2

5.8K 387 25
                                    

Happy reading.
sapa yang kangen??

Cio beranjak dari kasurnya dengan cepat saat telinganya mendengar suara pagar di buka, kakinya berjalan ke arah jendela untuk memastikan bahwa benar-benar ellandra lah yang pulang.

Mata indahnya berkedip beberapa saat untuk melihat suaminya yang memarkirkan mobilnya dengan tak aturan, pria dengan badan gagah nan menjulang tinggi itu berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Melihat ekspresi ell yang sedikit panik itu membuat cio tersenyum jahil,

Jari lentiknya kembali menutup gorden kamar dan melompat ke arah kasur untuk kembali menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal, ia memejamkan mata dan berusaha mengatur nafasnya agar seperti orang tertidur.

Langit sudah gelap dengan banyak bintang yang menghiasi malam itu, jam dinding terus berbunyi menjadi satu-satunya suara di kamar mewah yang sunyi itu.

Karena tak merasakan tanda-tanda ell akan ke kamar, cio dengan kesal menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Kaki kecil dengan balutan celana setengah paha itu berjalan ke arah pintu dengan mulut yang menggerutu sebal.

Apakah suaminya tak menyadari bahwa ia sedang marah? Atau ellandra yang sudah tak sayang lagi kepadanya? Banyak sekali pertanyaan yang muncul di otaknya,

ceklek.

Jemari lentiknya yang memegang kenop pintu itu lebih dahulu di buka dari luar oleh suaminya yang menatapnya dengan tatapan sayu,

Brak!

Ellandra memejamkan matanya bersamaan dengan pintu kamar yang di tutup kasar oleh cio, pria itu menghela nafasnya kasar. Meraup wajahnya guna menghilang rasa pusing yang mulai menjalar ke seluruh kepalanya.

tok tok tok

"Sayang buka dulu yuk pintunya, kamu dengerin penjelasan dari aku dulu" Ucap ellandra sambil menempelkan kepalanya di pintu kayu itu,

Pria itu menyesal setelah melihat mata bengkak milik cio yang ia yakin itu semua karenanya, melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Acara makan malam bersama yang ia janjikan tadi pagi sudah hangus.

Itu semua bukan karena kemauannya, ellandra sudah pulang lebih awal di kantor. Pria itu juga menyempatkan membeli donat kentang jadul dan juga beberapa makanan manis favorit si cantik, namun apa daya saat di perjalanan ia harus terjebak macet karena truk besar yang membawa minyak terguling di aspal dan membuat minyak yang di angkut menggenangi jalanan.

Proses pembersihan cukup lama dan membuat ellandra harus terjebak macet selama tiga jam lamanya, sudah sempat mengabari cio namun nomornya sudah lebih dulu di blokir.

"Aku bawa donat kentang sayang, kesukaan kamu. Di buka dulu pintunya cantik, kita makan sama-sama"

ceklek.

Pintu kamar terbuka, ellandra sudah tersenyum lebar dan siap memeluk tubuh kecil itu guna melepas penat yang ia rasakan seharian ini, namun...

Cio melengos keluar dari kamar dengan badan yang membungkuk agar tak masuk ke dalam pelukan ellandra, pemuda itu lebih memilih berjalan cuek di bawah lengan suaminya yang merentang minta di peluk. Bahkan ia tak menoleh sedikitpun ke ellandra dan lebih memilih cuek.

Mengabaikan panggilan suaminya cio malah berlari kecil ke arah ruang tengah yang sudah ia bangun tenda kecil di sana. Sofa menjadi tembok dan selimut tebal lah yang menjadi penutup di atasnya.

Tubuh kecil itu masuk merangkak masuk ke dalam tenda, ellandra sempat melongo karena kaos pendek yang cio pakai tersingkap sempurna hingga menampakkan punggung mulusnya, dan jangan lupangan pantat sintal yang menungging ke arahnya itu.

My posesif boyfriend// Cio [S1,S2] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang