Menceritakan seorang perempuan yang menyelasali perbuatannya di masa lalu yang ia sadari setelah kehilangan keluarga satu-satunya yang dia miliki, tapi kedatangan nenek-nenek misterius yang muncul mengubah segalanya, perempuan itu balik ke masa lalu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini hari pertama Seira masuk sekolah yang sekarang menempati kelas 11E dimana dirinya dulu yang suka bermalas-malasan, tapi jiwa masa depan yang sekarang memasuki tubuh saat ini membuat Seira rajin dan bersungguh-sungguh demi mengubah takdirnya.
Sekarang Seira berada di depan pintu gerbang sekolah, melihat sekelilingnya yang begitu indah dimasa-masa sma, sempat berfikir sejenak mengapa dirinya ini begitu nolep dimasa ini dan mulai melangkahkan kakinya berjalan memasuki sekolah.
Seira mendapatkan kelas baru dengan teman yang sama waktu kelas 10, bangku Seira ada di baris ke dua dari belakang sebelah kiri bersama teman sebangkunya si pemalu yang pintar dia adalah NARA ASUMA.
Saat Seira ingin duduk di bangkunya Nara sudah sampai lebih awal darinya.
"Pagi Nara" Sapaan Seira melambaikan tangan kanannya.
Nara sedikit terkejut dengan Seira yang tiba-tiba saja menyapanya, biasanya Seira akan langsung duduk mengabaikan.
"Pagi juga" Sahut Nara sambil tersenyum.
Setelah itu tak lama kemudian bel sekolah berbunyi, para siswa-siswi pun mulai duduk dibangkunya masing-masing.
Biasanya awal masuk kelas baru wali kelas datang untuk memperkenalkan diri dan menceritakan kehidupannya itu tampa ada pembelajaran, tapi guru kali ini gokil sih langsung di santap pelajaran mau ngeluh tapi kok menyangkut masa depan.
Di pembelajaran Seira sangat fokus dan bersemangat mencatat materi yang penting, Nara yang melihatnya kebingungan karna tingkah lakunya yang berbeda dengan biasanya yang pasti akan meletakkan kepalanya dimeja lalu memejamkan mata tertidur.
Waktu demi waktu pun cepat berlalu jam istirahat pun tiba, Seira langsung berdiri dengan tangan yang membawa buku tulis dan kotak pensil.
"Nara, mau ikut ke perpustakaan ga? " Ajak Seira.
. . .
"Hallowww" Seira menekuk lehernya kesamping kebingungan karna tidak ada jawaban dari Nara yang malah bengong melihatnya.
"E-eh iya ayo, aku ikut" Jawab Nara ikut berdiri mendekati Seira yang mulai berjalan menuju perpustakaan dan tak lupa Nara juga membawa bukunya.
"Kayaknya habis pelajaran tadi ga ada pelajaran lagi deh soalnya guru jadwal kita nanti ga masuk karna lagi sakit" Ucap Seira ke Nara membuka ponselnya membaca info grup kelas yang baru saja berbunyi.
Nara hanya mengangguk saja tampan menjawab sepatah satu katapun.
"Udah ga usah canggung gitu kita udah kenal lama walaupun dulu ga akrab-akrab banget, sekarang gue pengen kita lebih deket lagi, ya bisa di bilang sahabat gitu lah"
Nara tiba-tiba tersentuh dengan ucapan Seira saat mendengar kata sahabat, Nara hanya tersenyum dan mulai tidak terlalu menjadi pendiam karena Nara tidak mau jika sahabat nya nanti akan merasa jenuh dengannya.
