10. Untuk Bayiku

535 41 2
                                    

Setelah bangun tidur di sore hari, Moon mendengar suara ramai dari luar, ia pun dengan perlahan turun dari kasurnya dan melihat' dari arah jendela.

"Kenapa ramai sekali?" Moon mencari tahu suara tersebut hingga ...

"Ah! Astaga!"

"Apa ini?!" Moon berteriak melihat pedagang berdatangan, dan berdagang di halaman istananya.

"Kenapa halaman istanaku jadi pasar?"

"Kai!" teriak Moon memanggil suaminya, ia tahu ini pasti tingkah suaminya.

Penjaga yang sedang berjaga segera berlari untuk memanggil Kai. Saat Kai kembali ke kamarnya ia langsung menjelaskan apa yang telah terjadi.

"Aku hanya mengkhawatirkanmu, mereka akan berdagang di sini sampai kau melahirkan, kau tidak perlu jauh-jauh ke pasar, ngidam atau apalah itu kau hanya perlu menyuruh pelayan untuk membelinya didepan," jelas Kai.

Moon mengurut keningnya, niatnya sangat baik tapi Moon tidak suka halamannya jadi berantakan.

"Tapi aku sudah tidak mengidamkan makanan, aku ingin kau botak," ucap Moon melototi semuanya.

Tanpa ragu Kai mengambil gunting. "Oke."

"Semudah itu?" tanya Moon heran.

"Ya, kau pikir aku peduli dengan rambutku? Aku hanya peduli padamu," jawab Kai.

Kai segera menggunting rambutnya, Moon pun mengambil gunting Kai sambil berkata,

"Tidak perlu digunting, aku hanya bercanda."

"Apa ini?" Moon melihat sebuah kotak kayu berukuran sedang, seperti wadah penyimpanan.

"Baju bayi," jawab Kai. "Aku ingin kau memilihnya juga, nanti yang kau tidak suka akan aku tukar dengan bahan baju yang kau suka."

Moon menjadi sinis. "Kenapa beli sekarang? Bagaimana kalau dia mati saat aku melahirkannya? Seyakin itu anakmu bakal hidup?"

Deg

Manusia serigala itu langsung menutup mulutnya, ia telah berbicara sembarangan sambil mengelus perutnya.

"Jaga ucapanmu, bagaimana kalau itu jadi kenyataan," jawab Kai kesal. Ia melihat Moon gelisah, Moon terlihat takut kalau ucapannya jadi kenyataan.

"Pergi." Moon pun mengusir Kai tapi mengambil baju bayinya.

****

Tapi nyatanya Moon seperti menelan ludah sendiri, ia menyuruh Kai untuk memanggil seseorang dari toko tektile untuk membuatkan baju khusus untuk anaknya dan membandingkannya dengan baju yang dibeli Kai. Ia menjajarkan baju tersebut dan bahan kain kapas yang akan ia gunakan untuk baju anaknya.

"Yang ini lucu sekali, aku ingin dua yang seperti ini untuk anak kembar tapi aku ingin warna berbeda," ucap Moon sambil menunjuk baju yang Kai beli, baju itu bergambar domba yang berbulu tebal.

"Aku ingin selimutnya juga yang ada namanya, tulis K dan M."

"Aku ingin bahan sepatu kain kecilnya yang cukup lembut dan tidak terlalu gatal satu pasang dengan sarung tangan."

Kai hanya memghela napas. Ya dia ada di sana dan dialah yang memanggil orang dari toko textile itu. Dia duduk di samping Moon sambil mendengar ocehan Moon yang ingin bahan ini itu dan request ini itu.

'Nyatanya kau yang sibuk, dan kau menjadi lebih cerewet.' Ingin sekali Kai menyindir Moon tapi kasihan karena Moon bisa kembali ke mode diam jika di sindir.

"Lihat ini, bukankah ini begitu lembut bahannya tidak terlalu gatal, mereka bilang ini terbuat dari serat bambu dan bahannya menjadi selembut ini," ucap Moon kemudian menunjukkan bahan kainnya pada Kai.

[Bl] Omega FatalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang