Halo, kita bertemu kembali...
Follow sebelum membaca untuk memberikan semangat...
Jangan lupa vote dan komen ya...
***
9. Potongan Puzzle
Langit gelap di temani rembulan kali ini menjadi pemandangan yang sayang sekali jika dilewatkan. Teh hangat dan beberapa kue tersaji di meja taman, Ainayya sesekali meminum tehnya saat berhenti mengetik sesuatu di laptop. Tugas-tugas sekolah sudah menunggu untuk di kerjakan, namun kadang pikirannya terbang ke peristiwa di kemah kemarin.
Setelah perkemahan banyak siswa yang mengalami ketakutan sampai panik attack, kejadian ini membuat shock semua orang saat itu. Ainayya juga merasakan hal yang sama, takut dan shock secara bersamaan.
"Dunia butuh perubahan," gumamnya lirih.
"Bukan," suara yang mengejutkan Ainayya. Sang papah sudah ada di sebelahnya, kini kursi samping sudah terisi. Tatapan Ainayya terlihat heran, tidak biasa sekali sang papah pulang sore hari. "Jangan terlalu memikirkan hal di perkemahan," tambahnya.
"Gimana kalau dia bukan bunuh diri tapi di bunuh?," pertanyaan Ainayya membuat sang papah menatap serius. Seorang ayah pasti khawatir melihat putrinya masih syok dengan sebuah kejadian mengerikan.
"Itu hanya kemungkinan,"
Ya semoga...
***
Kamar dengan dominasi abu-abu itu terlihat berantakan, bantal berserakan di lantai dengan selimut yang tidak jauh jaraknya. Bungkus makanan terlihat dimana-mana, botol minuman juga terlihat di meja kecil dekat sofa singel di pojok ruangan.
Ziya yang baru saja membuka mata dan duduk termenung. Pandangannya menelisik sekitar, ternyata kekacauan terlihat nyata adanya. Semalam ia benar-benar frustasi, bahkan ini sudah berganti hari dan menjelang sore hari.
"Di bunuh?," gumam kecil yang tak tampak percaya dengan ucapannya. Jika di perkemahan adalah pembunuhan maka siapa pelakunya? Apa antagonis utama novel ini?
"Arlina?," setelah berucap kepala Ziya menggeleng. Tidak, itu tidak mungkin. Arlina tidak memiliki hubungan dengan korban dan korban juga tidak mendekati Nazeef. Tunggu ada yang aneh tapi apa? Ia menepuk jidat nya "Kenapa bisa lupa sama antagonis cowok, ihh kok lupa siapa antagonis utamanya."
Suara pintu di ketuk terdengar, "Masuk," terlihat seseorang yang masuk dengan pandangan syok dengan keadaan kamar. Kepala itu lalu menggeleng, "Kamar lo abis kena badai angin?," sindir Olivia dengan senyum mengejek. "Lo ganggu," sahut Ziya. Wajahnya terlihat frustasi memikirkan alur plot yang berubah sangat jauh.
Tak lama mimik wajah Olivia tersenyum, ini agak mengerikan karena tidak biasanya. "Hari ini gue seneng banget, my love gue udah balik." bibir itu kembali tersenyum. Ziya heran sendiri, dan siapa itu my love yang dimaksud oleh sahabatnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist Is Rich (Hiatus!!!)
خيال (فانتازيا)Niatali Frada adalah siswa kelas XII, dia suka dengan novel fiksi bergenre apapun. Sebagai siswa yang suka dengan sastra, ia sangat suka membaca berbagai berita dan cerita serta buku-buku yang menurutnya menarik. Suatu hari dia membaca novel "Cinta...