23.

184 22 0
                                    






Happy Reading:)


Bunyi tombol mesin ATM memenuhi ruangan kotak persegi yang hanya cukup untuk satu orang itu. Yoshi melakukan setor tunai ke rekeningnya, lalu dia melakukan transfer ke rekening lain. Melihat nomor rekening yang dituju di ponselnya, di roomchat nya dengan seorang yang menyuruhnya mengirimkan uang beberapa hari yang lalu.

Setelah struk bukti transfer nya sudah keluar, Yoshi memfotonya dan mengirimkannya pada orang itu. Jumlahnya tidak sedikit, dan itu bahkan langsung melenyapkan gajinya yang baru ia terima dari part time yang ia lakukan. Menjadi tutor untuk murid SMA yang untungnya cukup kaya untuk membayar biayanya.

Ting.

Ada pesan masuk dari orang itu, Yoshi menghela nafasnya lelah membaca isi pesannya.

Unknown
Bagus
14.22
Terus kirim uangnya, atau saya bakal nekat
14.22

Iya
14.23

Yoshi pun keluar dari ATM, beranjak untuk pulang ke rumah. Kebetulan tidak jauh dari apartemennya. Hanya perlu berjalan kaki sebentar, karena berada di luar area apartemen dan perlu menyebrang saja.

Yoshi berdiri di pinggir jalan, bersiap untuk menyebrang. Tapi baru saja ingin melangkah, ponselnya berdering panjang dengan foto Junghwan muncul dilayar. Yoshi pun melangkah mundur, agak menjauh jalanan. Memencet ikon telfon hijau di ponselnya.

"Halo, kenapa Hwan?"

"Kakak di Apartemen kan? Udah makan belum?" Tanya Junghwan disebrang telfon.

"Aku lagi diluar nih, dan belum makan kayaknya sekalian beli makan deh aku."

"Kakak lagi dimana? Biar aku jemput, kita cari makan bareng aja." Cegah Junghwan.

"Aku di ATM sebrang apartemen sih, emangnya kamu udah pulang sekolah?" Yoshi melirik kanan dan kirinya yang agak sepi, walaupun posisinya di pinggir jalan.

"Iya, yaudah aku jalan sekarang ya... Dah love you."

"love you too." Yoshi pun menutup panggilannya.

Karena merasa Junghwan masih agak lama sampainya, Yoshi pun beranjak ke kedai terdekat untuk menunggu. Entah mengapa dia merasa diawasi, dan perasaannya jadi aneh. Jadi pikirnya ia lebih baik mencari posisi yang agak ramai saja, dan kebetulan ada warung di dekat sana jadi ia bisa menunggu sebentar di sana.

Junghwan memberhentikan motornya di parkiran ATM yang dibilang Yoshi, membuka helmnya dan melirik ke sekitar tapi ia tidak menemukan kekasihnya itu. Dia pun mencabut kunci motornya, dan berjalan sedikit kedepan sambil mencoba menghubungi Yoshi. Matanya melihat keberadaan Yoshi yang sedang duduk di sebuah warung dekat tempatnya berdiri, ia pun segera menghampiri yang lebih tua kesana.

"Kak Yoshi." Panggil Junghwan, membuat beberapa pasang mata yang ada di warung itu melihat kearahnya.

"Duluan ya bu, udah dijemput saya." Pamit Yoshi pada pemilik waring kala melihat sang pujaan hati.

"Yowes, hati-hati yo kasep." Ucap ibu pemilik warung dengan ramah.

Yoshi pun menghampiri Junghwan, keduanya berjalan mendekati sepeda motor Junghwan.
"Tadi lagi ngobrol sama ibu warungnya?" Tanya Junghwan sambil memberikan helm yang ia bawa untuk sang kekasih.

Sebenarnya itu helmnya Riki yang ia ambil setelah menurunkannya di cafe Jaehyuk, dengan embel-embel akan ditraktir si Riki mau melepaskan helmnya itu. Padahal belum tentu setelah membeli makan dengan Yoshi, Junghwan akan kembali menjemput itu bocah.

Sugar Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang