5

380 88 8
                                    

Keesok harinya Seira tidak sekolah karna sakit, di rumah Seira di temani oleh selimutnya dan ibu Dina yang terus mengomel dari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesok harinya Seira tidak sekolah karna sakit, di rumah Seira di temani oleh selimutnya dan ibu Dina yang terus mengomel dari tadi.

"Siapa suruh semalem tidur di luar? Udah tau dingin" Omellan ibu Dina memegang perut Seira.

"Masuk angin ini, ibu kerokin ya? " Ucap ibu Dina menepuk perut Seira pelan yang berbunyi kembung.

"Gamau sakit" Sahut Seira menutupi mukanya dengan selimut.

Seira mengintip membuka selimut yang menutupi wajahnya melihat ibunya berdiri depannya dengan tangan menyilang di dada menatap Seira tajam.

"Oke" Terima Seira pasrah.

🗿🗿🗿

"Nah gimana udah mendingankan sekarang? " Tanya ibu Dina selesai mengeroki Seira.

"Hahaa, iyyah" Jawab Seira dengan mata berkaca-kaca dan senyuman palsunya.

Ibu Dina hanya tersenyum lalu keluar dari kamar Seira ingin bersiap-siap untuk berangkat bekerja dan meninggalkan Seira dirumah agar beristirahat.

Bukannya istirahat Seira memilih untuk keluar pergi mencari keberadaan ayahnya, karna ini adalah kesempatan yang bagus dimana tidak ada halangan yang menghalanginya.

Seira membersihkan dirinya terlebih dahulu menata rambut dan sedikit meriasi mukanya agar tidak terlihat pucat, mengambil tas slempangnya lalu melangkahkan kakinya keluar, tidak lupa untuk mengunci pintu rumahnya.

Diperjalanan Seira sebenarnya masih bingung harus mencari dimana karna tidak ada petunjuk satupun untuk mencari ayah, tapi itu semua tak membuat Seira mengeluh.

Bruk

Saat Seira fokus melihat poselnya melihat jam tiba-tiba ada seorang kakek-kakek terjatuh kehilangan keseimbangan saat bersepeda membawa barang berat.

Karna tidak ada yang membantu Seira berlari untuk menolongnya, kakek itu sudah cukup tua untuk menaiki sepeda dengan barang yang berat.

Tatapan kakek itu sangat dalam saat Seira membantu dirinya untuk berdiri.

"Kakek gapapa? " Tanya Seira melihat tangan kakek itu bergetar.

Kakek itu tidak menjawab yang langsung memeluk Seira dengan lembut dan tulus, Seira hanya terdiam membalas pelukan kakek itu.

"Maafin kakek ya" Kakek menangis saat usai nemeluk Seira.

"Kakek kangen cucu saya, dia sekarang pasti seusia kamu" Lanjut kakek mengusap air matanya.

"Gapapa kek, anggap aja aku cucu kakek lagi pula aku juga pengen kasih kasang seorang kakek" Ucap Seira merindukan keluarganya terutama kasih sayang kakek yang tak pernah Seira rasakan sejak kecil.

Ask Me Anything Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang