"Nak"
"Neus" Lirih Seira melihat kedatangan Neus di hadapannya.
Seira sedikit kebingungan melihat sekitar yang gelap gulita hanya ada sorotan cahaya kecil yang meneranginya, perasaan sedih, kecewa dan sakit hati, itu yang di rasakan Seira sekarang. Menundukkan kepalanya menahan nangis.
"Kamu punya 4 lagi kesempatan untuk memperbaiki"
Seira masing menundukkan kepalanya mengabaikan Neus yang berbicara.
Neus tersenyum lalu menghampiri Seira memegang pundaknya yang membuat Seira meneteskan air mata.
"Apa kamu mau menyerah begitu saja? Dan ibu mu, bagaimana nasib ibumu nanti? " Tanya Neus.
Seira yang mendengar kata ibu menaikkan kepalanya menatap Neus yang duduk disampingnya.
'Ibu' Batin Seira.
"Apa kamu masing ingat dengan kalung yang ku berikan padamu" Ucap Neus.
Seira memegang kalungnya yang dipakai di lehernya.
"Kalung itu bisa mengembalikan waktu kapanpun yang kamu mau" Lanjut Neus.
"Katakan padaku Neus bagaimana Seira bisa mengembalikan waktu sekarang" Tanya Seira bersemangat ingin kembali.
"Bukannya kamu sudah tau, Seira" Neus berdiri menjauh dari Seira.
"Kamu hanya cukup lakukan yang sama seperti kemarin" Lanjut Neus yang mulai menghilang.
"Tunggu Neus jangan pergi dulu" Teriakan Seira tak didengar oleh Neus dan pergi begitu saja.
"Kemarin? " Seira mencoba mengingat kemari yang membuatnya kembali kemasa lalu.
"Apa gue harus nyemplung sungai? Tapi disini mana ada sungai ya''
"Pasti ada yang lain, kemarin aja gue agak niat nolongin ka—"
"Niat? "
Seira memegang kalungnya dengan kedua tangan menutup matanya dengan niat mengubah takdirnya, 'kembalikan aku kewaktu di perpustakaan bersama Nara, kumohon' batin Seira.
.
.
.
.
.
.
.
.Seira membuka mata melihat sekeliling ternyata benar sekarang dirinya berada di perpustakaan, seingatnya waktu ini dimana 3 joker yang menghampirinya, yah benar Seira melihat kedatangan 3 joker itu mendekatinya.
"Halo, Seira" Sapa Maya tersenyum licik.
"Huhh, sorry ya gue ga ada waktu omong sama kalian pada" Seira pergi begitu saja dengan beberapa buku yang dia bawa.
"Sok lu, dasar pengecut" Sahut Zahra.
"Huuuu" Cibir Celci.
Maya hanya menatap kepergian Seira menggenggam kedua tangannya penuh kebencian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ask Me Anything
FantasyMenceritakan seorang perempuan yang menyelasali perbuatannya di masa lalu yang ia sadari setelah kehilangan keluarga satu-satunya yang dia miliki, tapi kedatangan nenek-nenek misterius yang muncul mengubah segalanya, perempuan itu balik ke masa lalu...