WARNING!!!
DILARANG PLAGIAT!!!
CERITA INI ADALAH FIKSI SEMATA, JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, NAMA TEMPAT DAN LAIN SEBAGAINYA ADALAH MURNI DI LUAR KENDALI PENULIS...
TERIMA KASIH...
Jangan lupa vote dan komen...
Semoga suka❤
***
14. Di luar kendali
Banyak kenangan seseorang yang tercipta di pantai, tempat yang banyak di kunjungi manusia yang suka dengan sunset. Senja bagai permata bagi orang yang menyukainya, rembulan bahkan terlihat membosankan di bandingkan terhadapnya.
Bumi seperti milik manusia, tapi kenyataannya tidak. Manusia hanya singgah lalu akan pergi dengan kenangan yang telah dia buat, banggakan dan nikmati bersama dengan orang lain atau seorang diri.
"Sampai kapan harus terus seperti ini?," entah pada siapa Nazeef berkata. Sedari tadi sore hingga malam dia seorang diri di tepi pantai sepi ini.
Betapa menggenaskan dirinya sekarang, biarlah malam ini dia menjadi diri sendiri. "Mereka kaya masih anak-anak," kedua orang tuanya sama sekali tidak terlihat dewasa dari sisi manapun di mata Nazeef.
Orang-orang termakan oleh aksi pura-pura orang tuanya, dia sendiri bahkan terpesona. "Kalau waktu bisa di ulang, lebih baik di ulang," harapan memang selalu ada untuk setiap orang. Namun tidak semua harapan dapat terwujud.
Di tempat yang lumayan cukup dekat ternyata ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan Nazeef. "Terjadi lagi, dia cuma kuat di luar." kalimat itu keluar begitu saja setelah cukup lama hanya terpaku pada satu titik di sana.
Sudah kesekian kalinya dia selalu melihat Nazeef berada di pantai seorang diri dan terlihat bersedih. Laki-laki cuek itu ternyata lebih rapuh dari pada kelihatannya. Dia terlalu pandai menutupi, ia juga pandai membatasi sesuatu hal.
"Dia pikir sendiri itu lebih baik?,"
***
Seseorang terbangun dengan keringat dingin di seluruh tubuhnya, dia bermimpi tentang hal buruk. Kegelisahan menyelimuti setiap detik karena peristiwa yang tidak terduga terjadi. Apa kondisinya saat ini karena dia menyembunyikan kebenaran tentang sebuah peristiwa.
Apa semua ini karena dia bungkam?
Dia bangun dan meminum air, lalu duduk di sofa dekat balkon. "Kayak nyata," satu kalimat yang terdengar lirih. Ia hanya bisa menghela napas berkali-kali untuk lebih menenangkan diri.
Bayang-bayang menyeramkan masih berkelana di otaknya sampai saat ini, mata itu bahkan tak terasa mengantuk dengan waktu yang menunjukan masih dini hari.
"Rahasia itu akan tetap rahasia, apapun resikonya." sudah sejauh ini, apa mengubah keputusan adalah hal baik? Jawabannya sudah pasti belum tentu, siapa yang dapat menjamin itu semua.
Di lain tempat, tepatnya di kantor kejaksaan kota Calocero ini sedang ada keributan antara para jaksa tentang salah satu kasus besar yang menyeret pejabat wali kota Calocero. Kasus yang akan di timbang untuk di limpahkan pada kejaksaan pusat kini di cekal oleh sebagian jaksa, entah apa maksud dan tujuan mereka.
Suasana seperti Ini pertama kali terjadi di kejaksaan kota Calocero, sebagian besar besar biasanya memang langsung di limpahkan pada kejaksaan pusat di ibu kota. "Kasus ini sangat besar, kita bisa saja tidak menangkap kepalanya." Ucap kepala kejaksaan dengan hati-hati.
Seluruh pihak berhak atas pendapat mereka, prinsip kejaksaan Calocero yang telah lama di pegang teguh hingga kini.
"Kepercayaan diri itu harus, penyitaan pertama kemarin kita yang melakukannya pak," sahut salah satu jaksa laki-laki senior. Jangan tanya tentang pengalaman kasus yang telah dia lalui, dia adalah Reginda matraha.
"Kita tidak bisa mengambil resiko besar itu, saya sangat menghormati pendapat anda jaksa Reginda." kepala jaksa tidak bisa mengorbankan jabatannya di saat masih banyak waktu masa jabatan ini.
Beberapa manusia memang takut kehilangan milik dia, yang sebenarnya itu hanya singgah sementara. "Saya akan mengundurkan diri pak. Terima kasih atas waktu yang telah anda berikan," jaksa Reginda memang sudah ingin pensiun dari jauh-jauh hari. Mungkin saat ini adalah waktu yang tepat, apalagi kasus besar itu akan di limpahkan.
Saat ini tidak ada beban yang di tanggung oleh kejaksaan kota Calocero, ia tidak akan merasa bersalah jika meninggalkan mereka saat ini. "Apa maksud anda pak Reginda?," kepala jaksa menatap tak percaya pada sang jaksa panutan itu.
Ia menghela nafas pelan, "Sudah dari lama keputusan ini saya pertimbangkan, tidak ada kaitannya dengan kasus ini. Mohon untuk tidak mengaitkan, dan tolong pengertiannya." Rasa lega membuat Regi merasa lebih baik setelah mengatakan semua yang ada di pikirannya saat ini.
***
Kota pusat ekonomi mungkin memang sangat menjadi keinginan semua orang untuk tinggal dan bekerja. Namun banyak sisi negatif yang sering tidak di pedulikan oleh orang-orang, bahkan mereka tutup mata atas semua yang di ketahui.
"Dia gak datang?," seorang cowok dengan topi bertanya pada orang yang dia hampiri. Tatapan terkejut terlihat meski dalam sekejam hilang begitu saja, "Gue gak tahu, tapi kemungkin besar dia datang." Setelah mendapatkan jawaban ia pergi begitu saja.
"Wah, sangat di sayangkan kalau dia gak datang malam ini. Ini gila...," ternyata malam ini penuh kejutan dengan kedatangan seorang pembalap mobil yang memegang rekor belum pernah di kalahkan.
Balapan ilegal.
Salah satu sisi gelap kota ekonomi Calocero adalah Balapan liar entah itu motor atau mobil. Tetapi kasus seperti ini sangat jarang di tangani polisi dan pemegang kewenangan. Hukum dapat menyentuh siapapun tapi tidak dengan orang yang beruang.
Terkadang pihak yang berwajib bahkan sudah tahu dan di beri suap agar mereka diam. Inilah sisi gelap yang berikutnya, suap menjadi lumrah untuk pihak yang berwajib dan pemegang kewenangan. Maka jika seseorang yang hanya hidup dengan penuh kerja keras, mereka harus menghindari konflik dengan orang dengan status di atasnya.
Banyak kasus orang berstatus lemah harus mendekam di penjara Karana kasus yang sepele dan di besar-besarkan. Kekuasaan dan kekayaan adalah hal yang mematikan jika ke duanya dimiliki oleh seseorang.
Di sisi lain.
Apartemen yang semula rapih kini hancur berantakan, pemiliknya begitu emosi hingga tempat itu seperti sudah kerampokan.
Pikiran cowok dengan setelan serba hitam ini kacau, otak kepalanya terasa ingin meledak. "Sialan,.....Nazeef selalu jadi penggalan untuk setiap keinginan gue," sedari dulu Nama satu itu selalu menjadi kegagalan atas setiap keinginan dirinya. Kali ini juga seperti itu, benar-benar menjengkelkan.
"Bakal gue kasih pelajaran dia untuk yang satu ini," sudah sangat lama dia terus bersabar dan mengalah. Untuk yang satu ini dia tidak akan tinggal diam.
Itu harus menjadi miliknya.
Bukan milik Nazeef.
Dia bangkit dan keluar dari apartemen yang kacau, masih ada hal yang harus ia lakukan malam ini. Hal yang dia sukai sedari kecil, meski agak mengerikan.
.
.
.
.
.
Bersambung...
***
Thank you...
Tebak siapa yang cowok yang apartemen nya berantakan???
See you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist Is Rich (Hiatus!!!)
FantasyNiatali Frada adalah siswa kelas XII, dia suka dengan novel fiksi bergenre apapun. Sebagai siswa yang suka dengan sastra, ia sangat suka membaca berbagai berita dan cerita serta buku-buku yang menurutnya menarik. Suatu hari dia membaca novel "Cinta...