tangisnya menggelegar, ia bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan Risa datang kerumah Jeffrey tengah malam ini? Apa yang terjadi?

Jeffrey hanya menatap dalam diam saat ketiganya duduk tenang disofa dengan tangisan Risa yang hampir reda. Gadis itu melepaskan pelukan Gaby lalu mulai duduk nyaman. "Risa kenapa sayang? Malem-malem kesini terus tiba-tiba nangis?"

Bukan menjawab Risa justru melirik Jeffrey takut. "Kenapa kamu liatin Om begitu?"

Risa menggeleng hendak menangis lagi namun Gaby mendelik. Ia mendelik pada Jeffrey untuk bungkam dan dituruti pria itu namun tidak menutupi rasa curiganya terhadap sesuatu. Perasaannya jadi tidak enak. "Om gak marah sayang, coba cerita pelan-pelan biar tante tau dan mana tau tante bisa bantu."ujar Gaby lembut mengelus rambut atas Risa berusaha membuat gadis itu tenang.

"Tan, apa dosa Mama sama Ayah kandung Risa besar ya? sampe Risa dapet karmanya kayak gini. Risa gatau apa-apa, Risa anak baik dan berusaha baik dirumah tapi ternyata Papi gasuka. Papi gasuka Risa ada dirumah."jelas Risa terbata-bata.

Jeffrey mendengar geram "Vernan ngusir kamu?"

Risa menggeleng cepat, ia menoleh lagi pada Gaby memohon sesuatu yang dimengerti Gaby. "Mas kamu tenang dulu. Risa belum selesai cerita, kamu jangan bikin dia takut."tegur Gaby.

Jeffrey menghela nafas sembari membuang pandangan ke samping, ia menuruti kemauan istri tercintanya. Gaby melihat gelagat Jeffrey hanya menggeleng kecil kembali fokus pada Risa lalu menyentuh bahunya. "Kenapa Risa bilang gitu? Risa denger dari siapa?"

"Risa denger sendiri tan, Papi bilang sayang Risa tapi bukan sebagai anak. Papi gak nyaman karena sayang Risa sebagai wanita bukan sebagai anak."

Jeffrey mengepal memukul sofa pelan. "Dia ngomong gitu didepan kamu?"

Risa menggeleng takut. "Mami sama Papi ribut dan Risa denger."

"Jadi Vernan sialan itu dengan gatau malunya ngomong begitu di depan Kak Janet? Istrinya sendiri?"tanya Jeffrey dengan nada menekan, ia emosi mendengar cerita Risa karena kakaknya jadi korbannya disini.

"Mas, kamu tenang dulu."

"Gimana aku bisa tenang, Gabriella? Kakak aku digituin, laki gila itu naksir anak sendiri? Walaupun Risa anak angkat, dia ngerawat Risa dari kecil. Manusia gila!"

[ADULT] AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang