3. Dunianya Perlahan Berubah

43 14 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Elgataseatplan trisur dah di drop ama mecima blm? ntar gue tf kalo dah muncul, sekalian minta poto ktp buat jaminan si jastip tiket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Elga
ta
seatplan trisur dah di drop ama mecima blm?
ntar gue tf kalo dah muncul, sekalian minta poto ktp buat jaminan si jastip tiket. lo kan tolol kalo soal perkipopan.
ntar kek memkit taerae lagi, dah dp 50k taunya kena scam

Tata
ih anjir malah membuka luka lama
gue bakal pantau trus ni mecim, maklum lah staff mecim kan cuma 10 kek member trisur

Kak Elga
gelap banget anjer, terangin dikit napa
ntar nangis lagi dah lu di toilet gara-gara keinget mashidam

Tata
KAKKKKKK JANGAN BAHAS ITU!!!!!!!

Tata langsung menutup room chat dengan perasaan kesal. Bisa-bisa Elga terus membahas persoalan keluarnya dua member boygroup kesayangan Tata. Tapi meskipun begitu, Tata tidak boleh marah-marah sama donatur seperti Elga. Soalnya sumber kehidupan fangirling Tata ada pada uang gajian Elga selama kerja di Kanagawa, Jepang —sebagai perawat lansia.

Gadis itu kemudian menyandarkan kepalanya pada tembok koridor lantai 3 menunggu kehadiran teman-teman kelompoknya untuk mengerjakan tugas membuat APE (Alat Permainan Edukatif) berserta laporan dan PPT. Sudah terhitung 30 menit, Tata menunggu sendirian di sini. Kebetulan hari ini tidak ada mata kuliah, jadi mereka memanfaatkan waktunya untuk mengerjakan tugas.

Sebenarnya Tata bisa saja menyuruh mereka supaya datang lebih cepat, tapi lagi-lagi perasaan tidak enakan sungguh mengganggunya sekali. Jadi Tata hanya bisa menerima saja. Terserah mereka mau datang jam berapa, selagi Wi-Fi kampus tidak trouble —Tata merasa aman.

Tak lama kemudian, Erick datang membawa kardus snack. Tata juga bisa melihat ada bungkus rokok di saku kaos lelaki itu.

"Yakin mau buat APE di sini?" Erick melihat sekeliling koridor yang memang masih sepi. "Jangan di sini, lah. Ngemper kayak orang miskin aja. Rektor ngasih fasilitas laboratorium seni, tuh, dipake aja."

Erick kalo ngomong suka semaunya sendiri. Seolah tidak ada filter di mulutnya. Jadi jangan marah kalau Tata menyebut Erick itu manusia paling berisik.

"Lab. Seni masih dipakai sama kating, kelasnya Bu Ningsih," sahut Tata. "Nggak ada ruangan kosong lagi."

Long Distance Relationshit [junghwan, pharita]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang